Forum Asia Boao 2023: Solidaritas dan Kerja Sama untuk Hadapi Tantangan

(VOVWORLD) - Pada Jumat (31 Maret), Forum Asia Boao berakhir di Pulau Hainan, Tiongkok setelah empat hari kerja, dari tanggal 28 sampai 31 Maret. Dengan tema: “Dunia yang Tidak Pasti: Solidaritas dan Kerja Sama untuk Pembangunan di Tengah Tantangan”, forum tersebut telah mengajukan sejumlah rekomendasi tentang arah pembangunan dalam periode pasca Covid-19 dan penguatan kerja sama di kalangan masyarakat internasional.
Forum Asia Boao 2023: Solidaritas dan Kerja Sama untuk Hadapi Tantangan - ảnh 1Forum Asia Boao tahun 2023 berlangsung dari tanggal 28 sampai 31 Maret (Foto: Kyodo/VNA)

Asia Tidak Berada di Luar Pusaran Instabilitas

Pada forum tersebut, banyak utusan  menilai Asia sebagai kawasan yang dinamis. Ini merupakan tempat penghunian separuh jumlah populasi dunia, dan orang Asia kian menikmasi pendidikan yang lebih baik, penuh dengan energi, ide, dan kedinamisan. Di Asia, Tiongkok merupakan salah satu perekonomian terbesar di dunia dengan pasar konsumen yang besar, teknologi yang berkembang pesat, dan tenaga kerja yang kian berketrampilan. India juga tengah mencapai perkembangan yang stabil dengan penduduk muda sebagai keunggulannya. Asia Tenggara juga diprakirakan akan menjadi perekonomian terbesar ke-empat di dunia pada akhir dekade ini. 

Namun, seperti semua kawasan lain, Asia terkena dampak lingkungan global yang penuh dengan instabilitas dan ketegangan strategis. Pandemi Covid-19 telah merusak struktur sosial, perekonomian, dan rantai pasokan. Konflik militer Rusia-Ukraina, perselisihan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dalam sejumlah isu seperti: perdagangan, investasi, rantai pasokan, keamanan siber, kebebasan maritim, dan sebagainya, yang banyak memengaruhi stabilitas dan kerja sama. Ketika berbicara pada forum tersebut, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong menilai:

“Dunia merasakan secara mendalam dampak ketegangan-ketegangan tersebut. Laju menangani isu-isu darurat seperti perubahan iklim, energi, ketahanan energi, dan persiapan untuk pandemi telah dihalangi secara serius. Perintah-perintah ekonomi sedang dibayangi oleh kekhawatiran keamanan nasional. Negara-negara sedang mengejar kemandirian dan kemampuan pemulihan dengan membentuk konektivitas rantai pasokan. Dan hal ini menuntut biaya ekonomi raksasa, serta memperburuk persaingan dan perselisihan”. 

Kerja Sama untuk Hadapi Tantangan

Pada latar belakang itu, para utusan beranggapan bahwa Asia perlu terus mendorong kerja sama ekonomi dan hubungan baik dengan Tiongkok karena Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar bagi hampir semua negara di Asia. Kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara tetangga Asia akan lebih kuat apabila diperkokoh oleh satu hubungan yang lebih luas, saling menegakkan kepercayaan untuk menuju ke stabilitas di kawasan. Hal ini akan memungkinkan semua negara Asia hidup berdampingan secara damai, menemukan jalan pembangunan dan kemakmuran tersendiri. 

Selain memperkokoh hubungan dengan Tiongkok, negara-negara Asia juga perlu membentuk satu jaringan kerja sama dan saling ketergantungan. Selain itu, Asia harus menjadi satu kawasan terbuka. Dengan demikian, negara-negara Asia dapat memperkokoh hubungan dengan Amerika Serikat, Eropa dan kawasan-kawasan lain di dunia. Hubungan ekonomi kuat antar-kawasan akan memacu persaingan yang sehat, mendorong inovasi dan hubungan kemitraan, mengurangi ketegangan dan menciptakan satu kawasan yang stabil dan lebih seimbang.

Ketika  menekankan pentingnya kerja sama dan solidaritas, CEO Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, percaya bahwa negara-negara Asia dapat mengatasi tantangan-tantangan di depan. Namun, supaya kepentingan-kepentingan dari globalisasi dapat terbagi secara rata antar-negara atau semua warga, negara-negara Asia perlu menjamin keselamatan dan keanekaragaman rantai pasokan. Penelitian dari IMF menunjukkan bahwa sebagai satu kawasan dengan integrasi tinggi, Asia akan terkena pengaruh yang paling negatif apabila tidak melakukan konektivitas rantai pasokan. 

Para utusan juga beranggapan bahwa masalah-masalah bilateral dan regional perlu diselesaikan dengan semangat berikhtikad baik, kooperatif, damai, dan sesuai dengan hukum internasional, menghargai pandangan dan kepentingan semua negara besar atau kecil. Hal yang penting ialah semua negara perlu terus melakukan kerja sama bisnis satu sama lain.

Dengan isu-isu yang dibahas, Forum Asia Boao 2023 telah menyampaikan pesan kepada publik bahwa negara-negara akan lebih kuat jika berjalan bersama, hal yang sangat penting bagi Asia  serta perdamaian dan kemakmuran global dalam konteks dunia tengah mengalami ketegangan dan instabilitas sekarang ini.

Komentar

Yang lain