Menghapuskan secara tuntas kesedihan akibat bom dan ranjau di Vietnam.

         Meskipun  perang telah lewat  kira-kira 40 tahun,  tetapi di semua daerah di Vietnam Selatan masih tetap ada  bekas-bekas perang dan setiap hari  masih kedengaran  ledakan-ledakan  bom dan ranjau di tidak sedikit daerah. Setiap tahun lewat,  jumlah orang yang mengalami  kecelakaan akibat bom dan ranjau  yang masih  ada  pasca perang  meningkat.  Untuk mengatasi  akibat   bom dan ranjau  pasca perang  adalah satu  perang  tersendiri yang sulit  dan penuh dengan  tantangan  yang dihadapi oleh Vietnam  dalam masa damai.  Justru karena itu,  Badan Pengarahan Negara tentang  program aksi  nasional  untuk mengatasi  akibat pasca perang  dari 2010 -2015 ( singkatan-nya Badan  Pengarahan 504) telah diresmikan  pada pekan ini di kota Hanoi. Lahirnya Badan Pengarahan 504 adalah satu titik balik yang penting  untuk membantu  menggerakkan kekuatan terpadu dari seluruh negeri dan dunia, menciptakan mekanisme antar instansi  dalam memecahkan, membersihkan bom dan ranjau di seluruh Vietnam.   

Menghapuskan secara tuntas kesedihan akibat bom dan ranjau di Vietnam. - ảnh 1
(Konferensi bersama-sama mengatasi akibat bom dan ranjau.
Foto: vov.vn)

         Menurut data statistik  khususnya jumlah  amunisi yang digunakan tentara Amerika Serikat  dalam peperangan di Vietnam ialah kira-kira 15 juta ton dan jumlah bom, ranjau dan  bahan ledak yang masih ada  diprakirakan  mencapai kira-kira 800.000 ton, kira-kira 6,6 juta hektar  tanah mengalami pencemaran  oleh bom dan ranjau,  berpengaruh di banyak segi dalam kehidupan rakyat dan perkembangan sosial-ekonomi. Setelah perang dari  1975 sampai sekarang,  sudah ada  kira-kira 42 000 orang yang tewas (30%  diantara mereka ialah anak-anak), kira-kira 63 000 orang yang mengalami kecelakaan, menderita cacad  akibat  bom dan ranjau.  
Menghapuskan secara tuntas kesedihan akibat bom dan ranjau di Vietnam. - ảnh 2

(Pekerjaan  pengjinakan dan pembersihan bom dan ranjau di kota Da Nang.
Foto : USAID/Richard Nyberg)

          Segera setelah perang berakhir,  pemerintah Vietnam  telah  menaruh perhatian khusus pada  pekerjaan mengatasi  akibat  bom dan ranjau  dan menyediakan  biaya ratusan juta dolar Amerika Serikat  untuk pekerjaan ini.  Meskipun  telah mencapai  hasil-hasil, tetapi  karena jumlahnya sangat besar, maka situasi pencemarannya  sangat  berat; jumlah bom dan ranjau  masih sangat banyak di mana-mana, kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka  terhadap rakyat, khususnya  di kalangan anak-anak  tetap terjadi sehari-hari.  Justru karena itu,  satu program aksi  nasional tentang mengatasi akibat  bom dan ranjau pasca perang  adalah  memenuhi tuntutan  mengatasi akibat bom dan ranjau, menjamin  keselamatan  jiwa  penduduk.  Perdana Menteri  Nguyen Tan Dung, Kepala Badan Pengarahan  Program 504  memberitahukan bahwa “Pemerintah Vietnam telah mengesahkan program aksi nasioinal untuk mengatasi akibat   bom dan ranjau pasca perang. Tugas yang diajukan untuk mengatasi  akibat bom, ranjau, bahan ledak pada waktu yang akan datang sangat berat, bersama –sama dengan mengembangkan semaksimal mungkin  sumber daya domestik, pemerintah Vietnam selalu  mengapresiasi dan  berharap akan terus  mendapat kerjasama dan bantuan yang bernilai, bergotong-royong dengan komunitas internasionial  membantu  Vietnam mengatasi akibat  bom dan ranjau pasca perang”.       

