Amerika Serikat dan Iran tidak merasa optimis atas perundingan di Wina
(VOVworld) – Pada Senin (17 Februari), sehari sebelum Iran dan kelompok P5+1 (yaitu Inggeris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok dan Jerman) mulai melakukan perundingan resmi yang pertama di Wina (Austria), seorang pejabat senior Pemerintah Amerika Serikat mengakui bahwa proses mengusahakan satu permufakatan jangka panjang untuk membatasi program nuklir Iran yang kontroversial selama banyak dekade ini adalah hal yang tidak mudah. Ketika berbicara kepada kalangan pers di Wina, seorang pejabat Gedung Putih mengakui bahwa perundingan tingkat tinggi antara kelompok P5+1 dan Iran yang diadakan pada pekan ini merupakan permulaan bagi satu proses “yang rumit, lama, penuh kesulitan dan belum ada kepastian akan berhasil”. Amerika Serikat tidak berharap putaran pertama perundingan resmi ini akan cepat mencapai hasil, bahkan dalam waktu satu bulan.
Amerika Serikat dan Iran sulit mencapai permufakatan
(Foto: baomoi.com)
Sementara itu, kalangan pemimpin Iran juga tidak merasa optimis atas proses ini. Pemimpin Spirituil Iran, Ulama Ali Khamenei memprediksikan bahwa semua perundingan dengan negara-negara adi kuasa di dunia tentang program nuklir Teheran akan tidak “mencapai apa-apa”. Kalangan analis berpendapat bahwa penilaian Ulama Ali Khamenei tersebut merupakan satu peringatan bagi Washington tentang bahaya gagalnya perundingan.
Menurut rencana, putaran perundingan resmi di Wina akan berlangsung selama beberapa hari dan dipimpin oleh Utusan Senior urusan hubungan luar negeri Uni Eropa, ibu Catherine Ashton. Menteri Luar Negeri Iran, Zarif dan Deputi Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi akan berpartisipasi pada perundingan ini. Dalam waktu beberapa bulan mendatang, kelompok P5+1 dan Iran berencana melakukan beberapa putaran perundingan lain./.