Bahaya Perekonomian Global Mengalami Destabilitas karena Kebijakan Tarif Baru dari Amerika Serikat

(VOVWORLD) - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada tgl 02 April, mengumumkan pengenaan tarif timbal balik terhadap lebih dari 180 mitra ekonominya di seluruh dunia. Gerak-gerik ini sedang menciptakan kejutan-kejutan besar di pasar global, bersamaan itu menimbulkan kekhawatiran tentang satu bahaya destabilitas yang besar terhadap perekonomian dunia.
Bahaya Perekonomian Global Mengalami Destabilitas karena Kebijakan Tarif Baru dari Amerika Serikat - ảnh 1Presiden AS, Donald Trump mengumumkan taraf tarif baru pada tgl 02 April (Foto: Reuters)

Kejutan Ekonomi Global

 

Hampir semua mitra ekonomi besar dari AS juga menderita taraf tarif yang tinggi. Konkretnya, Tiongkok dikenakan taraf tarif 34 persen, tambah lagi taraf 20 persen yang telah dikenakan oleh AS sejak bulan Maret sehingga barang impor dari Tiongkok ke AS harus menderita tarif 54 persen. Uni Eropa dikenakan taraf tarif 20 persen. Jepang menderita taraf 24 persen, Republik Korea menderita tarif 26 persen. Yang patut diperhatikan, banyak perekonomian berkembang juga menderita tarif yang sangat tinggi dari 30-49 persen. Perubahan kebijakan tarif AS segera menimbulkan kejutan global, dicerminkan melalui gejolak dari bursa-bursa efek di seluruh dunia. Menurut kalangan pengamat, pengenaan tarif AS terhadap hampir seluruh dunia menandai perubahan kebijakan perdagangan yang terbesar di AS selama beberapa dekade ini, bersamaan itu, bisa mempercepat penetapan satu ketertiban ekonomi yang sulit diduga. Tetapi, pada waktu mendesak, ekonomi dunia ada bahaya mengalami dampak ekonomi yang besar. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyatakan:

Pengumuman Presiden Donald Trump tentang pengenaan tarif terhadap dunia merupakan pukulan kuat terhadap perekonomian dunia. Perekonomian dunia akan terdampak serius ketika ketidaktenangan melanda luas dan diaktifkan proteksionisme. Kaum konsumen di seluruh dunia juga terdampak, jutaan buruh akan mengalami invoice barang yang lebih besar”.

Ketika berbagi kekhawatiran tersebut, Profesor, ekonom Thomas Bridges dari Universitas Delaware (AS) menyatakan bahwa pengenaan tarif yang dilaksanakan pemerintahan AS terhadap hampir seluruh dunia akan membalikkan fondasi-fondasi ekonomi global yang ditegakkan oleh banyak negara, di antaranya ada AS selama banyak dekade ini.

Perihal tidak membuat rintangan-rintangan dagang membantu perekonomian-perekonomian bisa beraktivitas secara lebih efektif dan menegakkan fondasi-fondasi yang lebih mantap. Oleh karena itu, saya mengkhawatirkan bahwa apabila taraf tarif yang dikenakan AS terjadi lama akan berdampak signifikan terhadap fondasi-fondasi ekonomi global.

Bahaya Perekonomian Global Mengalami Destabilitas karena Kebijakan Tarif Baru dari Amerika Serikat - ảnh 2Para pedagang bursa efek NYSE pada tgl 03 April (Foto: Reuters)

Kejutan terhadap AS?

 

Tidak hanya menimbulkan kejutan global, keputusan mengenakan tarif timbal balik terhadap hampir semua mitra ekonomi yang dilaksanakan Presiden AS, Donald Trump juga menciptakan suasana yang tidak tenang di AS. Bursa efek New York (NYSE) pada tgl 03 April menandai sesi transaksi yang terburuk sejak 5 tahun ini, ketika indeks-indeks besar (S&P 500, Dow Jones, Nasdaq) juga menurun dari 4-5,9 persen, taraf tertinggi sejak awal tahun 2020. Kejutan ini telah “menghilangkan” lebih dari 2.500 miliar USD modalisasi USD di bursa NYSE. Pakar Maurice Obstfeld dari Institut Ekonomi Peterson, AS memperingatkan:

Warga AS akan mengalami eskalasi harga. Dan menurut cara yang dirancang, tarif-tarif paling tinggi akan dikenakan terhadap negara-negara di mana AS mengalami defisit perdagangan, yaitu negara-negara yang barang-barangnya disukai oleh AS atau diperlukan AS untuk melakukan produksi. Oleh karena itu, warga AS akan harus membayar harga yang paling tinggi terhadap barang-barang yang paling disukai atau dibutuhkan AS”.

Kalangan pengamat menyatakan bahwa tarif-tarif timbal balik baru ini hanya merupakan langkah pertama dari pemerintahan AS dalam memaksa mitra-mitra ekonomi harus melakukan negosiasi untuk mengurangi defisit dagang dari AS, bersamaan itu memberikan konsesi ekonomi yang besar. Untuk membuktikan penilaian ini, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, pada tgl 03 April   memberitahukan bahwa pemerintahan pimpinan Presiden AS akan melakukan negosiasi dengan semua mitra dagang terbesar di dunia tentang langkah mengurangi tarif baru yang diumumkan AS. Menurut dia, negara-negara harus mengubah prinsipnya untuk membolehkan impor barang AS lebih banyak guna mengurangi dampak dari berbagai taraf tarif tersebut.

Komentar

Yang lain