Permufakatan nuklir sipil: Vietnam dan Amerika Serikat sama-sama mendapat keuntungan

(VOVworld) – Baru-baru ini, badan-badan Vietnam dan Amerika Serikat yang bersangkutan telah tukar-menukar naskah yang mengkonfirmasikan berlakunya permufakatan nuklir sipil antara dua negara, atau juga disebut sebagai Perjanjian 123. Ini merupakan prosedur terakhir bagi kedua pihak untuk melaksanakan perjanjian yang penting ini, membuka kesempatan besar bagi kerjasama bilateral di bidang listrik tenaga nuklir.

Permufakatan ini juga resmi membuka jalan bagi badan-badan usaha Amerika Serikat untuk mendekati pasar listrik tenaga nuklir Vietnam yang diperkirakan mencapai 50 miliar dolar Amerika Serikat, bersamaan itu menciptakan fundasi bagi Vietnam untuk mendekati teknologi nuklir yang modern dari Amerika Serikat untuk menjalankan proyek-proyek pengembangan energi domestik.

Menurut prakiraan dari Kementerian Perdagangan Amerika Serikat, pasar listrik tenaga nuklir Vietnam bisa mendatangkan dari 10 sampai 20 miliar dolar Amerika Serikat kepada badan-badan usaha Amerika Serikat, bersamaan itu menciptakan kira-kira 50.000 lapangan kerja dengan pendapatan tinggi bagi pekerja Amerika Serikat. Ini merpakan kesempatan yang tidak akan dilewatkan badan-badan usaha Amerika Serikat.

Permufakatan nuklir sipil: Vietnam dan Amerika Serikat sama-sama mendapat keuntungan - ảnh 1
Wakil Ketua Westinghouse, Jeef Benjamin
(Foto: vov.vn)

Wakil Ketua Westinghouse, Jeef Benjamin mengatakan: “Vietnam merupakan pasar yang sangat penting bagi kami di daerah Timur Jauh. Perusahaan-perusahaan nuklir Amerika Serikat semuanya menaruh perhatian pada Vietnam, pertama-tama karena Vietnam punya cara pendekatan yang sangat teliti ketika meninjau penggelaran energi nuklir. Hal ini membuat kami tambah percaya bahwa program energi nuklir Vietnam sedang berjalan secara tepat arah. Yang kedua ialah Vietnam sedang mempunyai kebutuhan besar akan penggunaan energi nuklir secara damai”.

Menurut Jeff Benjamin, kerjasama nuklir sipil Vientam – Amerika Serikat tidak hanya terbatas pada skala tekologi saja, tapi juga turut mengembangkan sumber daya manusia berkualitas tinggi untuk Vietnam.. Westinghouse sedang melakukan rencana membawa beberapa insinyur dan peneliti Vietnam ke Amerika Serikat untuk belajar dan bekerja di beberapa bidang yang bersangkutan dengan listrik tenaga nuklir.

Setelah Rusia, Tiongkok, Republik Korea, Jepang, Perancis, India dan Argentina, maka Amerika Serikat merupakan negara ke-8 yang menanda-tangani perjanjian kerjasama tentang nuklir sipil dengan Vietnam. Vietnam berharap supaya listrik tenaga nuklir akan memenuhi lebih dari 10% kebutuhan listrik dalam negeri pada tahun 2030./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain