(VOVworld) - Pekerjaan mempersiapkan, menyambut dan menyelenggarakan perssidangan Majelis Umum Dunia IPU-132 di Vietnam telah merebut seutuhnya kepuasan para anggota peserta, tidak sedikit yang menyebutnya sebagai hal yang luar biasa. Itulah perasaan tulus dari para legislator dan utusan yang mewakili 166 negara asal seluruh dunia yang menghadiri IPU-132 - satu peristiwa diplomatik parlemen yang paling terbesar di planit yang sedang diselenggarakan di kota Hanoi.
Selama lima hari berlangsung dengan kira-kira 70 peristiwa yang meliputi sesi-sesi perbahasan utama dan aktivitas-aktivitas sela, IPU-132 telah sampai ke penggalan jalan terakhir dan meninggalkan selar yang baik tentang satu negeri Vietnam yang akrab, damai, aktif dan berinisiatif, bertanggung jawab dalam hati sahabat-sahabat internasional.
Isi praksis bagi setiap bangsa dan setiap negara
Tidak hanya menciptakan selar dengan kesan-kesan permulaan, delegasi- delegasi internasional telah memberikan apresiasi terhadap isi-isi yang sudah disiapkan untuk IPU-132. Masalah-masalah mengenai peranan parlemen dalam bidang-bidang, seperti keamanan cyber, pengurusan sumber air, hukum internasional, kedaulatan nasional, hak manusia, kesetaraan gender, masalah-masalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perawatan kesehatan para ibu dan anak-anak yang dibahas dalam kerangka IPU-132 merupakan isi-isi yang amat praksis bagi parlemen masing-masing negara. Hon. Rosalina J. Smith , Legislator wanita Sierra Leone mengatakan: “Vietnam telah melakukan dengan baik pekerjaan persiapan untuk IPU-132 dan memberikan sumbangan yang berarti kepada IPU-132 kali ini. Tentang isi perbahasan, saya bisa menegaskan bahwa tema perbahasan pada IPU-132 ini yang luar biasa, yaitu “mengubah kata-kata menjadi aksi”, merealisasikan semua rencana dan semua komitmen parlemen. Saya sangat terkesan dengan semua yang sudah dilakukan negara tuan rumah Vietnam dalam IPU-132”.
Tema IPU-132 yalah “Target-target pekembangan yang berkesinambungan, mengubah kata-kata menjadi aksi” yang dikeluarkan oleh Vietnam tepat pada saat komunitas internasional mengevaluasi pelaksanaan Target Perkembangan Milenium (MDG’s), mengesahkan agenda perkembangan yang berkesinambungan dan menyusun target-target untuk tahapan selanjut-nya pasca tahun 2015. Hal ini membuat IPU-132 menjadi satu persidangan yang lebih substantif dan lebih berhasil-guna. Dagmar Freitag, Legislator wanita Jerman mengatakan: “Kita perlu melakukan kerjasama untuk mengubah kata-kata menjadi aksi karena ada banyak masalah yang tidak bisa dipecahkan pada tingkat negara, melainkan harus ada kerjasama dari komunitas internasional. Itulah alasan yang membuat kami hadir pada IPU-132 di kota Hanoi untuk bersama-sama menangani masalah-masalah bersama. Partisipasi dari 166 negara pada IPU-132 kali ini dan semua Resolusi yang sudah diesahkan akan mempunyai pengaruh amat besar”.
Berpandangan dengan penilaian tersebut, Hans Franken, Legislator Belanda beranggapan bahwa pada setiap persidangan IPU, masalah memilih tema telah disepakati dan diesahkan para anggota IPU di atas dasar rekomendasi yang diajukan negara tuan rumah. Tema yang direkomendasikan Vietnam kali ini mendapat dukungan dari hampir semua anggota, karena tema itu sepenuh-nya sesuai dengan target yang sedang dituju oleh komunitas internasional. Hans Franken, Legislator Belanda mengatakan: “Saya memberikan apresiasi terhadap tema perkembangan yang berkesinambungan yang dikeluarkan pada persidangan IPU kali ini. Masalah-masalah itu tidak hanya berhenti di setiap negara saja, melainkan juga dibahas secara ekstensif dalam kerangka internasional, karena kita hidup bersama dalam satu dunia dan kita saling memerlukan”.

Ketua MN Vietnam, Nyuyen Sinh Hung(berkacamata)
dan para peserta IPU-132 di kota Hanoi.
(Foto:baocongthuong.com.vn).
Tidak hanya mendapat penilaian tinggi tentang pekerjaam persiapan isi agenda, IPU-132 di Vietnam juga meninggalkan kesan-kesan mendalam tentang satu negeri yang kental dengan identitas mempunyai kebudayaan yang sarat denganidentitas, akrab, cermat dan ramah. Selama berlangsung persidangan IPU-132 kali ini, di lobi Pusat Konvensi Nasional, banyak gerai produk tradisional yang kental dengan identitas budaya dari 54 etnis Vietnam telah menggandoli kaki para utusan internasional. Banyak utusan merasa amat senang ketika memilih satu suvenir yang bersifat sangat Vietnam. Yaitu tas dari kain ikat yang kecil atau satu baju dari kain sutra Ha Dong, bahkan hanya satu foto ketika berpotret bersama dengan para artisan Vietnam. Yang istimewa, satu ruang musik tradisional telah menyerap perhatian dari hampir semua utusan peserta IPU-132. Ibu Denis Pascal Allende, legislator Parlemen Cile memberitahukan: “Saya mencintai musik, kesenian dan kebudayaan tradisional Vietnam. Saya telah berkesempatan datang ke Dong Mo untuk menghadiri acara temu pergaulan budayan dalam kerangka IPU-132. Ini memang benar-benar merupakan jangka waktu yang telah memberikan kesan-kesan kepada saya tentang identitas kebudayaan etnis yang khas dari Anda Sekalian”.
Ketika memuji persiapan yang teliti dan cermat dari negeri tuan rumah Vietnam bagi IPU-132, legislator wanita Indonesia, Rahayu Saraswati menegaskan: Tidak ada negara yang bisa melakukan-nya lebih baik dari pada Vietnam pada persidangan Majelis Umum IPU-132 kali ini dan “luar biasa” adalah kata-kata yang berulang kali dikatakan oleh legislator wanita itu ketika berbincang-bincang dengan wartawan VOV: “Saya beranggapan bahwa Vietnam telah melakukan hal-hal yang sangat luar biasa. Ini untuk pertama kalinya saya datang ke Vietnam dan sangat terkesan akan negeri yang ramah ini. Saya merasa nyaman seperti berada di rumah saya sendiri”
“Vietnam-sebuah negeri yang luar biasa”. Demikan ditegaskan oleh Presiden IPU Saber Cowdhury ketika berbagi kesan-kesan terhadap pekerjaan menyelenggarakan IPU-132 di Vietnam. Menurut hemat dia, sumbangan-sumbangan Vietnam di IPU kali ini melampaui hal yang diharapkan oleh IPU, bersamaan itu juga merupakan tantangan terhadap para penyelenggara IPU di masa depan. Bagi Vietnam, tambah sekali lagi berhasil menyelenggarakan event diplomatik multilateral, Vietnam ada tambahan kesempatan untuk menyosialisasikan sejarah, kebudayaan, pariwisata, negeri dan manusia seperti halnya dengan perkembangan ekonomi yang dinamis untuk membuka kesempatan-kesempatan untuk melakukan kerjasama dan perkembangan baru./.