            Lahirnya Program Aksi Nasional untuk mengatasi  akibat  bom dan ranjau bertujuan untuk membawa Vietnam  menjadi nagara  tanpa ada pengaruh bom, ranjau dan  bahan ledak terhadap perkembangan sosial-ekonomi, menciptakan lingkungan yang menjamin keselamatan  bagi rakyat untuk tinggal di daerah-daerah yang terkena pencemaran akibat bom dan ranjau, membaurkan sepenuhnya   korban bom dan ranjau dalam kehidupan  masyarakat.  Brigadir Jenderal  Pham Quang Xuan, Panglima  pasukan zeni, satuan  tentara yang ikut serta langsung dalam Program 504  memberitahukan: pekerjaan  membersihkan bom dan ranjau  akan difokuskan di provinsi-provinsi yang mengalami pencemaran paling berat  di seluruh negeri. Brigadir Jenderal  Pham Quang Xuan mengatakan bahwa “ Tugas Program tersebut sejak sekarang sampai tahun 2015 yalah melakukan penyelidikan, survey, pemetaan  mengenai kecemaran  bom dan ranjau di skala seluruh negeri, menyusun  Standar Teknik Nasional  dan membentuk Pusat Manajemen Data mengenai usaha  mengatasi akibat bom dan ranjau. Menggelarkan semua proyek  pembersihan  bom dan ranjau, menjamin keselamatan untuk rakyat dan melayani pengembangan sosial-ekonomi, pada waktu mendatang yalah  propinsi –propinsi Nghe An, Ha Tinh, Quang Binh, Quang Tri , Thua Thien Hue, Quang Nam dan Quang Ngai( Vietnam tengah), berusaha  mencapai areal seluas hampir 500.000 ha dalam waktu  5 tahun”. 

       Selain pekerjaan membersihkan, menetralisir bom dan ranjau untuk membebaskan  lapangan, mengembangkan produksi, maka target  yang paling penting dari program  tersebut yalah membantu rakyat, terutama rakyat etnis minoriotas di daerah pedalaman, daerah  bekas medan perang  ang mengalami kecemaran berat punya tambahan pengetahuan ,dari situ dengan aktif mencegah, menghindari dan mengurangi semaksimal mungkin kecelakaan-kecelakaan yang pantas desesalkan, membantu para korban  berbaur pada kehidupan masyarakat. Sekarang, Program pengatasan akibat bom dan ranjau, bahan ledak pasca perang sedang berangsur-angsur diselang-selingkan dengan proyek–proyek dari program pengembangan sosial-ekonomi dan kegiatan-kegiatan  lain yang bersangkutan. Bersamaan dengan itu, Pemerintah dan banyak kementerian, Instansi melakukan sosialisasi secara mendalam dan luas akibat  bom dan ranjau untuk memperkuat  penggerakan  bantuan asing untuk pekerjaan mengatasi akibat bom dan  ranjau. Dengan arti  perikemanusiaan yang besar ini, pemerintah banyak negara, semua organisasi Internasional  telah berkomitmen akan terus bekerjasama dan memberikan bantuan kepada Vietnam dalam mengatasi akibat bom dan ranjau pasca perang.  

       Duta Besar Amerika Serikat di Vietnam David Bruce Shear memberitahukan  bahwa Amerika serikat ingin terus bekerjasama erat lebih lanjut lagi dalam mengatasi akibat bom dan ranjau di Vietnam, diantaranya ada pekerjaan mengatasi akibat bom, ranjau dan bahan ledak yang menyisa dalam perang. Dia mengatakan bahwa “ Meskipun bahan ledak  bom dan ranjau yang menyiasa pasna perang merupakan masalah rumit dan bersifat menantang, tetapi saya dengan optimis beranggapan bahwa kita bisa bersama-sama memitigasi pengarun  negatif dari bom, ranjau dan bahan ledak  pada waktu yang tidak jauh lagi. Amerika Serikat berharap terus bekerjasama dengan pemerintah Vietnam dan semua lembaga swasdayamasyarakat, organisasi Internasional untuk memberikan sumbangan memecahkan dan mengatasi masalah di atas pada waktu yang akan datang”.

       Perihal Perdana Menteri Vietnam  mengesahkan Program Aksi Nasional tentang mengatasi akibat bom dan ranjau memperlihatkan  tekat pemerintah  terhadap pekerjaan ini, diantaranya target yang paling penting yalah pada pokoknya selama 50 tahun akan secara pada pokoknya  membersihkan  bom dan ranjau yang masih ada  pasca perang. Untuk mencapai efektivitas, maka pekerjaan menyusun rencana  selangkah-demi selangkah di masing-masing daerah, kawasan titik berat harus ada peta jalan yang  kongkrit: Menggunakan secara efektif sumber daya di dalam dan luar negeri, meningkatkan pengetahuan, kemampuan  para petugas dalam pekerjaan mengatasi akibat bom dan ranjau pasca perang./.
 
                                                                                                                                 Vinh Phong

Komentar

Yang lain