Tonggak dalam penggalan jalan 40 tahun kerjasama Vietnam – Singapura

(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong memulai kunjungan resmi di Vietnam pada Rabu (11 September), atas undangan PM Vietnam, Nguyen Tan Dung. Dilakukan bertepatan dengan kesempatan dua negara memperingati ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik, kunjungan PM Lee Hsien Loong di Vietnam merupakan tonggak yang berarti, membuka banyak prospek dan kesempatan kerjasama baru dalam hubungan Vietnam – Singapura, khususnya membawa hubungan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, titik terang kerjasama yang sukses dalam hubungan dua negara, berkembang ke satu peringkat baru. 

Tonggak dalam penggalan jalan 40 tahun kerjasama Vietnam – Singapura - ảnh 1
PM Lee Hsien Loong di Vietnam pada tahun 2010
(Foto: vnexpress.net)

Vietnam dan Singapura menggalang hubungan diplomatik pada 1 Agustus 1973. Kalau melihat kembali penggalan jalan 40 tahun ini, hasil yang paling menonjol dalam hubungan dua negara ialah perkembangan dalam hubungan politik yang sangat terpercaya dan komprehensif di semua bidang. Pimpinan dua pihak secara permanen melakukan kunjungan satu sama lain, yang paling belakangan ini ialah kunjungan yang dilakukan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong di Singapura. Kerjasama ekonomi antara Vietnam dan Singapura juga berkembang sangat kuat. 

Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Quang Vinh menilai: “Bisa dikatakan, selama 40 tahun ini, hubungan kerjasama Vietnam – Singapura telah mencapai perkembangan-perkembangan yang melompat. Singapura merupakan salah satu diantara negara-negara yang mengawali kerjasama dan membantu Vietnam dalam usaha pembaruan. Terhitung sampai akhir 2012, nilai perdagangan bilateral telah mencapai USD 9,6 miliar. Dalam bidang investasi, sampai Juli ini sudah ada kira-kira 1.100 proyek investasi yang dilakukan Singapura di Vietnam dengan total modal kira-kira USD 24 miliar. Di bidang kerjasama ekonomi, dua pihak juga melakukan banyak pola yang bagus. Dua pihak telah menanda-tangani Perjanjian kerangka tentang konektivitas di 6 bidang prioritas dan sekarang sedang digelarkan secara efektif”.

Sekarang, Vietnam dan Singapura telah menanda-tangani kira-kira 20 perjanjian dan permufakatan kerjasama. Khususnya, Zona-zona industri Vietnam – Singapura (VSIP) dianggap sebagai model dalam kerjasama ekonomi Vietnam – Singapura yang semakin diperluas. Dari 2 VSIP pertama yang digelarkan secara sukses di provinsi Binh Duong, sampai sekarang, VSIP ini telah digelarkan di kota Hai Phong, provinsi Bac Ninh dan dalam waktu mendatang di provinsi Quang Ngai, kota Ho Chi Minh dan provinsi Thai Binh. Selain itu, dua pihak sedang berusaha memperkuat kerjasama di bidang-bidang unggulan Singapura dan dibutuhkan Vietnam seperti pendidikan, ilmu pengetahuan teknologi, pertahanan, keamanan serta menghadapi tantangan-tantangan non-tradisional seperti perubahan iklim, kenaikan air laut, dll. 

Menteri Industri dan Perdagangan Singapura, Lim Hong Kieng menegaskan: “Menurut penilaian badan-badan usaha Singapura, Vietnam punya potensi besar tidak hanya dalam jangka waktu pendek saja, tapi juga dalam jangka panjang dan mereka ingin memberikan sumbangan aktif kepada proses perkembangan ekonomi Vietnam. Oleh karena itu, banyak perusahaan telah melakukan investasi di Vietnam dan mereka mencapai hasil baik. Saya percaya bahwa kerjasama antara dua pihak akan semakin diperluas dan ada lebih banyak mitra dan patungan yang akan digalang antara badan usaha dua negara”.

Tidak hanya kerjasama bilateral, Vietnam dan Singapura juga berkoordinasi erat dalam kerangka multilateral. Khususnya dua pihak telah aktif berkoordinasi mendorong kuat semua upaya ASEAN tentang pembangunan komunitas, integrasi dan konektivitas regional, memperluas hubungan dengan semua mitra, mengembangkan peranan sentral ASEAN demi target-target bersama yaitu perdamaian, keamanan dan perkembangan di kawasan. Dua negara juga mendukung kuat pendirian prinsipiil ASEAN tentang penjaminan perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim di Laut Timur, menangani semua sengketa dengan cara damai, di atas dasar hukum internasional dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut-1982, mendukung pelaksanaan secara penuh Deklarasi tentang cara berperilaku dari semua pihak yang bersangkutan di Laut Timur (DOC) dan cepat menyusun Kode Etik tentang cara berperilaku dari semua pihak di Laut Timur (COC).

Dalam kunjungan kenegaraan yang dilakukan Presiden Vietnam, Truong Tan Sang pada September 2011, di Singapura, dua pihak telah sepakat tentang prinsip membawa hubungan antara dua negara dari Kerjasama Komprehensif pada abad ke-21 menjadi taraf kemitraan strategis. Dan dalam kunjungan yang dilakukan Sekjen Nguyen Phu Trong di Singapura pada September 2012, dua pihak telah mengeluarkan Komunike bersama yang menegaskan tentang peningkatan hubungan menjadi kemitraan strategis pada tahun 2013. Dengan kunjungan resmi yang dilakukan PM Lee Hsien Loong di Vietnam kali ini, beserta semua hasil yang telah dicapai selama 40 tahun ini, dua pihak semakin punya ancang-ancang untuk mendorong lebih lanjut lagi hubungan antara dua negara. 

Deputi Menlu Pham Quang Vinh mengatakan: “Hubungan politik antara dua pihak sangat terpercaya, oleh karena itu, hubungan ini perlu dipererat lebih lanjut lagi. Semua keunggulan dalam hubungan kerjasama antara dua negara pada waktu lalu, khususnya ekonomi, perlu terus didorong, bersamaan itu harus memperkuat lebih lanjut lagi kerjasama dan koordinasi di forum-forum regional dan internasional. Dua pihak sedang melakukan perbahasan untuk bisa meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis”.

Kunjungan resmi yang dilakukan PM Singapura, Lee Hsien Loong di Vietnam dari 11 sampai 13 September bisa dianggap sebagai tonggak penting pada kesempatan peringatan ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik antara dua negara, menciptakan pengarahan bagi hubungan Vietnam – Singapura, baik bilateral maupun multilateral pada ketinggian baru./. 

Komentar

Yang lain