Memperkuat aktivitas-aktivitas diplomatik demi target integrasi

(VOVworld) – Untuk meneruskan haluan integrasi yang menyeluruh, instansi diploma Vietnam, tahun 2016, mengembangkan semua prestasi yang telah dicapai, berjalan seperjalanan dengan Tanah Air, meningkatkan posisi Vietnam di gelanggang internasional, mendorong dan menjaga perdamaian dan kestabilan demi target pengembangan ekonomi Tanah Air. Tahun 2016 menjanjikan menciptakan tonggak-tonggak baru bagi instansi diploma Vietnam. 


Memperkuat aktivitas-aktivitas diplomatik demi target integrasi - ảnh 1
Aktivitas diplomatik turut mendorong integrasi internasional (ilustrasi)
(Foto: slideshare.net)

          Situasi dunia dan kawasan sedang tidak henti-hentinya mengalami gejolak, memberikan banyak kesempatan dan tantangan kepada Vietnam. Tiga tugas diplomatik yang paling penting pada tahap sekarang ialah mempertahankan lingkungan yang damai dan stabil; membela kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah Tanah Air; serta membela sistim politik. Untuk melaksanakan tugas yang maha besar itu, pada 2016, pekerjaan diplomatik berusaha melakukan pembaruan, beradaptasi dengan satu dunia yang tidak henti-hentinya mengalami perubahan


2015 – tahun yang sukses dari instansi diplomatik Vietnam

Berbagai aktivitas diplomatik yang bergelora dan efektif di semua kanal pada 2015 telah turut memperkokoh hubungan bilateral antara Vietnam dengan semua negara, mendorong integrasi internasional secara intensif dan ekstensif di banyak bidang, turut meningkatkan posisi Vietnam di kawasan dan di gelanggang internasional. Pada 2015, diplomatik Partai Komunis telah mencatat selar dengan kunjungan-kunjungan resmi yang dilakukan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong di negara-negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang. Bersamaan itu, Vietnam juga menerima para pemimpin dari  banyak negara besar. Tahun 2015 juga merupakan tahun sukses dari ekonomi luar negeri Vietnam ketika Vietnam menanda-tangani atau menyelesaikan perundingan dengan 15 Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), diantaranya ada dua perjanjian penting yaitu Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) dan Perjanjian FTA dengan Uni Eropa. Bersamaan itu, diplomatik kebudayaan pada 2015 turut menyosialisasikan citra dan tradisi budaya Vietnam, meningkatkan pemahaman dan simpati dari sahabat-sahabat internasional.


Menguasai kesempatan dan mengatasi tantangan

Tahun 2016 juga merupakan tahun pertama Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) terbentuk dan mulai dilaksanakan, serta merupakan tahun dimana serentetan perjanjian FTA bilateral yang ditanda-tangani Vietnam mulai berlaku. Tantangan dan kesempatan selalu berselang-seling dan bersifat saling bergantian. Bagaimana untuk bisa menetapkan posisi yang paling menguntungkan dari Vietnam dalam papan catur strategis di kawasan dan di dunia merupakan problematik yang siang-malam difikir-fikirkan oleh para petugas diplomatik. Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh, menekankan: “Kita meneruskan haluan memperkuat dan mendorong hubungan politik, menciptakan dasar dan prasyarat untuk mendorong dan mengembangkan ekonomi dan perdagangan, merangsang investasi asing di Vietnam. Menggerakkan sumber-sumber modal ODA ke Vietnam serta mendorong negara-negara memperluas pasar ekspor untuk badan-badan usaha Vietnam. Di samping itu, instansi diplomatik membantu badan-badan usaha memperluas kesempatan dengan para mitra, mengarahkan badan usaha dan warga AEC yang mulai dilaksanakan pada tahun ini”.

Bisa dilihat bahwa kita sedang hidup dalam satu dunia yang damai, tapi tidak tenteram. Perdamaian dan kerjasama tetap merupakan kecenderungan dominan, tapi faktor-faktor instabilitas, bahkan bahaya bentrokan semakin banyak. Khususnya situasi di Laut Timur berkembang secara sangat rumit, ancaman-ancaman terhadap keamanan, kedaulatan laut dan pulau Tanah Air muncul semakin sengit. Pada latar belakang itu, instansi diplomatik terus merupakan pasukan pembidas di front perjuangan membela kedaulatan, diantaranya diplomatik rakyat adalah satu-satunya yang bisa mengembangkan keunggulannya. Ketua Gabungan Asosiasi Persahabatan Vietnam, Vu Xuan Hong, berpendapat: “Pada situasi baru, untuk membela Tanah Air dan berjuang membela kedaulatan laut dan pulau, kita telah kembali melakukan satu penggerakan internasional pada situasi baru dengan cara berbagi informasi dengan sahabat-sahabat internasional. Dalam setiap peristiwa di Laut Timur, kita mendapat dukungan yang amat positif, suara yang kuat dari berbagai organisasi, perseorangan dan hal ini telah benar-benar menjadi tekanan internasional. Kepentingan nasional, kepentingan bangsa harus diletakkan di atas segala-galanya. Kemerdekaan, kebebasan, kedaulatan dan keutuhan wilayah merupakan kepentingan yang bersifat vital dan inti dari Tanah Air”.


Secara fleksibel dan kreatif meningkatkan posisi Tanah Air

20 tahun setelah Vietnam masuk ASEAN, bersama dengan 9 negara anggota lainnya, Vietnam telah menanda-tangani dokumen bersejarah yaitu Pernyataan tentang Pembentukan Komunitas ASEAN pada 31/12/2015. Ini  merupakan kemenangan besar dari rakyat negara-negara Asia Tenggara, tekad bahu-membahu demi satu masa depan yang lebih baik dari jumlah penduduk kira-kira 600 juta jiwa di kawasan ini. Bagi Vietnam, ASEAN selalu punya posisi penting primer dalam kebijakan hubungan luar negeri. Vietnam selalu menyatakan ikhtikat baik dan harapan bisa memberikan lebih banyak sumbangan kepada ASEAN, demi satu kawasan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera. Ketua Gabungan Asosiasi Persahabatan Vietnam, Vu Xuan Hong menegaskan: “Instansi diplomatik terus memberikan banyak sumbangan yang penting dalam berpartisipasi, membangun dan mengembangkan serta berjalan seperjalanan dengan Komunitas ASEAN. Di satu segi berpartisipasi secara aktif dengan semua ormas demi kepentingan proses pengembangan komunitas ini, berjuang dengan semua pandangan dan minat dari kekuatan-kekuatan buruk yang berintrik memecah-belah negara-negara ASEAN, memecah-belah rakyat dalam semua negara di kawasan ini. Di lain segi menyosialisasikan informasi tentang komunitas ini kepada rakyat di dalam negeri dan badan usaha, semua lapisan rakyat, berbagai kelas sosial, supaya semua kementerian, cabang, instansi dan setiap warga menyiapkan semangat untuk bisa berpartisipasi secara paling pantas pada Komunitas ASEAN”.

Pada 2016, instansi hubungan luar negeri Vietnam terus menggelarkan garis politik luar negeri dari Kongres Nasional ke-12 Partai Komunis Vietnam, terus melakukan integrasi internasional secara menyeluruh. Diplomatik tidak hanya turut menciptakan lingkungan yang damai dan stabil untuk membangun dan mengembangkan Tanah Air saja, tapi juga bertekad menegaskan citra satu negeri Vietnam yang memainkan peranan yang lebih besar lagi dalam masalah-masalah global. 

Komentar

Yang lain