Ngo Thien Hon – orang yang diam-diam menjadi penyiar bahasa Vietnam di Perancis

(VOVworld) – Awalnya adalah seorang guru, tapi “jatuh cinta” pada profesi penyiar, selama 30 tahun ini, bapak Ngo Thien Hon, 79 tahun, seorang Vietnam yang sedang bermukim dan bekerja di kota Toulouse, Perancis Selatan telah secara diam-diam bersama dengan orang-orang Perancis yang bisa berbahasa Vietnam membangun dan mengembangkan satu program siaran bahasa Vietnam untuk para diaspora Vietnam di Perancis.

Lahir dan dibesarkan di provinsi Soc Trang (Vietnam Selatan), bapak Ngo Thien Hon berangkat ke Perancis untuk belajar sejak kecil kemudian menetap dan menjadi seorang guru. Pada saat itu, dia telah berpartisipasi pada gerakan anti Kolonialis Perancis dan Imperialis Amerika Serikat di Perancis bersama dengan temannya dalam organisasi “Gabungan asosiasi diaspora Vietnam (yang sekarang adalah Asosiasi orang Vietnam di Toulouse).

Ngo Thien Hon – orang yang diam-diam menjadi penyiar bahasa Vietnam di Perancis - ảnh 1
Bapak Ngo Thien Hon dan Istri
(Foto: baomoi.com)

Pada 1981, Pemerintah Perancis mengijinkan pembentukan beberapa radio secara bebas. Pada tahun 1982, bapak Ngo Thien Hon telah bersama dengan temannya mendirikan Radio “Occitanie” yang diantaranya ada program siaran yang bernama “Angin musom” untuk para diaspora Vietnam di Perancis dengan durasi satu jam siaran per minggu. Bapak Hon memberitahukan bahwa pada awalnya, dia dan para koleganya sangat antusias menyiapkan bahan siaran untuk program ini. Namun hanya dalam waktu yang pendek saja, program ini telah menghadapi banyak tantangan. 

Bapak Ngo Thien Hon bercerita: “Kira-kira satu sampai satu setengah tahun kemudian, para penyiar dan wartawan program ini menjalankan usaha lain dan berangsur-angsur meninggalkan Radio, ada yang berangkat ke Amerika Serikat, ada yang pergi ke Paris, dan sebagainya. Sampai saat itu hanya tinggal saya sendiri. Saya telah memutuskan untuk mempertahankan Radio ini karena di sini tidak bisa menangkap sinyal Radio Suara Vietnam, tapi hanya Radio inilah yang punya program siaran dalam bahasa Vietnam”.

Ngo Thien Hon – orang yang diam-diam menjadi penyiar bahasa Vietnam di Perancis - ảnh 2
Istri bapak Ngo Thien Hon menceritakan kembali usahanya kepada wartawan
(Foto: baomoi.com)

Obyek pendengar yang dia utamakan ialah komunitas orang Vietnam di Perancis, para buruh lanjut usia di Toulouse yang ingin tahu tentang Vietnam, dll. Untuk menyerap pendengar, bapak Ngo Thien Hon telah mempelajari dan menyusun program siaran yang terdiri dari dua bagian. Bagian utama berdurasi selama 30 menit yang meliputi semua informasi tentang Vietnam dan 10 menit kemudian terdiri dari berbagai artikel tentang sosial-budaya, perkenalan tentang pemandangan alam serta kehidupan sehari-hari di Vietnam. Bersamaan itu, dia juga mengumpulkan banyak informasi dari bermacam-macam nara sumber dari koran-koran Vietnam. Kemudian, dia juga memanfaatkan sumber informasi dari internet untuk melayani para pendengarnya. 

Tidak hanya itu, bapak Hon juga mengembangkan lagi programnya dan menambah waktu siaran sebanyak 10 menit lagi pada akhir acara dengan isi yang disiarkan dalam bahasa Perancis untuk melayani para orang Perancis dan orang Vietnam yang sudah lama tinggal jauh dari kampung halaman dan generasi-generasi kedua dan ketiga yang tidak lagi bisa mengerti bahasa Vietnam secara penuh.

Ngo Thien Hon – orang yang diam-diam menjadi penyiar bahasa Vietnam di Perancis - ảnh 3
Kota Toulouse masa kini
(Foto: baomoi.com)

Bapak Ngo Thien Hon mengatakan: “Pada awalnya, jika ingin mencari berita, saya harus mendengarkan dari Radio kemudian mencatatnya. Pekerjaan ini berlangsung selama bertahun-tahun. Pada awalnya sangat susah payah tapi kemudian hari, ada internet, maka pekerjaan kami baru menjadi lebih ringan”.

Sekarang, ketika sudah lanjut usia, tapi setiap kali berbicara tentang Vietnam, Bapak Ngo Thien Hon dan istri kembali merasa terharu dan memberitahukan bahwa selama 60 tahun ini, mereka selalu rindu dan ingin melakukan lebih banyak hal untuk kampung halaman. Mereka telah berpartisipasi aktif pada “Asosiasi bantuan Perancis – Vietnam” untuk mengumpulkan derma guna biaya operasi mata untuk para tuna netra di Vietnam. Sampai sekarang, berkat adanya hati nurani dari para anggota Asosiasi ini, ratusan orang tuna netra Vietnam telah mendapat kesempatan untuk melihat cahaya kembali. Selain itu, keluarga bapak Hon juga berencana mengajarkan bahasa Vietnam untuk anak-anak para orang Vietnam di Perancis dan anak-anak keturunan Perancis – Vietnam untuk turut melestarikan ciri budaya tradisional bangsa Vietnam dan mengembangkan hubungan persahabatan Vietnam – Perancis./. 

Komentar

Yang lain