Suriah menghadapi tantangan-tantangan baru

(VOVworld) - Penembakan jatuh pesawat terbang pengintai F-4 dari Turky oleh pasukan  penangkis udara pada 22 Juni ini belum mereda, pada Senin 25 Juni, Turky  menuduh lagi Suriah menembak  jatuh pesawat terbang kedua dari negara ini pada saat sedang melakukan tugas mencari pesawat terbang F4 itu. Perkembangan tersebut  telah mendorong  hubungan Suriah-Turky naik tangga nada ke ketegangan  baru, berbahaya meningkatkan bahaya terjadinya kekerasan secara  internasional pada latar belakang pemerintah Suriah sedang harus menghadapi gelombang instabilitas dalam negeri.

Suriah menghadapi  tantangan-tantangan baru - ảnh 1

Turky menuduh Suriah menembak jatuh pesawat terbangnya dalam wlayah udara internasional.
(Foto: thanhnien.com.vn)


 Menurut Deputi Perdana Menteri Turky Bulent Arinc,  penembakan jatuh pesawat terbang F4 oleh Suriah  merupakan tindakan permusuhan di tingkat tertinggi dan Ankara akan melakukan bela diri dalam rangka hukum internasional. Tidak berhenti pada tuduhan-tuduhan saja, Deputi Perdana Menteri Bulent Arinc memberitahukan bahwa pada beberapa hari mendatang, Turky akan mengajukan keputusan apakah menghentikan ekspor listrik kepada Suriah atau tidak. Menteri Luar Negeri Turky Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa ini merupakan pesawat terbang yang menjalankan tugas latihan, melakukan satu pemeriksaan terhadap sistem radar, jadi tidak melakukan tugas pengintaian. Menurut Menteri Luar Negeri Turky, Ankara akan  mengekang diri, akan tetapi  bertekat membawa kasus ini ke opini umum dan hukum internasional. Kasus itu tidak hanya  berpengaruh serius terhadap hubungan antara dua negara tetangga saja, melainkan juga menjadi dalih  bagi Barat untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap kekuasaan pimpinan Presiden Bashar Al Assad, melakukan intervensi lebih dalam  terhadap situasi Suriah, seperti halnya dengan prakiraan dari kalangan analis.

Suriah menghadapi  tantangan-tantangan baru - ảnh 2

Pesawat terbang F-4 Phantom dari Turky 
( Foto: dantri.com.vn)


  Tanpa memperdulikan penegasan Suriah sekali lagi  bahwa  penembakan jatuh  pesawat terbang pengintai  F-4 Turky  oleh Damaskus sama sekali  bukanlah tindakan untuk menimbulkan huru hara, itu hanya merupakan tindakan bela diri ketika pesawat terbang itu  sedang terbang di wilayah udara  Suriah saja, tetapi Organisasi Traktat Atlantik Utara (NATO)- organisasi dimana Turky adalah anggota-nya tetap memutuskan melakukan sidang  darurat pada Selasa 26 Juni untuk mempelajari kasus itu. Amerika Serikat juga tidak berdiri di luar kasus  tersebut  ketika Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney  menegaskan bahwa  negaranya akan berkoordinasi dengan Turky memaksa Damaskus  harus bertanggung jawab atas penembakan jatuh pesawat terbang di atas. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton  juga memberitahukan bahwa  Washington akan bekerjasama erat dengan Ankara  untuk mendorong satu proses  serah-terima kekuasaan di Suriah. Sementara itu, untuk mengisolasi lebih lanjut lagi pemerintah Suriah, memaksa  Presiden  Bashar al-Assad  harus mengundurkan diri  dalam menghadapi tekanan dari luar, Menteri Luar Negeri 27 negara Uni Eropa pada Senin 25 Juni  telah mengesahkan  sanksi  baru terhadap pemerintah Suriah yang  sasaran-nya  semua kementerian dan perusahaan milik negara.

  Ini adalah  sanksi ke-16  yang dilakukan Uni Eropa terhadap  Suriah sejak bulan Maret 2011 dengan total  129 orang dan 49 institusi  dalam rezim  Presiden  Bashar al Assad  yang dimasukkan oleh Uni Eropa ke dalam daftar hitam. Australia  juga mengumumkan akan menerapkan sanksi-sanksi baru terhadap Suriah, termasuk pembatasan atau pelarangan  semua pertukaran perdagangan  di bidang  minyak tambang,  jasa  keuangan dan telekomunikasi. Dalam menghadapi situasi rumit dan sensitif tersebut, Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Glushko telah mendesak  NATO tidak menyalahgunakan tuntuan Turki  tentang  diadakannya  sidang aliansi militer  ini  untuk membuat  situasi  menjadi tegang di Suriah. Sekutu Suriah  ialah Iran   berharap  supaya  kasus  ini dinilai secara akurat  dan melalui  satu solusi damai, ketertiban dan kestabilan di kawasan akan dijamin. Tiongkok juga mengimbau kepada semua pihak supaya  tenang dan  mengekang diri.   


Suriah menghadapi  tantangan-tantangan baru - ảnh 3

Suriah menembak jatuh  pesawat terbang kedua dari Turky.
( Foto: vtc.vn)

       Pada latar belakang di mana  ketegangan antara  pemerintah pimpinan Presiden Suriah Bashar al Assad  dan semua negara adi kuasa  Barat  belum mencapai solusi efektif, maka baku hantam di dalam negeri antara pasukan keamanan Suriah dan faksi oposisi belum mereda.  Menurut Organisasi Pengawasaan Hak Asasi Manusia  Suriah  (SOHR)  yang berkantor di Inggeris,  pekan lalu  adalah salah satu diantara  pekan-pekan yang berlumuran darah  dalam krisis  yang memakan waktu 15 bulan ini di Suriah, khususnya pada  Minggu 24 Juni ini, kekerasan  telah membuat  sedikit-dikitnya 34 orang tewas. Kalau dihitung dari bulan Maret 2011 sampai sekarang,  kekerasan di Suriah  telah merampas  jiwa  kira-kira 15 000 orang. Dengan  ancang –ancang ini,  tampak situasi internal  Suriah tidak sebeberapa  cerah.        

   Perihal Suriah di samping harus menghadapi tekanan  Barat  setelah kasus penembakan jatuh pesawat terbang pengintaian F-4 dari Turki, sekaligus menghadapi memecahkan masalah  baku hantam  di dalam negeri menunjukkan bahwa situasi Suriah sedang sangat tegang.  Krisis politik  di Suriah  didorong ke satu batas  bahaya baru,  mungkin akan menyulut sumbu ledak  bentrokan yang meliputi seluruh kawasan Timur Tengah./.

Komentar

Yang lain