(VOVWORLD) - Dengan semangat kepeloporan, berani berpikir dan berani bertindak dari kaum pemuda, pemuda Vo Hoang Vinh di Provinsi Soc Trang telah membangun dengan sukses pola peternakan ayam Peru. Hingga sekarang, dengan peternakan yang mempunyai ratusan ekor ayam benih, dia telah memperoleh pendapatan yang stabil dari 200-300 juta VND (sama dengan 9.000-12.000 USD) pertahun.
Kecamatan An Hiep, Kabupaten Chau Thanh, Provinsi Soc Trang memiliki keunggulan tentang produksi pertanian. Banyak pola telah dibangun dengan sukses oleh warga seperti pola penanaman padi dengan kualitas tinggi, pola penanaman palawija, pola peternakan, dan sebagainya. Terletak tidak jauh dari ibukota kecamatan, terdapat pola peternakan ayam Peru milik saudara Vo Hoang Vinh. Sekarang di kandang ayamnya ada 100 ekor anak ayam dan banyak induk ayam untuk menggandakan benih dan memperbanyak kawanan ayam.
 Saudara Vo Hoang Vinh mencapai sukses dengan pola peternakan ayam Peru (Foto: VOV) |
Saudara Vinh mengatakan dia melakukan usaha startup dengan pola ayam yang terdapat lebih dari 200 ekor. Sekarang, para pelanggan dari berbagai provinsi seperti Soc Trang, An Giang, Hau Giang, Bac Lieu, dan sebagainya datang membeli untuk pembibitan dan hewan hias.
“Para pembeli adalah para orang yang memiliki hobi memelihara ayam, mereka membeli untuk dijadi ayam hias, atau membeli untuk menggandakan bibit. Biasanya saya menjual di medsos seperti di tik tok, zalo, facebook, kemudian pelanggan dari berbagai provinsi dan kota akan memesanya. Saya biasanya banyak menjual anak ayam”.
Dengan 15 ekor ayam Peru pertama yang dia budidayakan, berkat rajin belajar dan mencari tahu dari pola-pola yang diunggah di jaringan internet, dan melalui buku dan koran tentang teknik pemeliharaan ayam, hanya dalam waktu 8 bulan saja, ayamnya mulai bertelur. Dia memberitahukan bahwa dia hanya menjual beberapa ekor, jumlah sisanya terus digandakan. Hingga sekarang, pola ini selangkah demi selangkah menegaskan efektivitas ekonomi dengan pendapatan dari penjualan telur dan benih anak ayam sebanyak 200-300 juta VND (sama dengan 9.000-12.000 USD) pertahun. Ketika menjelaskan teknik memelihara ayam Peru, saudara Vinh memberitahukan:
“Bagi anak ayam, harus dipisahkan untuk mudah dipelihara, kira-kira 1-3 ekor satu kandang, apabila memelihara banyak maka ayam akan saling mematuk, ayam cedera dan bisa mati. Kedua, mempertahankan sumber air yang bersih dan pangan untuk ayam. Selain pangan harus menambahkan sayur-sayuran, buah-buahan, tauge, pisang agar ayam bisa tumbuh sehat”.
 Peternakan ayam Peru milik keluarga Saudara Vinh (Foto: VOV) |
Tidak hanya mengembangkan usaha ekonomi sendiri, saudara Vinh juga menyebarluaskan semangat melakukan usaha startup, berani berpikir, berani bertindak di kalangan kaum pemuda di daerah. Dari efektivitas ekonomi, pola pemiliharaan ayam Peru milik saudara Vo Hoang Vinh menjadi pola usaha startup yang tipikal dari Liga Pemuda Kecamatan An Hiep yang menjadi teladan para anggota liga pemuda, berbagi pengalaman tentang cara pembangunan pola produksi, cara melakukan bisnis, semangat melakukan usaha startup dari kaum pemuda. Baru-baru ini, dia mendapatkan modal pinjaman senilai 90 juta VND (sama dengan sekitar 4.000 USD) dari Bank Kebijakan Sosial untuk menginvestasikan perluasan pola peternakan. Saudari Vo Ngoc Huynh, Sekertaris Liga Pemuda Kecamatan An Hiep, Kabupaten Chau Thanh memberitahukan:
“Setelah setahun dilaksanakan, pola ini telah memperoleh efektivitas yang sangat tinggi. Nilai ekonomi dapat dari penjualan telur dan ayam benih. Harga telur sebanyak 200.000 VND (sama dengan 8 USD) per buah. Harga anak ayam yang berusia 6-8 pekan mendapat 600-800.000 VND (sama dengan 24-32 USD/per ekor. Ada banyak peternakan ayam dari Kota Can Tho dan Provinsi Hau Giang datang untuk membeli jenis benih ayam ini.
Kesuksesan dari pola pemeliharaan ayam Peru dari saudara Vo Hoang Vinh telah menegaskan semangat berani berpikir, berani bertindak, dan tekad menggeliat dari kaum pemuda. Dari situ, turut membawa gerakan para pemuda yang pandai melakukan bisnis di daerah ini semakin berkembang.