Pasar asmara Xuan Duong diadakan pada tanggal 25 bulan tiga Imlek setiap tahun  (FoTo: vov)

Pasar Asmara Xuan Duong berawal dari kisah pasutri yang saling mencintai tapi harus berpisah, tidak boleh hidup bersama. Tersentuh atas perasaan mereka, maka orang-orang di desa setuju untuk memberikan waktu satu hari kepada mantan pasutri tersebut untuk membeberkan kembali kisah masa dulu dan memilih sawah yang panjang (disebut Na Li atau Na Ri dalam bahasa Tay dan Nung) dari pasutri tersebut sebagai tempat pertemuan. Yaitu tanggal 25 bulan ketiga  (kalender Imlek). Sawah panjang (Na Ri) di kemudian hari menjadi nama untuk Kabupaten Na Ri, Provinsi Bac Kan saat ini. Sejak dulu hingga sekarang, Pasar Asmara Xuan Duong telah berubah dari tempat pertemuan kekasih lama menjadi tempat bertemu dan bersilaturahmi bagi dari para kenalan, kerabat, dan teman lama.

Malam sebelum Pasar Asmara Xuan Duong berlangsung, rumah dari Seniman Unggul Nong Van Ho, di Desa Thom Chan, Kecamatan Xuan Duong, ramai dengan suara tawa dan nyanyian Sli dari para anggota Klub Nyanyian Sli Kecamatan Xuan Duong. Para anggota membeberkan kembali melodi nyanyian dan tanggapan dendang sayang agar pada hari berikutnya bisa bersilaturahmi dengan para seniman nyanyian Sli dari provinsi lain di pasar asmara tersebut. Seniman Unggul Nong Van Ho,  berkata:

“Saya sudah menyanyi sejak umur 16 tahun, mengikuti para paman  ke pasar untuk menyanyi. Suami-istri saya bertemu, jatuh cinta, dan menikah dengan nyanyian Sli. Menyanyikan lagu Sli di hari Pasar Asmara sering berlangsung di pinggir sungai, di bawah pohon, ladang jagung dan sebagainya dengan setiap pasangan yang bernyanyi bersama. Sekarang, setiap orang memiliki keluarganya sendiri, maka isinya ialah bertanya satu sama lain tentang kehidupan masing-masing orang.”

Di Pasar Asmara Xuan Duong, nyanyian Sli adalah bagian tak bisa kurang dari festival ini. Melalui nyanyian Sli yang manis, mereka menyampaikan kasih sayang dan kepeduliannya terhadap kehidupan satu sama lain. Pertama adalah lagu ucapan, lalu ada lagu bertukar pikiran dan perasaan. Ini adalah saat yang paling menarik dari lagu Sli, ketika kedua belah pihak saling bertanya tentang kehidupan sehari-hari.

“Datang ke pasar asmara, pasangan muda-mudii, banyak orang sudah menjadi suami istri dengan lagu Sli. Hari ini saya pergi ke pasar untuk bertemu lagi dengan teman-teman yang lama, saya sangat senang.”

“Di pasar asmara, saudara dan teman kami sudah lama dapat bersama bertemu dalam jumlah besar. Kami sangat senang, bersemangat dan merasakan suasana di sini sangat luar biasa.”

Nyanyian Sli dipertunjukkan di Pasar Asmara Xuan Duong  (Foto: vov)

Pada tahun 2021, nyanyian Sli masyarakat Nung di Kecamatan Xuan Duong diakui sebagai sebuah lagu Warisan Tak Benda Nasional. Dari tradisi budaya yang bagus dan makna festival, Provinsi Bac Kan memiliki rencana untuk melestarikan dan mengembangkan festival ini untuk melayani pengembangan pariwisata lokal. Bapak Ha Van Tien, Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Bac Kan, berkata: 

“Pada pasar asmara tahun ini, kami merekonstruksii lagu dendang sayang masa lalu dengan 100 pasangan muda-mudi yang bernyanyi terus menerus untuk dinikmati pengunjung. Selain nyanyian Sli, di sini juga terdapat banyak budaya materiil seperti rumah panggung tradisional, gua, busana, masakan, budaya kepercayaan dan sebagainya. Oleh karena itu, Provinsi Bac Kan memilih Xuan Duong menjadi salah satu tempat pelaksanaan proyek dari Program Target Nasional tentang pengembangan daerah etnis minoritas dan daerah pegunungan dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya desa tradisional yang dikaitkan dengan pengembangan pariwisata.”

Saat ini, Pasar Asmara Xuan Duong memiliki lagi lebih banyak aktivitas budaya dan seni yang menarik partisipasi banyak orang. Wisatawan dari seluruh penjuru yang datang ke festival ini dapat menikmati melodi Then, Sli, Luon, sitar Tinh dan menikmati masakan lokal. Di antaranya melodi nyanyian Sli dan keunikan ruang nyanyian Sli masih menjadi jiwa festival, menjadi musik yang menghubungkan orang-orang yang memiliki jiwa yang sama untuk menemukan satu sama lain./.