Jaring pengaman sosial tahun 2018: Target-target utama

(VOVWORLD) - Menjamin jaring pengaman sosial merupakan masalah sentral dalam strategi perkembangan Tanah Air. Melanjutkan sukses yang dicapai pada tahun 2017, pada tahun 2018, kebijakan jaring pengaman sosial Vietnam berfokus dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (atau SDM), meningkatkan kesempatan tentang lapangan kerja untuk para pekerja, menyempurnakan institusi di bidang ketenaga-kerjaan guna menjamin hak jaring pengaman sosial bagi semua warga.
Jaring pengaman sosial tahun 2018: Target-target utama - ảnh 1Mendidik kejuruan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia  (Foto: vov.vn) 

Target yang dikeluarkan oleh oleh Pemerintah Vietnam bagi bidang jaring pengaman sosial tahun 2018 ialah persentase kepala keluarga miskin turun 1-1,3%, khususnya berbagai kabupaten miskin turun menjadi 4%. Persentase pengangguran di perkotaan di bawah 4%. Persentase tenaga kerja terdidik mencapai 58-60%.

 

Mendidik kejuruan: faktor utama untuk memperbaiki kualitas SDM

Pada latar belakang integrasi ekonomi internasional yang semakin intensif dan ekstensif, penerimaan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan sosial dan teknologi pada pokoknya bergantung pada barisan pekerja teknik, maka, kalau ingin mengembangkan ekonomi harus melakukan investasi pada manusia dimana porosnya ialah investasi dalam mendidik SDM langsung. Pada tahun 2018, Vietnam melaksanakan secara sinkron semua solusi meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan, turut meningkatkan kualitas SDM, terutama SDM yang bermutu tinggi yang dikaitkan dengan revolusi industri 4.0. Dengan adanya SDM yang bermutu akan berhasil memecahkan masalah lapangan kerja yang berkesinambungan untuk pekerja, merupakan kunci untuk lepas dari perangkap pendapatan menengah. Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam, Dao Ngoc Dung memberitahukan: “Pada tahun 2018, Pemerintah Vietnam dan berbagai daerah melakukan investasi yang lebih kuat terhadap masalah ini, terutama solusi-solusi membarui dan menerapkan teknologi tinggi, produktivitas kerja  terpadu, menggeser tenaga kerja dari cabang-cabang yang berproduktivitas rendah ke cabang yang berproduktivitas tinggi menurut rantai nilai barang dagangan, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta membarui manajemen badan usaha. Kedua, menjamin agar program pengurangan kemiskinan secara berkesinambungan, terutama di daerah peggununan dan daerah pemukiman warga etnis minoritas, pangkal masalahnya tetap memberikan pendidikan kejuruan kepada kaum tani”.

 

Menyempurnakan institusi

Sistim perundang-undangan tentang ketenaga kerjaan dan sosial yang selangkah demi selangkah disempurnakan akan menjamin hak jaring pengaman sosial untuk semua warga. Ini juga merupakan target tahun 2018. Di samping Undang-Undang Dasar tahun 2013 yang untuk pertama kalinya menegaskan hak jaring pengaman sosial dasar untuk warga, Undang-Undang tentang Ketenaga-kerjaan amandemen (tahun 2012) terus mengembangkan pasar tenaga kerja, pada tahun 2018, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam berfokus meneliti dan menyusun Undang-Undang tentang Ketenaga-Kerja amandemen, Peraturan Negara tentang pemberian prioritas terhadap orang-orang yang berjasa kepada Tanah Air, menyempurnakan proyek reformasi kebijakan gaji, proyek reformasi kebijakan asuransi sosial. Menteri Dao Ngoc Dung mengatakan: “Vietnam sedang merevisi Undang-Undang tentang Ketenaga-kerjaan. Dalam kenyataannya harus merevisi 119 pasal, maka harus memerlukan waktu  persiapan maupun dalam menilai dampaknya. Pemerintah Vietnam dan kementerian ini terus giat menyempurnakannya untuk disampaikan kepada Majelis Nasional pada tahun 2019, di antaranya ada banyak isi yang bersangkutan dengan kesetaraan gender, usia kerja bagi wanita, masalah gaji, jam kerja lembur, asuransi dan usia pensiun bagi pekerja wanita”.

 

Memperluas pasar ekspor tenaga kerja yang berpendapatan tinggi

Pada tahun 2018, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam berusaha mengirimkan 110.000 pekerja Vietnam untuk bekerja di luar negeri. Kalau berhasil, ini merupakan tahun ke-5 terus-menerus Vietnam mengirimkan lebih dari 100.000 pekerja untuk bekerja di luar negeri. Untuk melaksanakan target ini, kementerian ini telah mengeluarkan banyak solusi untuk menjaga dan menstabilkan pasar-pasar utama, di antaranya memperhatikan pendidikan dan peningkatan taraf bahasa asing, kemampuan kejuruan dan mendidik pengarahan kepada para pekerja sebelum ke luar negeri. Doan Mau Tiep, Deputi Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Disabilitas dan Sosial Vietnam memberitahukan: “Tentang ekspor tenaga kerja, pasar-pasar besar seperti Taiwan (Tiongkok) dan Jepang tetap berkebutuhan menerima jumlah besar tenaga kerja. Sekarang ini, Vietnam menjadi negara yang mengirimkan paling banyak pekerja ke Jepang. Sekarang ini, Jepang membuka lagi kejuruan baru yaitu pembantu perawat. Kementerian ini telah membimbing Direktorat Jendaral Pengelolaan Tengara Kerja di luar negeri untuk melakukan perundingan dengan badan-badan fungsional Jepang. Sedangkan, pihak Jepang sedang punya kebutuhan yang sangat besar, maka permintaan perundingan yang diajukan oleh Vietnam hampir semuanya telah diterima”.

Jaring pengaman sosial selalu dianggap sebagai satu poros penting dalam perkembangan yang berkesinambungan di semua negara dewasa ini. Ini merupakan target ssekaligus juga  hasil untuk melaksanakan reformasi dan strategi perkembangan ekonomi. Selama ini, Vietnam telah mencapai prestasi-prestasi yang patut dicatat di bidang jaring pengaman sosial. Pada latar belakang dewasa ini,  masalah terus membangun, menyempurnakan dan menjamin sistim jaring pengaman sosial secara berkesinambungan bermaksud agar sampai tahun 2020, Vietnam punya sistim jaring pengaman sosial yang meliputi seluruh rakyat.

Komentar

Yang lain