Menikmati kopi pada setiap pagi, memandangi arus manusia di jalan-jalan telah sejak lama menjadi hoby banyak warga kota Hanoi. Melalui perjalanan waktu, ia telah menjadi ciri budaya, satu gaya hidup yang dinamakan banyak orang dengan kata “budaya kopi”. Tidak sedikit warga kota Hanoi biasanya memulai hari baru dengan satu cangkir kopi di warung-warung kopi kecil di sektor kota kuno.
Bagi warga kota Hanoi, sudah sejak lama kopi telah menjadi sebagian dalam ritme kehidupan dan gaya menikmatinya juga punya ciri sangat khas. Bagi banyak warga kota Hanoi, kopi tidak hanya fast drink atau minuman cepat, bermanfaat mencegah kantuk seperti di Barat, tapi mereka menikmati kopi sebagai satu kultur, menikmati kopi sambil membaca koran, mendengarkan musik, berbincang-bincang dengan teman atau mitra dan kadang-kadang, warung kopi juga menjadi tempat orang berpikir tentang kehidupan, tentang manusia dan lain-lain.
Warung kopi di sektor kota kuno
(Foto: muonraovat.com)
Kopi di kota Hanoi juga mempunyai perbedaan dengan mayoritas kota lain di Vietnam, karena warung-warung kopi di kota Hanoi biasanya berkaitan dengan danau. Di kota Hanoi ada sangat banyak danau yang indah seperti danau-danau Guom, Tay, Truc Bach, Thien Quang, Giang Vo, Ngoc Khanh, Linh Dam dan lain-lain. Pelanggan ketika datang ke sini bisa menikmati kopi sambil memandangi pemandangan danau yang airnya biru, arus pelaku lalu lintas. Ciri yang khas kedua ialah warung kopi di kota Hanoi terletak di sektor kota kuno. Yaitu warung-warung kopi yang sudah sejak lama yang dikaitkan dengan brand sektor kota kuno dan mempunyai gaya sendiri.
Ketika berbicara tentang kopi di kota Hanoi, orang tidak bisa tidak berbicara tentang warung-warung kopi yang terkenal seperti misalnya, warung-warung kopi Giang, Lam, Nhan Nhi, Nang dan hal yang menarik ialah setiap warung kopi terkait dengan satu kisah sejarah. Kopi Lam di jalan Nguyen Huu Huan sudah pernah menjadi tempat pertemuan dari banyak seniman yang terkenal seperti Nguyen Sang, Bui Xuan Phai, To Ngoc Van, Van Cao dan lain-lain dimana banyak lukisan terkenal karya mereka masih tersimpan di sini. Lukisan-lukisan yang dipasang di warung ini selalu menggugah kenangan tentang satu masa dimana tanahair masih mengalami kesulitan dan pada waktu itu, lukisan menjadi benda pertukaran antar seniman dengan pemilik warung. Saudari Bich, anak perempuan pemilik warung kopi Lam tetap mempertahankan aktivitas warung kopi ini seperti mempertahankan satu ciri budaya tradisional dari keluarganya. Saudara Bich mengatakan bahwa “Kami mempertahankan brand kopi Lam agar Anda Sekalian, orang-orang yang mencintai warung kopi datang guna menikmati kopi Lam. Ketika berbicara tentang kopi Lam, siapa yang datang ke kota Hanoi juga ingin menikmatik aroma kopi yang sudah ada selama lebih dari 60 tahun ini”.
Warung kopi Lam di sektor kota kuno Hanoi
(Foto: stroriescefe.wordpress.com)
Semua warung kopi di kota Hanoi juga mempunyai cara mengolah kopi dasar yaitu kopi gula, kopi susu, tetapi di kota Hanoi ada warung kopi Giang yang sudah sejak lama punyai jenis kopi yang khas yaitu kopi telur. Ini merupakan kombinasi yang kreatif antara satu jenis minuman asli Vietnam dengan satu gaya yang sarat dengan identitas Eropa.
Kopi telur es dari warung kopi Giang
(Foto: inlook.vn)
Mark Lowerson asal Australia telah pernah menikmati kopi telur dan menulis sebagai berikut “Saya masih ingin duduk untuk menikmati kopi gula di warung kopi di sektor kota kuno, menikmati geraknya kehidupan, pengalaman sendiri tentang kopi. Akan tetapi, saya sesungguhnya merasa heran ketika melihat pada menu ada satu jenis kopi yang aneh yaitu Kopi telur es. Ketika Anda Sekalian menikmatinya, ia nampaknya punya sedikit kemiripan dengan kopi susu tetapi tidak semanis sehingga membuat saya terbayang dengan kopi Latte yang berklas tinggi. Kopi Giang benar-benar telah menaklukkan saya sepenuhnya”.
Terletak di jalan-jalan yang tenteram atau di tepian danau yang airnya biru, warung-warung kopi di kota Hanoi selalu menimbulkan satu kesan yang ringan, tenteram dan ada sedikit kenangan masa lampau./.