Keamanan: warna abu-abu di Afghanistan

(VOVworld) - Pada akhir pekan lalu, Ibu kota Kabul dan tiga propinsi di sekitarnya yaitu Paktia, Logar dan Nangarhar di Afghanistan Timur telah terguncang oleh serentetan serangan yang dilakukan pasukan Taliban, sehingga membuat puluhan orang tewas dan luka-luka. Ini  dinilai sebagai salah satu diantara serangan-serangan koordinasi yang paling besar terhadap ibu kota Kabul sejak tentara Amerika Serikat hadir di Afghanistan selama lebih dari 10 tahun ini.Meskipun situasi  telah dikontrol oleh pemerintah sehari setelah itu, tetapi kasus tersebut telah memperlihatkan bahwa pasukan Taliban masih sangat kuat. Hal ini  berarti instabilitas  akan semakin meningkat di negara Islam ini. 

Keamanan:  warna abu-abu di Afghanistan - ảnh 1
Kota Kabul tenggelam dalam api dan asap akibat serangan Taliban.
( Foto: m.tin247.com)

Semua serangan  terjadi  segera setelah pasukan Taliban menyatakan memulai operasi serangan balas musim semi. 7 daerah di jantung ibu kota Kabul menjadi sasaran yang dipilih pasukan ini untuk melakukan serangan utama yang sambung-menyambung yaitu beberapa Kedutaan besar, diantaranya ada Kedutaan Besar Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang bersama dengan Markas NATO dan gedung Parlemen Afghanistan, semuanya adalah tempat-tempat yang  mendapat penjagaan amat ketat. Menurut para analis, semua serangan itu  bukannya mendadak bagi rakyat Afghanista, tetapi membuat kejutan karena skala dan tarap koordinasinya. Untuk menjelaskan tindakan-nya, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid memberitahukan bahwa semua serangan tersebut adalah untuk memberikan balasan terhadap serdadu Amerika Serikat yang telah membakar Kitab Al Qur'an dan pembunuhan terhadap penduduk sipil Afghanistan sebelumnya. Akan tetapi, tindakan ini telah menghadapi tentangan keras dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon dan dia juga menyatakan  harus memperkuat upaya untuk melawan terorisme, bersamaan itu  memberi bantuan keamanan kepada pemerintah Afghanistan. Pejabat urusan politik Hubungan Luar Negeri  Uni Eropa, Ibu Catherine Ashton  juga mengutuk semua serangan yang dilakukan Taliban pada  15 April.

Keamanan:  warna abu-abu di Afghanistan - ảnh 2
Pasukan  Taliban sedang melakukan serangan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul.
( Foto: vietbao.vn)

Semua serangan ini meningkatkan kecemasan tentang  instabilitas keamanan di Afghanistan, meskipun Jenderal Carten Jacbson- Juru Bicara  pasukan bantuan keamanan NATO di Afghanistan  mentenangkan opini umum bahwa semua serangan tidakmenyasar pada obyek atau mendapatkan kemenengan militer, tetapi hanya mendemonstrasikan nama pasukan Taliban saja. Dia mengatakan demikian karena menurut para pemantau, meskipun hanya terjadi belum sampai sehari, tetapi semua serangan tersebut  telah melumpuhkan banyak kegiatan dari  pemerintah pusat  Kabul. Lebih-lebih lagi, semua serangan  menyasar pada tempat-tempat  yang  keamanannya dijaga paling serius di ibu kota Kabul, itu belum terhitung Juru Bicara Zabihullah Mujahid juga memberitahukan bahwa pasukan ini telah menyiapkan serangan selama  berbulan-bulan.

Keamanan:  warna abu-abu di Afghanistan - ảnh 3
Kaum Taliban di Afghanistan.
( Foto: vtc.vn)

Hal ini   membuat opini umum  dunia   dan  banyak pejabat Afghanistan   juga  mengajukan pertanyaan besar tentang kemampuan intelijen dari pasukan keamanan Afghanistan. Presiden Afghanisatan Hamid Karzai sendiri juga mengakui bahwa  serangan sambung-menyambung yang dilakukan  Taliban merupakan satu kegagalan intelijen bagi  pasukan keamanan Afghanistan maupun NATO di negara ini. Dia juga mengusulkan dilakukannya investigasi serius atas kasus ini. Legislator wanita Shukria Barakzai memberitahukan bahwa dia menyangsikan  kemampuan  pasukan keamanan Afghanistan  untuk menghadapi kaum pembangkang  jika tidak ada  bantuan internasional.  Ibu Shukria Barakzai  juga  menginginkan supaya para pejabat pemerintah memberikan penjelasan mengapa harus memakan banyak waktu untuk menghentikan serangan. Tidak hanya begitu, serangan tersebut juga menghilangkan kepercayaan rakyat Afghanistan  ketika  kaum  pembangkang  sekali lagi  membuktikan bahwa mereka  bisa  melaksanakan serangan-serangan  di jantung kota Kabul.

Keamanan:  warna abu-abu di Afghanistan - ảnh 4
Polisi sedang menginvestigasi serangan bom.
( Foto: zing.vn)

Menurut para analis, tidak hanya berpengaruh terhadap situasi di dalam negeri, serangan yang dilakukan Taliban  juga menimbulkan kerugian  yang tidak kecil terhadap prestise Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada latar belakang pemiihan Presiden Amerika Serikat sedang mendekat. Hal ini menunjukkan jelas akan kelemahan tentara Afghanistan meskipun Amerika Serikat dan NATO telah menghamburkan banyak uang untuk pelatihan dan pendidikan. Juga tidak hanya itu, kalangan analis berpendapat bahwa situasi keamanan di Afghanistan punya kemungkinan yang akan menjadi lebih rumit lagi kalau pasukan Taliban menyatakan akan melancarkan serangan-serangan seperti itu misalnya serentetan serangan yang sambung-menyambung tersebut. Pada latar belakang ini, pemerintah Afghanistan sulit bisa menunggu bantuan berjangka panjang dari Amerika Serikat dan NATO ketika seorang pejabat Amerika Serikat pada Senin 16 April itu juga telah menegaskan perkembangan ini tidak berpengaruh terhadap rencana  penarikan serdadu Amerika  Serikat dan NATO pada tahun 2014 untuk menyerahkan tanggung jawab penjaminan keamanan kepada tentara Afghanistan. Ini adalah pilihan yang tidak bisa lain dari  Presiden  Amerika Serikat Barack  Obama untuk menghentikan perang yang memakan waktu lebih dari satu dekade  ini, sehingga menimbulkan  kerugian  berat tentang manusia dan harta benda Amerika Serikat.

Dengan segala yang telah dan sedang berlangsung, tampaknya pemerintah Afghanistan sedang  semakin hari semakin sulit dalam menjamin keamanan rakyat-nya dan kestabilan di negara Islam ini masih tetap jauh./. 


Komentar

Yang lain