Mitra prioritas di Asia

Menurut hasil survei dan penelitian yang baru-baru ini dilakukan organisasi-organisasi penelitian keuangan ekonomi internasional, kawasan  ASEAN tahun 2012 akan terus dinilai sebagai kawasan  yang paling cepat memulihkan  ekonomi pasca  krisis.  Diprakirakan, 6 negara  ASEAN yang  terdiri dari Vietnam, Indonesia, Malaysia,  Thailand,  Singapura dan Filipina   mencapai tarap pertumbuhan  kira-kira 6 persen dalam waktu 5 tahun mendatang.  Terletak di kawasan  yang sedang berkembang dinamis, Vietnam  dikonfirmasikan sebagai  mitra  prioritas  dalam politik  luar negeri dari banyak negara pada tahun 2012.

 Perusahaan konsultasi internasional A.T Kearney baru-baru ini mengumumkan laporan dengan tajuk: “Indeks kepercayaan investasi asing langsung (FDI)  global –tahun 2012” yang menunjukkan bahwa semua negara Asia, diantaranya ada kawasan ASEAN adalah destinasi investasi yang  menarik pada tahun 2012 ini.

Meskipun sekarang, laju pertumbuhan mengalami pelambatan, tetapi Vietnam tetap dinilai para investor sebagai lingkungan investasi yang relatif kondusif berkat adanya  kestabilan politik,  sumber tenaga kerja muda, berbiaya rendah dan ada banyak potensi pertumbuhan yang memberikan keuntungan baik kepada para investor. Menurut statistik yang diumumkan Organisasi Promosi Dagang Jepang (JETRO), jumlah proyek investasi  yang dijalankan badan-badan usaha Jepang di Vietnam tahun 2011 meningkat 82 persen terbanding dengan tahun 2010 dan direncanakan, pada tahun 2012 ini, badan-badan usaha Jepang  tetap menjadi investor yang bermodal besar di Vietnam di bidang-bidang produksi,  manufaktur  dan jasa. Kepala  Kantor Kerjasama Internasional Jepang di Vietnam (JICA), Motonori Tsuno menegaskan bahwa, “Di kawasan Asia Tenggara, Vietnam dianggap sebagai mitra  penting dari Jepang dan hubungan itu telah ditetapkan sebagai hubungan kemitraan  strategis. Perkembangan kawasan Asia Tenggara  juga memberikan sumbangan pada perkembangan Jepang dan kestabilan seluruh kawasan, di antaranya ada perkembangan Vietnam yg sangat penting”.

Mitra  prioritas di Asia  - ảnh 1
Defitit keuangan 6 bulan awal tahun 2011 dari badan uasaha FDI.
(Foto : internet)

Salah satu diantara 4 perekonomian yang baru muncul sedang berkembang drastis, India  dalam politik-nya  menuju ke Timur,  juga meletakkan Vietnam  pada posisi penting. Tahun 2011 juga seperti halnya dengan beberapa tahun belakangan ini, hubungan kemitraan strategis Vietnam-India  tidak henti-hentinya diperkokoh dan diperluas.  Hubungan perdagangan bilateral  meningkat  secara teratur  saban tahun  dan India menjadi  salah satu diantara  10 mitra  dagang terbesar dari Vienam dengan nilai kira-kira 3,5 miliar USD pada tahun 2011. Pada tahun 2012 ini, Vietnam dan India memperingati ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik dan ultah ke-5 penggalangan hubungan kemitraan strategis. Direncanakan,  pada Juli tahun ini, pembukaan jalan udara langsung Vietnam-India juga akan menciptakan syarat  yang lebih kondusif  bagi perdagangan yang lancar antara dua negara. Menurut Menteri Luar Negeri India, Krishna, tahun 2012 adalah titik balik untuk meningkatkan hubungan persahabatan Vietnam-India ke satu ketinggian baru. Dia mengatakan bahwa, “India menggangap  hubungan India dengan Vietnam  sebagai masalah yang sangat besar. India selalu ingin memperluas, meningkatkan isi hubungan kemitraan strategis  dengan Vietnam melalui program-program kerjasama kongkrit. Direncanakan total nilai perdagangan  bilateral akan mencapai kira-kira 7 miliar USD pada tahun 2015. Sekarang, ada banyak badan usaha India yang melakukan investasi di Vietnam.  Tahun ini,  akan terus digelarkan  proyek-proyek seperti  pengolahan kopi,  karet, produksi  karbon hitam, kimia”.


Dalam pertemuan dengan kalangan pers sehubungan dengan  Tahun Baru, Duta Besar Federasi Rusia  untuk Vietnam  Abdrei G.Kovtun menekankan: Terhadap Rusia,  pengembangan hubungan dengan Vietnam  tetap merupakan salah satu diantara  prioritas-priotas utama dalam politik luar negeri  Rusia  di Asia pada umumnya dan kawasan Asia Tenggara pada khususnya dan Rusia  berharap akan memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama di banyak bidang dengann Vietnam, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi pada tahun 2012 dan pada  tahun-tahun berikutnya. Masuknya Rusia ke dalam WTO serta kemungkinan menandatatangani perjanjigan perdagangan bebas  antara Persekutuan Tarif Rusia, Belarus, Kazacxtan dan Vietnam  akan menciptakan syarat  untuk meningkatkan nilai pertukaran dagang  bilateral Vietnam-Rusia pada waktu yang akan datang. Duta Besar Rusia  Abderi G.Kovtun mengatakan bahwa. “Rusia dan Vietnam  telah menandatangani banyak permufakatan  kerjasama. Pada tahun 2012 ini, akan terus  melaksanakan secara nyata permufakatan- permufakatan ini. Selama dua tahun ini, kita telah melakanakan secara sukses proyek yang bersangkutan dengan pabrik  listrik tenaga nuklir  pertama Vietnam dan kita akan terus mendorong kuat  masalah ini. Selain itu, dua pihak akan dengan aktif  membahas naskah-naskah yang bersangkutan dengan zona perdagangan bebas antar negara dalam Persekutuan tarif trilateral. Khususnya pada tahun ini Rusia memangku jabatan sebagai Ketua APEC, kerjasama antara Rusia, Vietnam dengan  negara-negara peserta persekutuan tarif  akan turut menyederhanakan  prosedur perdagangan antar negara”.

Mitra  prioritas di Asia  - ảnh 2
Rusia dan Vietnam  telah menandatangani banyak permufakatan  kerjasama.
( Foto  internet)

Titik berat ekonomi global sedang berkecenderungan berpindah  dari Barat ke Timur. Di samping itu,  dengan mendorong  proses  menyatukan ekonomi Asia  melalui  mekanisme-mekanisme kerjasama ASEAN plus tiga  dengan Tiongkok, Jepang-Republik Korea maupun  penandatangan perjanjian-perjanjian investasi intra kawasan,  kecenderungan  pertumbuhan investasi  masing-masing  di kawasan  diprediksikan  akan meningkat drastis. Adanya  hubungan  baik dengan semua  negara dan para mitra besar menjadi syarat yang kondusif bagi Vietnam untuk bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan mekanisme-mekanisme  kerjasama ini, mengabdi  proses perkembangan Tanah Air./.

                                                                                                                Anh Huyen

Komentar

Yang lain