Parlemen Sudan Selatan meratifikasi permufakatan damai
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir
(Foto: VNA)
(VOVworld) – Dalam satu sidang mendadak pada Kamis (10 September), Parlemen Sudan Selatan telah sepakat mengesahkan permufakatan damai yang dicapai pada bulan lalu antara Presiden Negara ini, Salva Kiir dan pemimpin pihak pemberontak, Mantan Wakil Presiden Riek Machar. Sejak Desember 2013, negara yang paling muda di dunia ini telah terhancur akibat perang saudara setelah terjadi baku hantam antara tentara pimpinan Presiden Salva Kiir dan pasukan pemberontak yang setia pada Machar. Walaupun telah menanda-tangani permufakatan damai pada 27 Agustus, tapi Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir tetap menyatakan tidak puas atas isi permufakatan dan mengatakan bahwa “menderita tekanan dari negara-negara lain”. Di samping itu, setelah permufakatan damai ini ditanda-tangani, namun tetap terjadi bentrokan-bentrokan kecil-kecilan dan kedua pihak saling menuduh sebagai pelanggar gencatan senjata ini. Situasi itu memaksa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengeluarkan peringatan akan menerapkan sanksi terhadap kedua pihak apabila permufakatan damai ini hancur.