(VOVworld) – Seperti yang telah kami beritakan, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung dan istri, pada Senin, (23 September) mulai meninggalkan kota Hanoi untuk melakukan kunjungan resmi di Republik Perancis dari 24 sampai 26 September 2013. Kunjungan resmi di Perancis yang dilakukan oleh Perdana Menteri Nguyen Tan Dung kali ini dinilai sebagai kunjungan yang bersejarah, menegakkan fundasi yang lebih mantap bagi Vietnam dan Perancis untuk mendorong secara kuat dan substantif hubungan kerjasama bilateral di semua bidang.
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung (kanan) dan PM Perancis Jean Marc Ayrault (kiri)
(Foto: vov.vn)
Vietnam dan Perancis menggalang hubungan diplomatik pada 12 April 1973. Selama 40 tahun ini, Vietnam dan Perancis tidak hanya tukar-menukar banyak delegasi tingkat tinggi untuk memperkuat hubungan politik yang terpercaya, mengeratkan saling pengertian, tapi juga menegakkan banyak mekanisme kerjasama bilateral, baik dialog tingkat strategis maupun dialog tahunan tingkat tinggi di semua bidang seperti ekonomi, keamanan, pertahanan dan lain-lain. Hingga kini, Perancis telah menjadi partner dagang Eropa besarnya nomor 3 dari Vietnam dengan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 3,2 miliar pada tahun 2012, diantaranya, Vietnam secara pada pokoknya mengekspor alas kaki, tekstil-produk tekstil, komoditas rumah tangga, hasil perikanan, mesin, onderdil elektronik ke Perancis dan mengimpor alat-alat penerbangan, farmasi, produk permesinan, produk elektronik, kimia dan miras dari Perancis. Terhitung sampai akhir tahun lalu, Perancis menduduki posisi ke-2 diantaran negara-negara Eropa dan posisi ke-15 diantara total 92 negara dan teritorial yang melakukan investasi di Vietnam dengan 375 proyek dan jumlah modal sebesar USD 3,1 miliar. Perancis juga selalu mempertahankan posisi sebagai donor ODA bilateral terbesar kepada Vietnam di antara negara-negara Eropa dengan total modal ODA sebesar USD 2,5 miliar yang difokuskan pada bidang pembangunan infrastruktur sosial-ekonomi, alih teknologi, pertanian, industri dan keuangan. Dalam keterangannya kepada wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Republik Perancis, Duta Besar Vietnam untuk Republik Perancis, Duong Chi Dung memberitahukan: “Sekarang ini, tentang pendidikan dan pelatihan, Vietnam punya lebih dari 7.000 pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar di Perancis. Di bidang kesehatan, Perancis membantu Vietnam mendidik lebih dari 2.500 dokter dan profesor papan atas dan hingga sekarang ini, mayoritas barisan poros petugas kesehatan Vietnam telah dapat belajar, bekerja dan tumbuh mendewasa di Perancis. Satu kerjasama lain yang sangat dinamis dan aktif dalam hubungan antara dua negara ialah kerjasama antara daerah-daerah, sekarang ini, ada lebih darai 50 daerah di Perancis dan Vietnam yang melakukan kerjasama kuat di banyak masala hmisalnya, manejemen perkotaan, perancangan perkotaan dan perlindungan lingkungan hidup. Kerjasama-kerjasama itu sangat penting, karena ini merupakan kerjasama dari basis, akan menciptakan konektivitas kerjasama antara dua negara dan dua pemerintah”.
Pada 20 tahun lalu, kunjungan yang dilakukan oleh Presiden Perancis Francois Mitterrand di Vietnam pada 1993 yang telah mencatat tonggak yang penting, membuka periode baru dalam hubungan dan mendorong kerjasama antara dua negara, maka kunjungan Perdana Menteri Nguyen Tan Dung di Perancis kali ini dilaksanakan dalam periode dimana hubungan antara dua negara semakin berkembang secara intensif, ekstensif, sudah masak dan mencapai taraf untuk menuju ke penggalangan hubungan kemitraan strategis. Ini benar-benar merupakan tonggak yang penting pada saat dua negara memperingati ultah ke-40 penggalangan hubungan bilateral. Dalam keterangannya kepada wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Perancis, mantan Duta Besar Perancis untuk Vietnam, Claude Blanchemaison, orang yang pernah membuat persiapan bagi kunjungan Presiden Perancis, Francois Mitterrand di Vietnam pada tahun 1993 menunjukkan: “Vietnam telah menandatangani permufakatan kemitraan strategis dengan Singapura di Asia dan yang terbaru ialah dengan Denmark di Eropa setelah Jerman dan Kerajaan Inggris. Kenyataan itu membuktikan kedinamisan dan keatraktifan Vietnam bagi dunia. Bagi Perancis, Vietnam dan Perancis mempunyai hubungan sejarah, kesamaan tentang kebudayaan dan bertekat bersama-sama memperluas kerjasama di semua bidang. Itulah yang yang menjadi fundasi untuk menggalang hubungan kemitraan strategis antara dua negara kita. Dewasa ini, Perancis yang terletak di tengah-tengah Eropa dan Vietnam yang terletak di tengah-tengah Asia, punya dasar dan posisi untuk mengembangkan hubungan bilateral, khususnya sampai taraf kemitraan baru yang dinilai berada dalam taraf strategis. Saya menyatakan bahwa kita telah mencukupi syarat untuk menggalang hubungan kemitraan strategis baru antara Vietnam dan Perancis”.
Oleh karena itu, dalam kunjungan di Perancis kali ini, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung akan bersama dengan para pemimpin Perancis menyampaikan pesan-pesan yang jelas tentang peranan dan posisi Vietnam dan Perancis serta menyatukan semua langkah yang kongkrit untuk merealisasikan hubungan Kemitraan Strategis antara dua negara, terutama ialah mendorong kuat kerjasama ekonomi menjadi intensif, menciptakan terobosan dalam perkembangan perdagangan, kerjasama investasi, ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, pelatihan dan kebudayaan antara dua negara. Hubungan Kemitraan Strategis akan merupakan mekanisme bagi Vietnam dan Perancis untuk lebih mendekat, melakukan perbahasan secara substantif tentang masalah-masalah strategis, masalah-masalah kerjasama untuk bersama berkembang dan bersama memberikan sumbangan pada perdamaian, kestabilan, persahabatan dan kesejahteraan di dunia./.