Meletakkan fundasi bagi pertumbuhan yang berkesinambungan.

      Forum Badan Usaha Vietnam- satu aktivitas tahunan di sela-sela Konferensi Konsultatif Grup Donor 2011 dibuka di kota Hanoi 2 Desember. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, titik berat Forum pada khususnya dan Konferensi  Konsultatif   Grup Donor  pada umumnya  pada tahun ini  bukan modal bantuan perkembangan resmi (ODA) yg dikomitmenkan  diberikan oleh para Donor  untuk  Vietnam, maka akan berfokus melakukan dialog tentang solusi-solusi restrukturisasi perekonomian, meletakkan fundasi bagi ekonomi Vietnam  mencapai laju pertumbuhan yang lebih berkesinambungan pada waktu yang akan mendatang.

    Menurut laporan  mutakhir tentang situasi perkembangan ekonomi Vietnam yang diajukan oleh Bank Dunia  Rabu 30 November, perekonomian makro Vietnam pada pokoknya telah  menjadi  stabil, berkat adanya upaya tinggi dari pemerintah. Banyak solusi, diantaranya ada Resolusi Pemerintah No.11 tentang mengekang inflasi, menstabilkan ekonomi makro, menjamin jaring pengaman sosial, telah mulai mengembangkan manfaatnya  ketika indeks inflasi  telah  menurun secara berangsur-angsur  bulan demi  bulan. Sektor industri  dan jasa naik cepat, memberikan sumbangan terbesar  pada pertumbuhan umum.


Meletakkan fundasi bagi pertumbuhan yang berkesinambungan. - ảnh 1
Forum badan usaha di sela-sela CG 2011.
(Foto Internet)


     Kenaikan harga komoditas yang tinggi  dan bahan pangan di dunia telah mendorong  kuat  eksport dan import dari Vietnam. Perbankan  telah  menggelarkan pelaksanaan solusi-solusi dan kebijakan  moneter yang ketat dan berhati-hati, mengontrol  laju kenaikan total alat pembayaran  dan perkreditan pada terap yg lebih rendah secara berarti  terbanding dengan  target  yang diajukan Pemerintah  dalam Resolusi Pemerintah No. 11,  memberikan sumbangan yang aktif mengekang inflasi dan selangkah demi selangkah menurunkan laju kenaikan harga secara berangsur-angsur.

    Ini adalah kestabilan  penting yang menciptakan syarat supaya Vietnam terus menggelarkan kebijakan- kebijakan menstabilkan ekonomi pada waktu yang akan datang. Depark Mishra- Pakal Kepala Ekonom  Bank Dunia  mengatakan bahwa “Pada tahun 2011, pada latar belakang  kemerosotan ekonomi global, Vietnam telah berhasil mengontrol inflasi, membawanya ke tarap yg lebih rendah  pada akhir  tahun ini. Jadi, bisa tampak bahwa  semua solusi dan instrumen  ekonomi makro  sudah  mencapai  hasil. Suku bunga  tinggi juga mulai menurun. Jelaslah bahwa kebijakan pengontrolan keuangan dan moneter Vietnam telah mencapai hasil”.

     Akan tetapi, para ekonom menilai bahwa Vietnam masih belum bisa  bernafas lega karena kestabilan ini masih sangat tipis. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, Vietnam masih harus menghadapi banyak tantangan seperti defisit anggaran keuangan, utang asing walaupun masih sedang berada dalam taraf yang aman, tetapi  taraf-nya tinggi. Dan khususnya  ialah resiko-resiko  potensial di bidang keuangan karena pertumbuhan perkreditan yang tinggi pada tahun-tahun belakangan ini, suku bunga pinjaman tinggi dan kemampuan manajemen resiko yang lemah dari sistim perbankan Vietnam dan lain-lain sedang mengancam timbulnya satu ketidak-stabilan yang besar kalau tidak dikontrol baik-baik.

      Menurut ibu Victoria Kwakwa, Direktur Bank Dunia di Vietnam, keterbatasan yang terbesar di Vietnam sekarang ini ialah bidang keuangan, oleh karena itu, Vietnam harus melakukan pengubahan dan restrukturisasi perbankan sebagai satu prioritas yang paling tinggi. Restrukturisasi keuangan secara baik akan membantu Vietnam bisa memulihkan lingkungan ekonomi makro secara berkesinambungan dan meletakkan fundasi bagi pertumbuhan yang efektif.

