(VOVWORLD) - Dua pekan setelah dimulainya kompetisi, Olimpiade Paris telah meninggalkan kesan tentang kemegahan đan keunikan dari tempat-tempat pertandingan, beserta suasana yang optimis dan positif untuk negara Prancis. Peristiwa olahraga terbesar di planet ini juga menyaksikan beberapa rekor yang baru dicetak.
Mulai berlangsung secara resmi pada tanggal 26 Juli, Olimpiade Paris sedang memasuki hari-hari pertandingan terakhir sebelum acara penutupan pada tanggal 11 Agustus malam.
Keberhasilan di Luar Harapan bagi Prancis
Olimpiade Paris dimulai dengan acara pembukaan yang sangat emosional. Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade modern, acara pembukaan tidak diselenggarakan di dalam stadion dan perihal Prancis memilih sungai Seine beserta banyak bangunan sejarah yang terkenal di Ibu kota Paris di sepanjang dua tepian sungai, seperti: jembatan Pont Neuf, jembatan Alexandre III, menara Eiffel, Lapangan Trocadero, dan sebagianya menjadi panggung acara pembukaan telah menciptakan kesan-kesan istimewa dalam hal emosi dan seni.
Pagelaran cahaya di kawasan Menara Eiffel pada acara pembukaan Olimpiade Paris 2024 (Foto: Xinhua /VNA) |
Kemudian, tempat penyelenggaraan semua mata olahraga juga menciptakan citra yang indah tentang Prancis, ketika banyak bangunan yang adalah obyek-obyek wisata diubah menjadi tempat pertandingan, seperti: Istana Versailles, Alun-alun Concorde, Stadion Roland Garros, dan lain-lain. Semua hal ini telah membantu Olimpiade Paris dinilai sebagai Olimpiade yang memiliki tempat-tempat pertandingan yang terindah dalam sejarah Olimpiade modern, bersamaan itu menonjolkan kekuasaan lunak yang dimikili Prancis melalui warisan budaya dan arsitektur yang megah.
Satu poin plus lainnya untuk Olimpiade Paris ialah penjagaan keamanan yang pernah menjadi kekhawatiran terbesar bagi Perancis sebelum permulaan peristiwa tersebut. Setelah dua pekan berlangsung, Prancis telah menjamin keamanan secara baik di semua tempat pertandingan di seluruh wilayah Prancis, termasuk wilayah-wilayah luar negeri Prancis. Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal, menilai:
“Keamanan merupakan faktor mendasar yang menciptakan keberhasilan Olimpiade Paris, dan hingga saat ini Olimpiade Prancis telah sukses di semua segi, khususnya segi keamanan”.
Olimpiade juga menciptakan pemacu bagi ekonomi Prancis. Dalam analisis yang dikeluarkan pada tanggal 4 Agustus, Institut Statistik dan Penelitian Ekonomi Nasional Prancis (INSEE) menilai bahwa Olimpiade Paris bisa turut meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Prancis tambah 0,3 poin persen lagi pada triwulan II tahun ini, dengan demikian membantu laju pertumbuhan ekonomi pada tahapan ini mencapai 0,5%. Untuk jangka panjang, diprakirakan dampak ekonomi dari Olimpiade terhadap wilayah Ile-de-France, termasuk Ibu kota Paris, dalam waktu satu dekade mendatang akan setara dengan sekitar 6,7 – 11,1 miliar Euro (sama dengan 6,1 – 10,2 miliar USD).
Dalam segi olahraga, kontingen Prancis telah mencapai keberhasilan besar di tempat bermain sendiri, ketika merebut jumlah medali terbesar dalam semua partisipasinya pada Olimpiade. Terhitung sampai dengan tanggal 8 Agustus, kontingen Prancis meraih 51 medali, di antaranya ada 13 medali emas. Menurut Partrik Mignon, seorang sosiolog yang meneliti olahraga dan budaya, dari Institut olahraga dan prestasi nasional Prancis (INSEP), keberhasilan Olimpiade Paris dalam segala segi telah membangkitkan kebanggaan warga Prancis dan persatuan Prancis pada saat Prancis mengalami perpecahan yang paling serius sejak tahun 1968, setelah gejolak-gejolak politik besar (faksi ultra kanan menang dalam pemilu Eropa, Parlemen Prancis dibubarkan) berlangsung hanya beberapa pekan sebelum Olimpiade dimulai.
Rekor Dunia dan Rekam Jejak Para Legenda
Dalam sejarah Olimpiade modern, peranan para bintang selalu sangat penitng untuk mengukur taraf keberhasilan dalam turnamen-turnamen karena inilah orang-orang yang menciptakan daya tarik terbesar bagi Olimpiade, baik di segi media maupun kepentingan ekonomi. Di Olimpiade Paris, atlet renang negara tuan rumah Prancis, Leon Marchand pastilah orang yang paling bersinar.
Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal (Foto: VNA) |
Tidak hanya merebut 4 medali emas dan 1 medali perunggu untuk kontingen Prancis saja, Leon Marchand juga mencetak rekor-rekor yang bahkan tidak bisa dilakukan atlet Michael Phelps yang legendaris, yaitu meraih medali emas ganda di nomor pertandingan 200m gaya dada dan 200m kupu-kupu pada hari yang sama, bersamaan itu memecah rekor Olimpiade di nomor pertandingan 200m gaya ganti perorangan putra. Idola olahraga baru Prancis berbagi:
“Klasemen prestasi yang hampir sempurna bagi kami, dan juga sangat positif bagi kontingen Prancis. Kami benar-benar memiliki generasi atlet yang pandai dan telah berhasil dalam mencapai prestasi-prestasi selama 3-4 tahun ini. Secara individu, bagi saya, hal itu sangat luar biasa, 4 medali emas merupakan prestasi yang jauh melampaui apa yang saya mimpi”.
Juga dalam cabor renang, nomor pertandingan yang dianggap sebagai “Ratu” dari berbagai kali Olimpiade, seorang legenda lainnya ialah atlet perempuan Katie Ledecky dari Amerika Serikat yang juga mencetak rekor ketika merebut medali emas Olimpiade yang ke-9 melalui 4 kali partisipasi pada Olimpiade. Satu rekor lainnya yang juga sangat diperhatikan dalam cabor renang ialah prestasi 46, 40 detik di nomor pertandingan 100 m gaya bebas putra yang direbut atlet Tiongkok, Pan Zhanle. Ini bukan hanya rekor dunia baru yang dicetak di nomor pertandingan ini saja, tetapi prestasi yang sebelumnya dianggap para pakar sulit dicapai, yaitu berenang 100m dalam waktu di bawah 47 detik.
Di antara cabor-cabor olahraga yang lain, banyak legenda juga mencatat rekam jejaknya sendiri. Di cabor tenis, atlet orang Serbia, Novak Djokovic telah menyelesaikan koleksi semua gelar besar dalam kariernya ketika merebut medali emas di nomor pertandingan tunggal putra, dengan demikian menegaskan posisi sebagai pemain yang mencapai paling banyak prestasi dalam sejarah tenis. Di cabor gulat, legenda orang Kuba, Mijain Lopez juga menciptakan sejarah ketika menjadi atlet pertama yang meraih medali di 5 kali Olimpiade.