Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok: Titik balik yang menandai perubahan dan perkembangan Tiongkok

(VOVWORLD) - Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok, Selasa (24 Oktober), telah berakhir setelah berlangsung selama 7 hari. Ini merupakan kongres yang punya arti teramat penting pada latar belakang Tiongkok sedang menghadapi periode kunci untuk menyelesaikan target “membangun masyarakat  sejahtera yang komprehensif, memperhebat pengembangan sosialisme yang khas berkarakter Tiongkok”.
Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok: Titik balik yang menandai perubahan dan perkembangan Tiongkok - ảnh 1Panorama Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok  (Foto: Xinhua-VNA) 

Kongres ini adalah kongres terakhir dari 100 tahun pertama dalam sejarah Partai Komunis Tiongkok. Sampai tahun 2021, Partai Komunis Tiongkok akan genap berusia 100 tahun. Oleh karena itu, Kongres ke-19 ini mempunyai arti penting, menandai perubahan dan perkembangan Tiongkok selama lima tahun ini yang memutuskan arah perkembangan untuk tahun-tahun mendatang.

 

Prestasi-prestasi yang penting dalam perkembangan sosial-ekonomi Tiongkok selama 5 tahun ini

Pada tahun-tahun 50-an, Tiongkok mengeluarkan haluan melakukan “empat modernisasi” untuk membangun Tanah Air, meliputi moderniasi industri, modernisasi pertanian, modernisasi pertahanan dan modernisasi ilmu pengetahuan dan teknik. Akan tetapi, karena pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh gejolak sosial-politik, proses perkembangan Tiongkok belum benar-benar mencapai terobosan. Para pemimpin Tiongkok menitik-beratkan pelaksanaan reformasi dan buka pintu, membangun perekonomian pasar di atas dasar tetap mempertahankan sistim kepemilikan umum dan konsisten dengan garis politik ini, membawa perekonomian Tiongkok menduduki posisi ke-2 di dunia. Sejak berkuasa, Sekretaris Jenderal (Sekjen), Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, Presiden Tiongkok, Xi Jinping berhaluan melaksanakan usaha “modernisasi ke-5”, menurut itu melakukan reformasi secara komprehensif, menggerakkan kuat-kuat kampanye memberantas korupsi dan memperkuat sistim kekuasaan hukum. Dalam usaha ini, selain terus melaksanakan garis politik tentang 4 modernisasi juga menekankan reformasi-reformasi sosial, kebudayaan dan lingkungan ekologi.

Menghadapi tekad reformasi yang kuat, masyarakat Tiongkok selama lima tahun ini menyaksikan perubahan yang melompat. Banyak masalah, di antaranya ada masalah-masalah yang masih ada dalam tahun-tahun sebelumnya telah berangsur-angsur dipecahkan seperti mempersempit kesenjangan antara kaya dan miskin, antara desa dan kota, membersihkan mesin aparat Partai Komunis dan Negara melalui usaha memberantas korupsi, mengubah cara pengembangan ekonomi dan lain-lain.

Menurut data-data untuk tahap 2012-2016, rata-rata setiap tahun telah ada kira-kira 14 juta jiwa warga negara ini yang berhasil lepas dari kemiskinan, pendapatan perkapita di daerah pedesaan meningkat kira-kira 10,7% per tahun. Perang anti korupsi yang intensif dan ekstensif yang dikenal dengan nama kampanye “menghantam harimau membasmi lalat” digelarkan secara gigih. Telah ada kira-kira 70.000 pejabat di semua tingkat yang telah ditangani dan dikenakan disiplin dalam waktu 5 tahun ini. Oleh karena itu, barisan pemimpin Partai Komunis dan Negara disaring, menciptakan kepercayaan dan dukungan kuat di kalangan rakyat. Walaupun situasi ekonomi global mengalami gunjang-ganjing dengan serentetan tantangan yang baru muncul selama 5 tahun ini, tapi ekonomi Tiongkok tetap berhasil mempertahankan posisi kedua di dunia dengan laju pertumbuhan setiap tahun  stabil di taraf tinggi. Perubahan positif yang dicapai oleh perekonomian menciptakan posisi dan pengaruh Tiongkok yang lebih besar di gelanggang internasional.

Akan tetapi, di samping prestasi-prestasi, negara adi kuasa di Asia ini juga sedang menghadapi tantangan-tantangan baru. Jumlah penduduknya terlalu banyak sehingga membuat kesenjangan antara  kaya dan miskin meningkat antara daerah-daerah, target menyelesaikan masyarakat yang sejahtera pada tahun 2020 sedang menjumpai rintangan karena jumlah penduduk miskin dan yang miskin kembali masih tinggi, banyak kontradiksi sosial muncul, situasi korupsi masih serius dan lain-lain. Khususnya, Tiongkok juga harus memecahkan satu masalah yang mendesak dewasa ini ialah utang publik yang terhitung sampai pertengahan tahun ini telah meningkat menjadi hampir 260% GDP.

Pada latar belakang itu, masalah menciptakan satu titik balik baru terhadap usaha reformasi yang komprehensif adalah teramat diperlukan dewasa ini untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, mempertahankan kestabilan masyarakat dan mengkonservasikan nilai-nilai kebudayaan  yang maju dengan berdasarkan pada nilai-nilai sosialisme yang berkarakter Tiongkok.

 

Titik balik penting

Oleh karena itu, Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok merupakan saat penting bagi badan pimpinan Partai Komunis Tiongkok untuk melihat secara jelas semua keberhasilan, kemudahan maupun kesulitan serta tantangan, dari situ menetapkan arah bagi masa depan, mempercepat lebih lanjut lagi proses reformasi politik secara intensif dan ekstensif serta selangkah demi selangkah memperbaiki kehidupan rakyat demi sebuah masyarakat yang lebih stabil, adil dan sejaterah. Dalam laporan politik kali ini, Presiden Tiongkok, Xi Jinping telah berkomitmen akan membangun sebuah negara sosialis yang modern pada periode baru, bersamaan itu tidak menyembunyikan ambisi membawa Tiongkok menjadi negara adi kuasa papan atas di dunia. Khususnya, kongres kali ini berencana mengesahkan visi 30 tahun, menurut itu sampai tahun 2035, Tiongkok secara pada pokoknya akan menyelesaikan target menjadi sebuah negara sosialis modern; dan sampai tahun 2050 akan menjadi sebuah negara adi kuasa sosialis modern.

Selama hampir 70 tahun ini, kongres nasional  telah menjadi satu peristiwa politik yang penting di Tiongkok, merupakan faktor yang menentukan perkembangan Tanah Air pada masa depan. Peristiwa Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok semakin menjadi lebih penting ketika skala dan pengaruh negara ini terhadap berbagai perekonomian dan masalah-masalah di dunia semakin lebih kuat. Dari posisi “bangkit secara kuat” sampai berangsur-angsur menegaskan dan memperkokoh peranan sebagai negara adi kuasa bidang ekonomi, setiap perubahan di Tiongkok tidak hanya menimbulkan pengaruh terhadap internal negara ini saja, tapi juga langsung menimbulkan pengaruh yang tidak kecil terhadap situasi di papan catur geo-politik internasional. 

Komentar

Yang lain