(VOVworld) – Konferensi ke-49 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN (AMM-49) dengan tema “Membawa visi menjadi kenyataan demi satu Komunitas ASEAN yang dinamis”, resmi dibuka Minggu (24/7), di Vientinane, ibu kota Laos. Di samping memberi prioritas mendorong kerjasama intra kawasan maupun hubungan antara ASEAN dengan para mitra, pesan bersama yang dikeluarkan oleh para Menlu 10 negara ASEAN ke depan Konferensi kali ini ialah ASEAN perlu mengembangkan peranan sentral di kawasan, dalam hubungan dengan semua mitra serta menangani masalah-masalah panas yang berpengaruh terhadap perdamaian, kestabilan dan keamanan regional.
Konferensi AMM-49
(Foto: vovworld.vn)
Menjelang pembukaan konferensi ini, Menlu Laos, Saleumsay Kommasith yang mewakili negara Ketua ASEAN 2016 telah menekankan bahwa hasil yang dicapai oleh konferensi AMM-49 ini akan menciptakan fundasi yang mantap terhadap Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan semua konferensi lain yang bersangkutan yang akan diadakan di Laos pada Septembar mendatang. Oleh karena itu, lebih dari pada yang sudah-sudah, ASEAN perlu mengembangkan solidaritas, kesatuan dan peranan sentral dalam memecahkan semua masalah.
Memprioritaskan pengokohan dan penguatan solidaritas dan kesatuan ASEAN
Selama hampir 5 dekade ini, ASEAN telah mengalami banyak gejolak, tapi sekarang ini telah menjadi satu kawasan yang damai dan stabil. Hasil-hasil yang dicapai oleh ASEAN selama 49 tahun ini karena ada satu lingkungan yang stabil dan aman di kawasan, maupun kerjasama dan dukungan yang diberikan oleh negara-negara dialog dan sesuai dengan semua prinsip ASEAN. Pembentukan Komunitas ASEAN pada 31 Desember 2015 maupun pengesahan Visi Komunitas ASEAN 2025 dan 3 Rencana Induk Komunitas ASEAN sedang terus menciptakan ancang-ancang kepada semua upaya semua negara anggota sekarang ini guna memperkokoh dan memperkuat integrasi regional.
Oleh karena itu, dengan tema “Membawa visi menjadi kenyataan demi satu Komunitas ASEAN yang dinamis”, para Menlu ASEAN secara khusus menekankan bahwa ASEAN perlu memberikan prioritas primer terhadap pengokohan dan penguatan solidaritas dan kesatuan, karena ini adalah salah satu prasyarat bagi suksesnya proses membangun Komunitas ASEAN. Ini juga merupakan fundasi bagi ASEAN untuk menegaskan dan mengembangan peranan, tanggung-jawab dan suaranya dalam menangani semua masalah strategis yang bersangkutan dengan perdamaian, keamanan dan kestabilan kawasan, meningkatkan citra dan kewibawaan Komunitas ASEAN. Pada acara pembukaan konferensi tersebut, Perdana Menteri Laos, Thongloun Sisoulith selaku Ketua ASEAN 2016 telah menekankan: “Pada latar belakang situasi internasional dan regional sedang mengalami perkembangan-perkembangan yang rumit dengan tantangan dan kesempatan, sengketa wilayah dan terorisme ekstrimis, perubahan iklim, migran ilegal, pengungsi, perdagangan manusia dan masalah-masalah lain. Selain itu, tantangan dari beberapa kawasan lain di dunia seperti skenario “Brexit” di Eropa juga menimbulkan pengaruh dan dampak terhadap kawasan, hal tersebut menuntut adanya kerjasama yang lebih erat lagi antar-negara ASEAN. Pada latar belakang seperti itu, AMM-49 dengan para mitra akan turut mendorong semua dialog yang positif dan konstruktif, turut mempertahankan perdamaian, kestabilan dan kemakmuran di kawasan dan di seluruh dunia”.
Menegaskan peranan sentral ASEAN
Sekarang ini, ASEAN dinilai sebagai satu organisasi konektivitas regional yang berhasil. Semua prestasi yang dicapai oleh ASEAN, berkat adanya tujuan perdamaian dan kestabilan di kawasan dalam komitmen intra kawasan. Bersamaan dengan itu ialah kerjasama aktif dari semua negara anggota, dukungan yang diberikan oleh para mitra dialog di luar kawasan dengan serentetan mekanisme kerjasama yang dibimbing oleh ASEAN seperti ASEAN plus 1, ASEAN plus 3, EAS dan ARF. Partisipasi dari semua negara besar dunia pada forum ini telah turut memperkuat kerjasama dan kepercayaan satu sama lain, mendorong kerjasama, perdamaian, keamanan dan kestabilan di kawasan dan di dunia. Hubungan antara ASEAN dengan negara-negara mitra dialog telah mengalami perkembangan yang melompat. Sekarang ini, ada 86 mitra yang mengangkat Duta Besarnya di ASEAN dan 50 Komisi ASEAN di negara ketiga sepakat memberikan sumbangan yang konstruktif kepada kerjasama bersama di kawasan, menangani semua tantangan dan membantu ASEAN menggelarkan Visi 2025, mengkonektivitaskan dan mempersempit kesenjangan tentang perkembangan. Ketika menegaskan hasil-guna kerjasama antara ASEAN dengan para mitra, Menlu Laos, Saleumsay Kommasith menunjukkan: “Serentetan kerangka kerjasama dalam intra kawasan ASEAN dan antara ASEAN dengan negara-negara mitra sedang menciptakan fundasi yang tidak hanya mendorong kerjasama intra kawasan saja, tapi juga memperkuat hubungan antara ASEAN dengan negara-negara mitra dialog. Khususnya, partisipasi negara-negara besar turut memperkuat saling pengertian, mendorong lingkungan perdamaian, kestabilan dan kerjasama di kawasan. ASEAN akan mengikuti satu kebijakan yang terbuka lebar-lebar dan memperkuat peranan sentral ASEAN dalam menetapkan struktur regional dengan berdasarkan pada mekanisme-mekanisme yang dibimbing oleh ASEAN”.
Arti penting Laut Timur terhadap perdamaian di kawasan
Di samping isi-isi memperkuat solidaritas intra-kawasan, memperkokoh hubungan luar negeri ASEAN, AMM-49 sekali lagi menegaskan arti penting Laut Timur yang dikaitkanan dengan perdamaian, kestabilan dan kerjasama di seluruh kawasan. Para Menlu menekankan bahwa pada latar belakang dewasa ini, ASEAN perlu mengembangkan peranan sentralnya, turut menyumbang dal menjaga perdamaian dan kestabilan, mengimbau supaya mengekang diri dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam memecahkan secara damai semua sengketa dan Laut Timur merupakan ujian terhadap kesatuan dan peranan sentral ASEAN.
Mengalami masa hampir 50 tahun terbentuknya, ASEAN telah mencapai kemajuan-kemajuan besar, tidak hanya memperluas skala anggotanya, tapi telah berpindah dari Asosiasi menjadi satu Komunitas yang tunggal. Semua hasil yang dicapai oleh ASEAN sedang terus dikembangkan berkat adanya kerjasama yang aktif dari semua negara anggota.