Kemenangan Dien Bien Phu: Dari Masa Lampau hingga Masa Kini

(VOVWORLD) - Pada 69 tahun yang lalu (7 Mei 1954 - 7 Mei 2023), tentara dan rakyat Vietnam telah mencapai kemenangan Dien Bien Phu yang bersejarah. Kemenangan tersebut berujung pada penandatanganan Perjanjian Jenewa untuk mengakhiri perang dan memulihkan perdamaian di Indochina, menciptakan prasyarat yang penting bagi rakyat Vietnam untuk menyatukan tanah air pada tahun 1975. 69 tahun setelah kemenangan Dien Bien Phu, rakyat Vietnam dan Prancis adalah bekerja sama untuk menegakkan hubungan persahabatan, kerja sama dan pembangunan.
Kemenangan Dien Bien Phu: Dari Masa Lampau hingga Masa Kini - ảnh 1Kemenangan Dien Bien Phu: Dari Masa Lampau hingga Masa Kini (Foto : VNA)

Dien Bien Phu adalah pertempuran terbesar dalam Perang Indochina pertama, yang terjadi di Cekungan Muong Thanh, Kabupaten Dien Bien, Provinsi Lai Chau (sekarang adalah Kota Dien Bien Phu, Provinsi Dien Bien), antara Tentara Rakyat Vietnam dan Tentara Uni Prancis.

Pertempuran Dien Bien Phu: tonggak dari pembebasan bangsa

Dengan kemenangan Dien Bien Phu, Perjanjian Jenewa tentang penghentian perang, pemulihan perdamaian di Indochina, penghapusan kekuasaan Prancis, pengakuan kemerdekaan tiga negara Vietnam, Laos dan Kamboja, telah ditandatangani. Setengah dari negara Vietnam benar-benar dibebaskan, membuka periode revolusioner baru, membangun Utara dalam perdamaian, melakulan transisi ke sosialisme, menjadi medan belakang yang besar dan kokoh untuk usaha penyatuan tanah air.

Kemenangan Dien Bien Phu tidak hanya mempengaruhi proses sejarah Vietnam tetapi juga turut mengubah situasi dunia, membuka jalan bagi gerakan kemerdekaan nasional negara-negara jajahan dan negara-negara yang bergantung. Jean Pouget, Atase dari Jenderal Henri Navarre (Prancis), mengatakan bahwa tidak ada revolusi pembebasan bangsa di Asia, Afrika, atau Amerika tanpa menyinggung kemenangan Dien Bien Phu. Menurut Doktor Christian C.Lentz (Universitas  North Carolina Chapel Hill, AS), pertempuran Dien Bien Phu telah mengubah dunia. Dari tahun 1954 hingga tahun 1964, ada 17/22 koloni Prancis memperoleh kemerdekaan. Di Afrika saja, pada tahun 1960, 17 negara mendeklarasikan kemerdekaannya dan dalam sejarah peristiwa ini disebut sebagai "Tahun Afrika".

Halaman sejarah baru dalam hubungan Vietnam-Prancis

Kemenangan Dien Bien Phu: Dari Masa Lampau hingga Masa Kini - ảnh 2:Benoit Guidée, Direktur Jenderal Asia-Australia, Kementerian Luar Negeri Perancis (Foto: VOV)

19 tahun setelah kemenangan Dien Bien Phu, pada tgl 12 April 1973, Prancis menjadi salah satu negara Barat pertama yang menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam. Sejak akhir tahun 80-an dari abad ke-20, Prancis telah menjadi pelopor dalam membantu Vietnam melunasi utang dengan negara-negara kreditor yang tergabung dalam Klub Paris (kelompok 22 negara dengan ekonomi besar dan kaya, yang khusus menyediakan layanan keuangan). Pada tahun 1993, Francois Mitterrand, Presiden Prancis pertama kalinya yang datang ke Vietnam, telah menandai titik balik penting dalam hubungan dengan Vietnam, terutama dalam strategi dan kebijakan yang diterapkan Prancis di Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik. Dia datang ke kota Hanoi dan menyatakan: "Saya di sini untuk menutup satu halaman sejarah dan juga membuka yang lain".

Pada tahun 2013, pada peringatan 40 tahun penggalangan  hubungan diplomatik, kedua negara menandatangani Pernyataan Bersama tentang hubungan kemitraan strategis Vietnam-Prancis. Hingga kini, selama 5 dekade, hubungan antara Vietnam dan Prancis kian menjadi kuat, mendalam, dan efektif. Khususnya di bidang perdagangan, dengan pemberlakuan Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam – Eropa (EVFTA), perdagangan bilateral kedua negara terus meningkat hingga mencapai hampir 7,45 miliar USD pada tahun 2021 dan hingga 8,5 miliar USD pada tahun lalu tahun. Saat ini, Prancis merupakan mitra dagang utama Vietnam di Uni Eropa.

Dalam hal kerja sama pembangunan, Prancis adalah donor bilateral Eropa papan atas bagi Vietnam, dan Vietnam menempati urutan kedua di antara penerima bantuan hibah Prancis (ODA) di Asia, dengan total modal komitmen hingga 18,4 miliar USD (sejak tahun 1993). Benoit Guidée, Direktur Jenderal Asia-Australia, Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan:

Apa yang membuat kekuatan yang khusus dari hubungan Vietnam-Prancis, di luar dialog politik yang berkualitas, adalah tingkat kepadatan hubungan secara manusia. Lebih dari negara lain di Asia, hubungan Prancis dengan Vietnam dalam hal asosiasi, budaya, pemuda, mahasiswa atau peneliti di semua bidang sangat kuat. Bahkan di tingkat asosiasi persahabatan atau pemerintah daerah, selalu ada fondasi yang sangat kuat bagi hubungan masyarakat kedua negara kita. Itulah yang menjadikan kekuatan khusus hubungan antara Vietnam dan Prancis.”

Saat ini, Prancis secara aktif menggelarkan berbagai kebijakan yang dinamis dan komprehensif terhadap kawasan Asia-Pasifik, di mana Vietnam memainkan peran penting.

Di pihaknya, Vietnam selalu menganggap Prancis sebagai mitra penting dalam kebijakan luar negerinya dan terus memperdalam hubungan bilateral. Duta Besar Vietnam untuk Prancis Dinh Toan Thang berkata:

Hubungan Vietnam - Prancis memasuki periode baru kerja sama setelah 50 tahun menggalang hubungan diplomatik dengan perjalanan yang sangat menguntungkan. Kami memiliki kohesi dan dukungan yang besar dari rakyat kedua negara. Kami juga ada keberbagian dari para pemimpin kedua negara tentang visi hubungan bilateral di masa mendatang dengan pilar-pilar penting, prioritas, dan memenuhi kebutuhan saat ini.

69 tahun telah berlalu sejak hari bendera dari Tentara Vietnam berkibar di atas atap bunker Jenderal De Castries. Saat ini, kedua bangsa Vietnam dan Prancis sedang bersama berkembang, menuju ke tonggak-tonggak baru dalam hubungan bilateral./.

Komentar

Yang lain