(VOVWORLD) - Indonesia bergabung dengan Bank Pembangunan Baru (NDB) dari sistem bank multilateral yang didirikan negara-negara anggota BRICS, dengan harapan akan mendorong pengembangan ekonomi tanah air.
Kantor pusat Bank Pembangunan Baru (NDB) di Shanghai, Tiongkok. Foto: Xinhua |
Keputusan ini dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto setelah pertemuan dengan Presiden Bank Pembangunan Baru (NDB) di Istana Merdeka di Ibu kota Jakarta pada tgl 25 Maret. Dalam pertemuan ini, kedua pihak telah membahas rencana-rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan program-program prioritas dari Pemerintah Indonesia.
Pada jumpa pers pada hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto mengonfirmasikan bahwa Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan Bank Pembangunan Baru dan mematuhi prosedur-prosedur yang diajukan bank ini.
Sementara itu, Presiden Bank Pembangunan Baru, Ibu Dilma Vana Rousseff, memberitahukan bahwa partisipasi Indonesia pada sistem bank BRICS merupakan salah satu prioritas karena dampak negara ini terhadap kawasan dan penyambutan keputusan Presiden Prabowo.
BRICS merupakan satu organisasi internasional dengan negara-negara anggota yaitu: Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Latin, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. Bank Pembangunan Baru yang berkantor di Shanghai, Tiongkok, didirikan oleh Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan pada tahun 2015.