Tambah lagi indikasi ketegangan di semenanjung Korea

(VOVworld) – Semenanjung Korea pada hari-hari akhir tahun ini menjadi panas kembali dengan adanya informasi bahwa Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDR Korea) sedang siap meluncurkan satu rudal jarak jauh yang membawa satelit pengawas bola bumi. Pada saat semua upaya memulihkan kembali perundingan 6 pihak tentang masalah denuklirisasi di semenanjung Korea sedang mengalami kemacetan, maka gerak-gerik ini menimbulkan kecemasan akan bisa menyalakan lagi api perselisihan yang potensial selama ini di kawasan Asia Timur, membuat hubungan yang selama ini sudah “tidak baik” antara Pyong Yang dengan Seoul dan Washington” menjadi tambah tegang. 

Tambah lagi indikasi ketegangan di semenanjung Korea - ảnh 1
RDR Korea akan meluncurkan rudal yang membawa satelit
(Foto: tienphong.vn)

Dalam satu perkembangan terkini, pada Rabu (5 Desember), pemerintah Republik Korea menegaskan bahwa RDR Korea telah selesai merakit 3 bagian rudal pada tempat peluncurannya dan sedang memompa bahan bakar sebelum melakukan peluncuran rudal. Tempat peluncuran ini terletak di pangkalan Tongchang-ri di bagian Barat Laut, RDR Korea. Sebelumnya, Kantor Berita RDR Korea, KCNA menyatakan bahwa negara ini akan meluncurkan satu rudal jarak jauh yang membawa satelit dalam jangka waktu dari 10 sampai 22 Desember ini untuk memperingati ultah pertama wafatnya Almarhum Pemimpin Kim Jong-Il. Rudal yang membawa satelit tersebut diantar ke orbitnya dengan rudal pendorong jarak jauh Unha-3 yang hanya membawa satelit pengawas ke angkasa luar. 

Menurut perhitungan yang disampaikan Pyong Yang kepada Badan Transportasi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Pelayaran Internasional, bagian kepala rudal tersebut akan jatuh di Laut Kuning di daerah di tengah-tengah semenanjung Korea dan Tiongkok, sedangkan bagian kedua akan jatuh di dareah laut di lepas pantai Filipina. Pyong Yang menegaskan bahwa ini adalah satelit yang damai untuk mengembangkan sains teknik  dan peluncuran satelit ini berada dalam rencana RDR Korea untuk membangun satu negara yang kuat dan sejahtera.

Tambah lagi indikasi ketegangan di semenanjung Korea - ảnh 2
Rute peluncuran satelit RDR Korea tersebut
(Foto: news.go.vn)

Akan tetapi, seperti halnya dengan peluncuran rudal pada April lalu, gerak-gerik yang dilakukan RDR Korea tersebut segera menghadapi kecaman yang keras dari komunitas internasional. Amerika Serikat dan Republik Korea beranggapan bahwa ini benar-benar merupakan bentuk samaran dari satu uji coba rudal dan harus dilarang sesuai dengan semua langkah sanksi peraturan PBB. Washington menyatakan bahwa semua peluncuran “satelit” yang dilakukan Pyong Yang merupakan satu tindakan provokasi maksimal yang mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan. Republik Korea memperingatkan akan membawa RDR Korea ke depan Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan tekanan untuk mengeluarkan langkah-langkah sanksi baru. 

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengimbau kepada Pyong Yang supaya meninjau kembali dan menghentikan semua tindakan yang bersangkutan dengan program rudal balistik. Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano berpendapat bahwa rencana Pyong Yang tersebut bisa menimbulkan pengaruh negatif terhadap semua upaya internasional dalam mencapai denuklirisasi semenanjung Korea. Bahkan sekutu utama dari RDR Korea yaitu Tiongkok juga meningkatkan tekanan diplomatik ketika Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hung Lei memperingatkan kepada Pyong Yang supaya “bertindak secara hati-hati” dan jangan melakukan langkah-langkah yang bisa meningkatkan lagi ketegangan di kawasan.

Tambah lagi indikasi ketegangan di semenanjung Korea - ảnh 3
Peluncuran satelit RDR Korea yang gagal pada April 2012
(Foto: dantri.com.vn)

Tidak hanya berhenti pada pernyataan-pernyataan saja, selama beberapa hari belakangan ini, reaksi Jepang, Republik Korea dan Amerika Serikat telah meningkat kuat ketika tentara negara-negara tersebut mulai menggelarkan senjata militer modern di kawasan ini. Tentara Republik Korea pada Rabu (5 Desember) memperingatkan bahwa mereka telah menggelarkan satu alat radar peringatan rudal yang baru dengan tujuan membela wilayahnya terhadap bahaya serangan dari RDR Korea. Republik Korea juga sedang mempertimbangkan penggelaran sistim pembasmi rudal PAC-2, untuk mencegah kalau rudal RDR Korea terbang salah arah.

Sementara itu, Jepang membawa rudal “Patriot” ke pangkalan militer Okinawa. Amerika Serikat menggelarkan pesawat pengintai elektronik strategis di pangkalan Angkatan Udara di Onikawa. Kapal induk Jepang dalam sistim “Aegis” diarahkan untuk mengontrol wilayah udara Tiongkok Timur, Jepang dan Laut Kuning. Menteri Pertahanan Jepang memberikan perintah kepada Pasukan Bela Diri untuk menghancurkan rudal tersebut jika terbang lewat wilayah udara negara ini. Amerika Serikat, Jepang dan Republik Korea semuanya telah menyusun rencana kerjasama yang erat, mengawasi secara ketat perkembangan kasus ini untuk bisa menghadapinya secara tepat waktu.

Tambah lagi indikasi ketegangan di semenanjung Korea - ảnh 4
Pasukan Bela Diri Jepang melakukan persiapan terhadap rencana RDR Korea tersebut
(Foto: phunutoday.vn)

Semua perkembangan yang menegangkan di kawasan ini telah benar-benar menimbulkan kecemasan terhadap komunitas internasional. Sampai sekarang, belum ada indikasi manapun yang menunjukkan bahwa Pyong Yang menghapuskan rencananya. Menurut prediksi dari banyak pakar, kasus tersebut terjadi pada latar belakang kedua negara Jepang dan Republik Korea sedang dengan giat melakukan persiapan untuk pemilihan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga sedang siap memasuki masa bakti ke-2, akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap hubungan antara RDR Korea dengan negara-negara yang selama ini dianggap sebagai musuh negara ini. Jelaslah bahwa, jangka waktu yang pendek antara dua kali peluncuran rudal yang dilakukan RDR Korea menunjukkan bahwa semua upaya diplomatik denuklirisasi di semenanjung Korea telah dan sedang mengalami jalan buntu.

Sampai sekarang belum tahu sampai ke mana akibat kasus ini, tetapi ia bisa menghapuskan segala upaya yang dilakukan semua pihak untuk mengusahakan solusi perdamaian di semenanjung Korea pada waktu lalu./. 

Komentar

Yang lain