Forum Ekonomi Dunia dan masalah-masalah panas

(VOVworld) – Forum Ekonomi Dunia ke-46 (WEF-46) resmi dibuka di kota Davos (Swiss). Ini merupakan peristiwa tahunan yang menghimpun kira-kira 2.500 politisi, Presiden Direktur Eksekutif (CEO) dan orang terkenal dari banyak negara untuk berbahas tentang masalah ekonomi yang besar di seluruh dunia. Forum ini berlangsung pada latar belakang ada banyak indikator ekonomi yang tidak seberapa cerah. Forum tahun ini  penuh dengan kekhawatiran tentang proses ekonomi global. 


Forum Ekonomi Dunia dan masalah-masalah panas - ảnh 1
Gas limbah industri mengancam lingkungan hidup global
(Foto: internet)

Dengan tema pokok “Menguasai revolusi industri ke-4”, target forum tahun ini ialah membangun satu pemahaman bersama tentang perubahan-perubahan yang cepat dari teknologi dan pengarahan masa depan


Tema yang melenceng

Akan tetapi, forum ini berlangsung pada latar belakang ekonomi global yang suram, masalah-masalah ekonomi dunia mennyelubungi agenda forum tahun ini. Laporan tentang resiko global dari WEF yang diumumkan sehubungan dengan penyelenggaraan forum tahun ini memperlihatkan bahaya melencengnya pertumbuhan global. Diantaranya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berlangsung paling rendah selama 25 tahun ini sedang menjadi kecemasan besar. Sumber berita dari Direktorat Jenderal Statistik Tiongkok memberitahukan bahwa GDP negara ini pada triwulan ke-4 tahun 2015 hanya mencapai taraf 6,8% sehingga menurunkan GDP negara ini sepanjang tahun menjadi 6,9%, taraf yang paling rendah selama 25 tahun ini. Semua indeks ekonomi lain di Tiongkok  juga tidak seberapa menggembirakan memperlihatkan hilangnya ancang-ancang yang terus-menerus dari perekonomian ini. Selain laju penurunan dari perekonomian yang besarnya nomor 2 di dunia, dalam forum tahun ini muncul beberapa kecemasan lain seperti prosentase pengangguran yang tinggi di banyak negara, dampak harga minyak yang rendah terhadap anggaran keuangan negara-negara eksportir minyak tanah. Ini juga merupakan sebab yang membuat pasar efek global mengalami penurunan yang  menyedihkan pada separo bulan Januari 2016. Oleh karena itu, diprakirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 dan 2017  diprakirakan berturut-turut akan berada pada taraf 3,3% dan 3,4%, lebih rendah terbanding dengan prakiraan yang dikeluarkan pada 3 bulan sebelumnya.

Pada hari pembukaan Forum Davos (20/1), pasar efek Asia turun dratis dalam pada itu, harga minyak kasar di dunia turun menjadi 28 dolar Amerika Serikat per barel, taraf yang paling rendah selama 12 tahun ini, sehingga menambahkan suasana suram terhadap forum ini. Disamping itu,  peningkatan yang tidak setara tentang pendapatan di seluruh dunia ketika hanya ada sekelompok kecil yang paling kaya di dunia sedang memiliki volume harta benda yang sama dengan yang dimiliki separo jumlah penduduk yang paling miskin. Lembaga Swadaya Masyarakat Oxfam baru-baru ini mengumumkan perhitungan-perhitungan yang memperlihatkan bahwa 62 miliader yang paling kaya di dunia, sekarang memiliki volume harta benda yang sama dengan 3,5 miliar orang yang paling miskin. Pembedaan yang kaya dan yang miskin akan mendatangkan banyak akibat yang berbahaya.


Kecemasan tentang perubahan iklim

Pada forum tahun ini, perubahan iklim juga merupakan salah salah tema titik berat dalam perbahasan-perbahasan pada latar belakang upaya mitigasi dan adaptasi dengan situasi perubahan iklim yang sebagian besarnya belum mencapai hasil seperti yang diharapkan. Ini untuk pertama kalinya kecemasan tentang lingkungan hidup memelopori daftar resiko-resiko global yang dikeluarkan dalam laporan WEF sebelum waktu pembukaan. Pada tahun lalu, volume CO2 di udara global untuk pertama kalinya dalam sejarah telah melampaui taraf aman, dalam pada itu, suhu telah meningkat kira-kira 10 derajat Celsius terbanding dengan suhu pada periode sebelum revolusi industri. Perubahan iklim telah dan sedang mengajukan tantangan-tantangan yang serius terhadap semua badan usaha dan seluruh umat manusia, meliputi peningkatan bencana banjir di pantai sehingga menimbulkan pengaruh negatif terhadap produksi pertanian mengurangi keanekaragaman biologi, menghilangkan keseimbangan ekologi dan meningkatkan biaya penyejukan dan irigasi. Semua resiko tersebut juga meliputi akibat geo-politik.


WEF 46 mendorong untuk bertindak

Dalam menghadapi tantangan-tantangan yang serius tersebut  sehingga mengancam perekonomian global, selama 4 hari dengan lebih dari 200 sesi sidang, para peserta WEF 46 berfokus membahas banyak solusi untuk mengatasinya. Para pemimpin dunia dan pimpinan semua organisasi kemanusiaan berbahas tentang langkah-langkah untuk membantu kaum migran berbaur pada masyarakat secara lebih baik. Dalam pada itu, untuk pertama kalinya hadir di Davos setelah dilantik, Presiden Argentina, Mauricio Macri, wakil dari perekonomian-perekonomian baru muncul menyampaikan pandangan tentang reformasi ekonomi di negara Amerika Serlatan ini maupun kesulitan yang dihadapi oleh perekonomian-perekonomian baru muncul dewasa ini. WEF 46 membahas langkah-langkah untuk menghindari penurunan pasar efek dan menghadapi turunnya harga minyak. WEF 46 juga mendesak para pemimpin melaksanakan secara lebih baik semua komitmen yang telah dikeluarkan pada konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim yang diadakan di Paris baru-baru ini untuk membatasi situasi pemanasan di seluruh dunia dan mengurangi penggunaan sumber bahan bakar fosil.

WEF tahunan selalu merupakan peristiwa yang ditunggu-tunggu ketika ada kehadiran banyak politisi, direktur eksekutif dan orang yang terkemuka untuk berbahas tentang masalah-masalah ekonomi besar global. Walaupun hanya merupakan tempat untuk mengeluarkan pendapat dan pandangan, tapi WEF turut menyumbangkan suara penting, mendorong pimpinan semua negara mengusahakan solusi-solusi bersama untuk menghadapi serentetan resiko dari perekonomian global.  


Komentar

Yang lain