Presiden Barack Obama terpilih kembali untuk masa baktinya ke-2
(Foto: internet)

Orang Amerika Serikat selama ini sudah terkenal sebagai orang yang pragmatis. Oleh karena itu, dalam setiap kampanye pemilu presiden, faktor ekonomi selalu memainkan peranan yang menentukan menang-kalah. Pada kampanye pemilu pada tahun lalu, walaupun tidak merebut keunggulan mutlak sejak awal, bahkan ada saat-saat calon presiden Mitt Romney berhasil menyalip, tapi Presiden Barack Obama tetap merebut kemenangan. Hal tersebut sama sekali mudah dimengerti karena rakyat negara ini tidak bisa berjudi dengan nasibnya sendiri karena alasan-alasan yang tidak jelas. Tidak jarang Amerika Serikat kaget karena peringatan akan kelemahan dari perekonomian yang paling besar di dunia. Gelombang demonstrasi “Occupy Wall Street” tetap merupakan pelajaran di depan mata bagi setiap keputusan pemilih Amerika Serikat pada tahun lalu. Oleh karena itu, pilihan mereka juga merupakan tujuan dari masa depan Amerika Serikat.

Presiden Barack Obama mendapat dukungan dari para pemilih
(Foto: baomoi.com)

Pertama-tama, walaupun belum bisa menciptakan terobosan yang kuat, tapi semua langkah yang dijalankan Presiden Barack pada 2012 dianggap sebagai pacuan yang lambat terhadap perekonomian Amerika Serikat yang amat lelet di penggalan jalan pemulihan. Presiden ini telah berdiri di pihak lapisan kaum pekerja dalam masyarakat, memperhatikan semua kebijakan kesehatan, masalah-masalah wanita dan kesetaraan gender, memberikan banyak kebijakan prioritas kepada pendidikan, dll... Pada tahun lalu, Presiden Barack Obama telah melakukan banyak gerak-gerik besar untuk mendorong perekonomian. Sukses paling besar yang dia capai ialah berhasil menyelamatkan cabang produksi mobil di negara bagian Ohio, tempat di mana ada 1/8 jumlah lapangan kerja yang bersangkutan dengan cabang industri ini.

Bersamaan itu ialah langkah-langkah mendesak Kongres Amerika Serikat supaya cepat mengamandir Undang-Undang tentang perpajakan. Menurut itu, semua grup dan minoritas orang kaya harus membayar pajak lebih tinggi supaya pemerintah bisa mendapat uang untuk meningkatkan investasi dan menjamin keadilan sosial. Menurut informasi dari Kementerian Ketenaga-kerjaan Amerika Serikat pada hari-hari akhir 2012, prosentase penggangguran di Amerika Serikat telah turun menjadi hanya tinggal 7,7% pada November, taraf yang paling rendah selama kira-kira 4 tahun belakangan ini di Amerika Serikat dan lebih rendah 0,2% terbanding dengan sebelumnya. Ini merupakan satu keberhasilan yang tidak mudah dicapai.

Sebelumnya lagi, pada 4 tahun lalu, ketika Barack Obama mulai menjadi pemilik Gedung Putih, dia telah berjanji akan menyatukan dan memulihkan satu negara yang sedang harus menghadapi banyak perpecahan dan perbedaan dengan kata: “Perubahan”. 4 tahun sudah lewat dan pada kenyataannya, perubahan telah datang pada Amerika Serikat. Dalam politik hubungan luar negeri, Presiden Barack Obama cukup sukses ketika berhasil mencegah kenaikan militer di beberapa medan perang yang tidak perlu. Dengan keputusan menarik kembali pasukannya dari medan perang Afghanistan dan Irak, Presiden Barack Obama telah mencetak poin di mata para pemilih, bersamaan itu menghentikan kelelahan serdadu Amerika Serikat di medan-medan perang tersebut. Amerika Serikat juga menunjukkan sikap yang lebih moderat terhadap negara bobot bandingnya seperti Rusia dan Tiongkok.

Walaupun menunjukkan sikap yang keras di gelanggang internasional untuk menegaskan posisi pelopornya dari satu negara adi kuasa nomor satu, tapi Presiden Barack Obama tetap mengeluarkan pandangan-pandangan kerjasama yang saling menguntungkan kepada semua pihak. Hubungan antara Washington dan dunia Islam juga mengalami perubahan yang positif. Satu perubahan lain yang besar dalam politik hubungan luar negeri Amerika Serikat pada 2012 ialah menggeser titik berat ke kawasan Asia – Pasifik, diantaranya khusus memperkuat hubungan dengan India, mempererat hubungan sekutu dengan Jepang dan Republik Korea, secara terus-menerus melakukan banyak latihan perang dengan negara-negara di Asia Timur. Presiden Barack Obama memilih Asia Tenggara sebagai persinggahan pertama dalam kunjungan kerja segera setelah terpilih kembali juga merupakan bukti yang memanifestasikan tekad Amerika Serikat yang kuat yaitu memperkuat pengaruhnya di kawasan ini.

Jelaslah, rakyat Amerika Serikat memerlukan Barack Obama untuk terpilih kembali pada masa bakti ke-2. Mereka menginginkan agar pemimpin Amerika Serikat akan mengkongkritkan semua komitmennya terhadap para pemilih. Sejak baru terpilih kembali, Presiden Barack Obama telah menentukan bahwa ekonomi tetap merupakan titik berat, bersamaan itu mendesak para legislator Partai Republik di Parlemen supaya cepat mempersempit perselisihan untuk menangani semua masalah mendesak yang sedang dihadapi Amerika Serikat. Dia berkomitmen akan menciptakan jutaan lapangan kerja baru, meningkatkan jumlah barang ekspor dua kali lipat, mengembangkan energi organik guna mengurangi separo jumlah energi impor pada 2020, menurunkan defisit anggaran keuangan, meningkatkan pajak terhadap kalangan rakyat kelas atas, mengurangi pajak pendapatan untuk kalangan kelas menengah dan keluarga-keluarga yang berpendapatan rendah, mereformasikan Undang-Undang tentang Perpajakan Badan Usaha untuk mengurangi pajak bagi perusahaan yang membawa lapangan kerja dari luar negeri ke Amerika Serikat.

Pada 2013, pemilih Amerika Serikat sekali lagi percaya dan menaruh harapan pada Presiden Barack Obama yang akan berhasil mengemudikan bahtera Amerika Serikat, mengembalikan Amerika Serikat pada posisi negara supra nomor satu di dunia./.