Vietnam memperkuat kerjasama dengan Myanmar

          Atas undangan Presiden Republik Federasi Myanmar Thein Sein, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Isteri melakukan kunjungan resmi di Republik Federasi Myanmar dan menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi ke-4  Negara-Negara Subkawasan Sungai Mekong yang diperluas (GMS-4) dari tanggal  19 Desember sampai tanggal 21 Desember. Kunjungan ini bermaksud menegaskan bahwa Vietnam ingin memperkuat hubungan kerjasama di semua bidang dengan Myanmar serta Vietnam mementingkan dan dengan aktif ikut serta dalam mekanisme kerjasama subkawasan sungai Mekong yang diperluas. 

         

   Vietnam memperkuat kerjasama dengan Myanmar                                  - ảnh 1
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Presiden Republik Federasi Myanmar Thein Sein
(Foto: Internet)

Vietnam dan Myanmar menggalang hubungan diplomatik pada bulan Mei 1975 dan pada tahun 2010, dua negara memperingati ulang tahun ke-35 Penggalangan Hubungan Diplomatik ( 28 Mei 1975- 28 Mei 2010). Belakangan ini, dua negara telah aktif memperkokoh dan memperkuat hubungan persahabatan tradisional dan kerjasama di banyak segi. Banyak kunjungan tingkat tinggi satu sama lain telah dilakukan, khususnya, kunjungan di Myanmar yang dilakukan oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung pada April 2010 telah membawa hubungan antara dua negara ke satu ketinggian baru. Hubungan ekonomi, perdagangan mengalami perkembangan positif. Nilai perdagangan bilateral tahun 2011 diprakirakan mencapai 180 juta dollar Amerika, meningkat 18,4 persen terbanding dengan tahun lalu. Dua pihak juga menyelenggarakan Pekan Raya Perdagangan pada setiap tahun untuk memperkenalkan produk dan menyerap investasi. Akan tetapi, menurut Le Quang Lan, Wakil Kepala Direktorat Kebijakan Perdagangan Multilateral dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam, angka ini masih sangat rendah terbanding dengan potensi yang dimiliki masing-masing negara, maka semua kementerian dan instansi dua negara harus berbuat lebih banyak lagi. Bapak Le Quang Lan mengatakan: “Sekarang ini, perdagangan antara Vietnam dengan Myanmar punya nilainya cukup rendah, hanya dari 185 juta sampai 400 juta dollar Amerika. Angka tersebut sangat rendah terbanding dengan total nilai perdagangan intra ASEAN. Oleh karena itu, kami juga mencari tahu langkah-langkah untuk memperkuatnya secara bilateral maupun regional mungkin terdiri dari aktivitas- aktivitas yang bersangkutan dengan informasi, pertukaran rombongan-rombongan badan usaha, aktivitas tentang penguatan kesempatan investasi dan perdagangan”.

          Pada persidangan Komite Gabungan tentang Kerjasama Ekonomi, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan-Teknik pada November 2010, dua pihak telah membahas banyak langkah kongkrit untuk memperkuat kerjasama pertanian, kehutanan, perikanan, transportasi, perhubungan, energi, informasi, kesehatan, kebudayaan, pendidikan, olahraga, pariwisata dan ilmu pengetahuan-teknologi. Serentetan perjanjian, permufakatan tentang ekonomi telah ditandatangani, misalnya Perjanjian Pengangkutan Jalan Udara sipil  bulan Agustus 1977, Perjanjian Perdagangan bulan Mei 1994, Perjanjian Kerjasama Pariwisata bulan Mei 1994, Pernyataan Bersama tentang kerjasama di 12 bidang prioritas (pertanian, pohon bahan industri, perikanan, perbankan, keuangan, penerbangan, telekomunikasi, permigasan, mineral, produksi alat listrik, produksi dan perakitan mobil, pembangunan, kerjasama perdagangan dan investasi pada bulan April 2010 telah dan sedang menjadi syarat yang kondusif bagi dua pihak untuk memperkuat kerjasama.

          Selain hubungan-hubungan kerjasama bilateral, dua negara juga melakukan kerjasama secara baik dalam kerangka ASEAN, beberapa organisasi regional dan internasional misalnya Kerjasama Subkawasan Sungai Mekong (GMS), Strategi Pengembangan Ekonomi 3 sungai (ACMECS), Kerjasama Vietnam- Kamboja- Laos- Myanmar (CLMV) dan lain-lain. Dua negara mempunyai pandangan yang berdekatan, senantiasa melakukan koordinasi dan saling membantu di semua forum internasional dan regional.

          Dalam kunjungan-nya di Myanmar kali ini, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan para pemimpin Subkawasan sungai Mekong (GMS) yaitu Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Tiongkok akan juga menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi ke-4 negara Subkawasan sungai Mekong yang diperluas (GMS-4). Dengan tajuk “Menuju  ke satu dekade baru tentang hubungan kemitraan perkembangan strategis Subkawasan sungai Mekong yang diperluas”, para pemimpin GMS akan berfokus membahas langkah- langkah dengan tujuan memperkuat integrasi, memperkuat pengembangan infrastruktur, meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia, menciptakan syarat yang kondusif terhadap pekerjaan pengangkutan barang dagangan dan penumpang lintas perbatasan, mengembangkan perdagangan energi dan lain-lain. Vietnam adalah satu anggota yang aktif dari Kerjasama ekonomi GMS dan telah juga mendapat banyak perolehan dari gagasan kerjasama ini, mendatangkan banyak kesempatan kerjasama kepada Vietnam. Kimihiro Ishikane, Wakil Kepala Direktorat Asia dari Kementerian Luar Negeri Jepang menegaskan: “Jepang sangat mementingkan kerjasama dengan negara- negara di subkawasan sungai Mekong. Karena perkembangan yang berkesinambungan dan kestabilan di kawasan juga mendatangkan kepentingan kepada Jepang. Semakin ada banyak perusahaan, badan usaha Jepang yang melakukan investasi di kawasan ini, diantaranya, Vietnam adalah salah satu pasar yang sangat potensial bagi kami”.

          Kunjungan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung di Myanmar kali ini juga merupakan kesempatan bagi dua pihak untuk tukar-menukar langkah memperkuat hubungan persahabatan tradisional dan kerjasama di banyak segi, memperkuat penggelaran semua permufakatan yang sudah dicapai oleh pimpinan senior dua negara,  mengatasi semua kesulitan bagi badan usaha dua negara untuk mendekati pasar satu sama lain dan lain-lain. Menghadiri Konfrensi GMS-4 merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk menegaskan penghargaannya ketika ikut serta dalam mekanisme kerjasama ini melalui semua gagasan, memberikan sumbangan yang kongkrit dalam semua Program Kerjasama GMS./.
 
                                                                                                      Anh Huyen

Komentar

Yang lain