(VOVworld) – Setelah sehari yang penuh instabilitas, situasi Ukraina pada Jumat (21 Februari) mulai menunjukkan tanda-tanda turun suhu. Menurut informasi terkini, kaum demonstran dan Pemerintah Ukraina telah mencapai satu permufakatan untuk menghentikan instabilitas yang memakan waktu selama beberapa hari lalu di negara ini. Akan tetapi, Presiden Ukraina, Viktor Yanukovich tidak memberitahukan apa isi permufakatan tersebut dan hanya memberitahukan bahwa permufakatan akan cepat ditanda-tangani oleh semua pihak di Ukraina.
Permufakatan ini diharapkan bisa menghentikan huru-hara di Ukraina
(Foto: baomoi.com) Hari Kamis (20 Februari) dianggap sebagai hari yang paling berlumuran darah ketika huru-hara di Ukraina mulai meledak sejak November tahun lalu. Menurut data-data dari Kementerian Kesehatan negara ini, huru-hara telah menewaskan 77 orang, diantaranya ada banyak polisi serta mencederai 577 orang yang lain. Segera setelah itu, dunia telah memberikan reaksi-reaksi yang kuat. Dalam satu pernyataan, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying mengimbau kepada semua pihak yang bersangkutan di Ukraina supaya menangani sengketa melalui konsultasi dan dialog.
Pemerintah Rusia mengimbau kepada Pemerintah Ukraina supaya bertindak secara lebih tegas lagi pada latar belakang huru-hara meningkat di negara ini, bersamaan itu mengimbau kepada anasir-anasir oposisi di Ukraina supaya menghentikan kekerasan. Rusia juga mencela negara-negara Barat yang mengancam mengenakan sanksi-sanksi terhadap Ukraina. Amerika Serikat juga mengimbau kepada Presiden Ukraina, Viktor Yanukovich supaya menghormati hak berbicara dari kaum demonstran dan meminta kepada para pejabat Ukraina supaya menarik semua pasukan keamanan keluar dari daerah-daerah demonstrasi serta menangani bentrokan melalui jalan politik. Sementara itu, Belarus, negara tetangga Ukraina mengimbau kepada Ukraina supaya menangani krisis politik di negara ini melalui jalan damai, menaati Undang-Undang Dasar tanpa intervensi dari luar./.