Penempatan anjungan pengeboran secara tidak sah oleh Tiongkok berpengaruh buruk terhadap perdamaian di kawasan dan di dunia

(VOVworld) – Pada Rabu sore (14 Mei), kira-kira 1.000 pemuda, pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, akademi dan sekolah menengah kejuruan di provinsi Thanh Hoa berpartisipasi pada rapat umum yang diadakan Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh provinsi Thanh Hoa untuk memprotes Tiongkok yang menempatkan anjungan pengeboran Haiyang – 981 secara ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen Vietnam.

Pada sore hari yang sama, Asosiasi Sarjana Hukum kota Hai Phong mengadakan rapat umum dengan maksud serupa.

Penempatan anjungan pengeboran secara tidak sah oleh Tiongkok berpengaruh buruk terhadap perdamaian di kawasan dan di dunia - ảnh 1
Anjungan pengeboran Haiyang 981 melanggar kedaulatan Vietnam
(Foto: nguoiduatin.vn)

Sementara itu, pada Selasa (13 Mei), banyak orang Vietnam di Bulgaria telah turun ke jalan-jalan untuk memprotes tindakan Tiongkok tersebut. Asosiasi Orang Vietnam di Bulgaria dan Asosiasi Persahabatan Bulgaria – Vietnam juga mengeluarkan pernyataan secara tertulis isinya memprotes pelanggaran yang dilakukan Tiongkok tersebut. Asosiasi Orang Vietnam di Bulgaria mengimbau kepada semua perseorangan, organisasi internasional dan rakyat pecinta damai di seluruh dunia supaya terus memprotes pelanggaran Tiongkok dan mendukung tuntutan yang sah dan pada tempatnya dari Vietnam. Asosiasi Persahabatan Bulgaria – Vietnam menegaskan akan memberikan pendapat yang obyektif di gelanggang internasional, membela keadilan dan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut-tahun 1982, bersamaan itu mengimbau kepada Tiongkok supaya bersama dengan Vietnam menangani masalah tersebut melalui dialog damai, turut menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan. Komunitas orang Vietnam di provinsi Vladimir (Federasi Rusia) bersama-sama membubuhkan tanda-tangan pada surat terbuka Asosiasi Orang Vietnam di Vladimir yang menuntut kepada Tiongkok supaya menarik pulang anjungan pengeboran dari wilayah laut Vietnam serta menghentikan semua tindakan provokasi di Laut Timur, menghormati hukum internasional dan kedaulatan Vietnam.

Ketua Asosiasi Orang Vietnam di provinsi Vladimir, Nguyen Van Hieu, memberitahukan: “Komunitas kami memprotes keras Tiongkok yang melakukan provokasi terhadap Vietnam. Semua orang mengutuk keras Tiongkok dan menyatakan tekad akan membela kemerdekaan bangsa”.

Bersama dengan rakyat Vietnam, opini umum internasional terus mengutuk Tiongkok yang menempatkan anjungan pengeboran Haiyang 981 di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen Vietnam, mengerahkan banyak kapal pengawal, diantaranya ada kapal pengawal pembawa roket, menimbulkan situasi yang amat menegangkan di Laut Timur. Pada Rabu (14 Mei), Pemerintah pimpinan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama sekali lagi mendesak supaya menangani ketegangan di Laut Timur melalui saluran dialog. Sementara itu, dalam jumpa pers pada Rabu sore (14 Mei) di kota Hanoi sehubungan dengan kunjungannya di Vietnam, Laksamana Muda, Pascal Aussert, Wakil Kepala Biro urusan Kawasan Asia – Pasifik – Biro Perkembangan Internasional dari Kementerian Pertahanan Perancis, memberitahukan bahwa Perancis merupakan salah satu diantara negara-negara pelopor dalam menyusun Pernyataan Uni Eropa yang menyatakan kecemasan atas tindakan Tiongkok di Laut Timur. Seperti halnya dengan komunitas bersama Eropa, Perancis berharap supaya semua pihak berupaya menangani masalah-masalah melalui langkah damai. Pada hari yang sama di ibukota Paris, Kementerian Luar Negeri Perancis menegaskan bahwa Paris merasa cemas atas bentrokan-bentrokan yang terjadi belakangan ini serta semua ketegangan yang sedang berlangsung di Laut Timur; mengimbau kepada semua pihak supaya mengekang diri secara maksimal dan menangani perselisihan melalui langkah-langkah damai dan dialog.

Ketika diinterviu wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Perancis, Sekretaris Jenderal Asosiasi Persahabatan Perancis – Vietnam, Patrice Jorland menegaskan bahwa seluruh rakyat Perancis yang mencintai perdamaian dan menghormati keadilan, selalu bahu-membahu dengan Vietnam untuk menghadapi pelanggaran serius yang dilakukan pihak Tiongkok.

Patrice Jorland mengatakan: “Kami merasa teramat cemas terhadap tindakan-tindakan Tiongkok karena posisi penempatan anjungan pengeboran berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Vietnam. Tiongkok sedang melanggar secara serius hukum internasional dan hak kedaulatan Vietnam, oleh karena itu, kami mengutuk keras tindakan-tindakan Tiongkok”.

Menurut Jorland, Asosiasi Persahabatan Perancis – Vietnam telah memuat 5 artikel yang mengecam Tiongkok dalam 5 edisi majalah “Prospek Perancis – Vietnam” dari Asosiasi ini untuk membantu massa rakyat dan rakyat Perancis lebih mengerti tentang ambisi hagemonisme Tiongkok terhadap Vietnam dan beberapa negara tetangga lainnya.

Sementara itu, pernyataan yang dikeluarkan Komite Solidaritas India – Vietnam pada Rabu (14 Mei) menegaskan bahwa tindakan Tiongkok pasti berpengaruh buruk terhadap hubungan rakyat, solidaritas dan persahabatan antara Vietnam dan Tiongkok serta gerakan-gerakan perdamaian di kawasan dan di dunia, di samping itu mengancam perdamaian, keamanan, kestabilan dan kerjasama untuk berkembang di kawasan dan di dunia. Oleh karena itu, semua kekuatan pecinta damai harus bersatu padu dan secara tegas mengutuk pelanggaran Tiongkok.

Dengan titel “Tiongkok sedang menciptakan satu preseden yang berbahaya”, portal Majalah Italia “Limes” pada Rabu (14 Mei) memuat artikel yang menegaskan bahwa Beijing semakin mengekskalasikan tuntutan-tuntutannya, bersamaan itu berpendapat bahwa dengan tindakan-tindakannya, Tiongkok sedang menciptakan satu preseden yang berbahaya.

Di Belgia, wartawan Mass MBOUP, seorang ahli politik dan perkembangan di negara-negara Afrika, kawasan Karibea dan Pasifik (ACP) serta Uni Eropa di Brussels (Belgia) berpendapat bahwa agresi yang dilakukan Tiongkok terhadap Laut Timur tidak mendapat dukungan internasional karena agresi terhadap wilayah laut dari negara-negara yang lain bertentangan dengan hukum internasional dan sangat berbahaya. Maksud merebut wilayah negara tetangga yang dilakukan Tiongkok adalah tidak bisa diterima./. 
Berita Terkait

Komentar

Yang lain