Perjalanan Menaklukkan Pengetahuan dari Seorang Tunanetra

(VOVWORLD) - Lahir dan dibesarkan di keluarga petani miskin, laki-laki tunanetra, Tran Viet Hoang (Kecamatan Thuong Loc, Kabupaten Can Loc, Provinsi Ha Tinh) telah mengatasi keadaan sulit untuk bangkit dan menegaskan dirinya sendiri. Viet Hoang tidak hanya menggunakan teknologi untuk membuka masa depan untuk dirinya saja, tetapi juga bergandengan tangan untuk menciptakan banyak proyek yang bermakna bagi komunitas tunanetra dengan keinginan untuk membantu orang-orang dalam keadaan yang sama. 
Perjalanan Menaklukkan Pengetahuan dari Seorang Tunanetra - ảnh 1Tran Viet Hoang  (baju putih)   (Foto: vov)

Sejak berusia 5 tahun, Tran Viet Hoang menemukan bahwa matanya mengalami gejala yang tidak normal, penglihatannya kabur. Levelnya meningkat secara bertahap, dan pada saat dia berumur 10 tahun, dia tidak dapat melihat lagi karena gejala ablasi retina. Selain ketidaknyamanan karena tidak bisa mengamati, dia juga kehilangan banyak kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri, sekaligus harus menghadapi banyak masalah yang muncul dalam hidup ketika situasi keluarganya juga menghadapi banyak kesulitan. Namun, Hoang tak sudi menyerah. Tran Viet Hoang mendekati dan belajar huruf braille sejak dini.

“Tepat pada saat saya tidak bisa melihat apa-apa lagi, para kakak dari Asosiasi Orang Buta Kabupaten Can Loc telah datang untuk menyemangati saya dan menyalakan keyakinan terhadap pengetahuan kepada saya. Asosiasi ini mengajari saya untuk belajar huruf braille, menyambungkan saya kembali ke sekolah.”

Hoang dapat mengikuti program integrasi dengan murid-murid yang dapat melihat. Dari kelas 1 hingga kelas 12, dia selalu memelopori kelas. Khususnya pada tahun 2019, ketika sedang menjadi siswa kelas 12A2 di SMA Dong Loc, Hoang juga berhasil meraih beasiswa senilai 2,2 miliar VND dari Universitas Fulbright Vietnam, dan juga merupakan salah satu siswa terkemuka di kelas informatika perkantoran yang diberikan oleh Pusat Pelatihan dan Rehabilitasi bagi para tunanetra dengan koordinasi dari Asosiasi Tunanetra Vietnam. Ini adalah batntalan untuk membantu Hoang berkaitan dengan Ilmu Komputer di kemudian hari.

“Saya seorang mahasiswa ilmu komputer. Sejak tahun kedua, saya telah melakukan praktek, pada tahun ketiga saya mulai bekerja. Saat ini, saya seorang programmer, pekerjaan yang pada pokoknya terkait dengan produk teknologi.”

Sebagai mahasiswa tunanetra, Hoang masih aktif mengikuti kegiatan sosial. Pada saat yang sama, menerapkan pengetahuan yang telah dia pelajari untuk menghasilkan pendapatan untuk kehidupan yang jauh dari kampung halaman. Bersamaan dengan itu, memahami kesulitan dan hambatan para orang yang mengalami keadaan yang sama, pada tahun 2021, Hoang membuka kelas pemrograman untuk tunanetra. Sebagai pendiri dan penyelenggara proyek Innerlight Vietnam, Hoang juga berbagi alat teknologi baru untuk mendukung masyarakat tuna netra. Sibuk bekerja dan belajar, tetapi Hoang masih memegang jabatan sebagai Ketua Jaringan Mahasiswa Tuna Netra Vietnam dengan banyak kegiatan yang mengarah ke tunanetra.

“Selain aktivitas jaringan, saya juga melakukan beberapa pekerjaan pribadi seperti mengajar pemrograman kepada orang tunanetra di Kota Ho Chi Minh. Saya juga  mengajarkan sejumlah kursus serupa secara online untuk orang-orang tunanetra.”

Tak berhenti  di situ, Hoang juga mengikuti sejumlah kompetisi dan meraih hasil tinggi, seperti: Juara kedua membaca dan menulis cepat huruf Braille yang diselenggarakan oleh Asosiasi Tunanetra Provinsi Ha Tinh; Juara ketiga dalam kompetisi penelitian budaya Vietnam dari Universitas Fulbright Vietnam; Juara kedua dalam lomba presentasi dan orasi yang diselenggarakan oleh jaringan mahasiswa tunanetra Vietnam. Hoang juga menerima piagam pujian dari Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas, dan Sosial Vietnam, karena mencapai prestasi terkemuka di bidang jaring pengaman sosial, dimuliakan oleh Pengurus Besar Gabungan Asosiasi Pemuda Vietnam sebagai salah satu dari 35 teladan tipikal dalam program "Bercerahlah Vitalitas Vietnam" pada tahun 2023.

Perjalanan Menaklukkan Pengetahuan dari Seorang Tunanetra - ảnh 2Tran Viet Hoang  (baju hitam) berbagi tentang usaha mengatasi kesulitannya  (Foto: vov)

Melihat proses mengatasi kesulitan dengan prestasi yang diraih Tran Viet Hoang, semua teman dan rekan juga mengaguminya. Le Thao Nguyen, teman sekelas universitas dari Viet Hoang, berkata:

“Saya melihat Hoang mempunyai banyak kesulitan tapi dia selalu punya sikap hidup yang positif, tidak henti-hentinya menggeliati diri dalam belajar dan bekerja. Justru kesulitan itu telah membantu Hoang berpikir untuk keluar dari kesulitan itu. Itu juga yang menjadi motivasi bagi saya untuk belajar. bekerja lebih baik.”

Tran Viet Hoang mengatakan untuk mengatasi segala kesulitan dan hambatan, dia selalu menganggap percaya diri adalah kunci membuka pintu kesuksesan.

“Saya selalu berkata pada diri sendiri bahwa “mata sayabuta tapi pikiran saya cerah”. Saya selalu percaya diri pada diri sendiri. Saya pikir bahwa untuk mencapai sukses ada banyak hal yang perlu dilakukan, namun yang pertama dan paling mendasar ialah saya harus selalu menjaga rasa percaya diri pada diri sendiri, percaya pada kemampuan dan pengetahuan saya.”

Dalam usianya yang masih sangat muda, Tran Viet Hoang selalu memiliki impian untuk "membalas budi kehidupan". Bagi Hoang, itu adalah ucapan terima kasih kepada komunitas dan masyarakat yang telah membawa pencerahan kepada dia sehingga mendapatkan kehidupan yang bermakna. Saat ini, Hoang sedang memiliki Saluran Tiktok "Coding the Light" - (Pemrograman sinaran) dengan banyak konten yang menyampaikan inspirasi positif tentang kehidupan bagi orang di sekitarnya./.

Komentar

Yang lain