     Ibu Victoria Kwakwa mengatakan bahwa “Ada sangat banyak masalah yang harus diperjelas diatas dasar praktek yang tepat, misalnya bagaimana memecahkan masalah utang bermasalah dari bank-bank. Harus mengambil solusi kepada  semua bank  untuk mempunyai cukup modal, menjadi bank yang kredibel, sekaligus memecahkan situasi memberikan pinjaman, tapi tidak dapat ditagih. Resiko yang diharapi bank harus dinilai secara akurat  berdasarkan pada analisis ekonomi, menjadi dasar aktivitas yang pasti dan aman bagi sistim perbankan.  Diantaranya, masalah audit dan pengawasan terhadap bank adalah sangat penting, menjamin agar Bank Negara bisa memantau dan mengetahui secara cepat indikasi-indikasi  buruk dalam sistim, menghindari terjadinya resiko”.  
  
      Ibu Victoria Kwakwa menegaskan bahwa sekarang, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional dan Pusat keuangan Internasional telah  melakukan perbahasan dengan Pemerintah Vietnam untuk menysun satu program re-evalusasi seluruh sistem keuangan VN, dari situ mengeluarkan program-program reformasi kongkrit. Bersamaan dengan restrukturisasi sistem keuangan dan perbankan, restrukturisasi  badan usaha  milik negara juga merupakan  salah satu diantara tiga bidang  dari paket restrukturisasi perekonomian  yang sudah diumumkan Pemerintah Vietnam, berfokus dibahas oleh para pakar ekonom di dalam dan luar negeri  pada Forum Badan Usaha  Vietnam dan Konferensi  Konsultatif Grup Donor kali ini. Restrukturisasi badan usaha  negara perlu  dilaksanakan selangkah demi selangkah, dikaitkan dengan restrukturisasi keuangan, perbankan  dan restrukturisasi  investasi publik.

        Dengan demikian, baru bisa menjamin efektivitas dan restrukturisasi  badan usaha milik negara, tidak berarti  menghapuskan badan usaha milik negara, malah membuat badan  usaha  milik negara lebih kuat, mendorong perkembangan  ekonomi Tanah air. Le Hai Mo- Wakil Kepala Institut Strategi dari  Kementerian keuangan Vietnam mengatakan bahwa “Harus melakukan restrukturisasi secara mendadar terhadap sektor badan usaha milik negara, diantaranya menetapkan  skala bidang yang memerlukan kehadiran  badan-badan usaha milik negara. Badan usaha milik negara perlu  memikul  peranan-nya yang  substantif yakni menciptakan syarat dan melayani semua unsur  ekonomi  untuk berkembang, menciptakan syarat bagi perekonomian untuk beroperasi secara baik, mendorong proses restrukturisasi perekonomian, meningkatkan daya saing dari perekonomian secara pada pokoknya". 

      Menurut prakiraan, laju pertumbuhan ekonomi di Vietnam akan mencapai tarap 5,8 persen pada tahun ini. Ini adalah angka yang  masih sangat mengesankan pada latar belakang resesi ekonomi global. Tetapi pada waktu ini, VN perlu memprioritaskan restrukturisasi  perekonomian, berarti membatasi pertumbuhan  jangka pendek. Oleh karena itu, perihal menemukan masalah-masalah pokok dari pertumbuhan, agar Vietnam tidak bergantung pada sumber bantuan, maka bisa menjamin diri  secara  inisiatif sumber keuangan-nya  adalah titik berat  dialog antara para mitra internasional  dan Pemerinh Vietnam pada Konferensi CG kali ini.       Bantuan Internasional sekarang bukan  hanya memasok modal bantuan  lagi, maka yang lebih penting   yalah melakukan transfer teknologi, berbagi pengalaman,  membantu pendidikan sumber daya manusia… supaya Vietnam berkembang secara berkesinambungan pada latar belakang  sudah  menjadi satu negara yang mencapai pendapatan menengah. /.
  
  

Komentar

Yang lain