Krisis Rusia-Ukraina: Tekun Berupaya Tegakkan Kembali Kestabilan

(VOVWORLD) - Tanpa memedulikan situasi peperangan yang masih berlanjut, upaya-upaya diplomatik yang tekun untuk mengusahakan solusi bagi krisis antara Rusia dan Ukraina tetap terus-menerus didorong. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional menegaskan, dialog dan kontak diplomatik tetaplah jalan sebaik-baiknya untuk menghentikan kekerasan dan menegakkan kembali perdamaian di Ukraina.
Krisis Rusia-Ukraina: Tekun Berupaya Tegakkan Kembali Kestabilan - ảnh 1Perundingan antara Rusia dan Ukraina di kawasan perbatasan Belarus-Ukraina (Foto: Tass)

Pada 28 Februari, Rusia dan Ukraina telah mengadakan perundingan langsung di Belarus untuk mengusahakan solusi menghentikan perang beserta berbagai masalah terkait lainnya. Ini dianggap sebagai upaya yang paling patut diperhatikan yang membuka harapan untuk segera menurunkan suhu baku hantam yang berlangsung selama sepekan ini di Ukraina, menciptakan syarat bagi semua pihak untuk mendorong solusi politik.

 

Dialog Belarus Diadakan dalam Konteks yang Khusus

Dialog di kota Gomel yang jauhnya sekitar beberapa kilometers dari perbatasan Belarus-Ukraina merupakan perundingan langsung pertama antara Rusia dan Ukraina setelah Rusia melancarkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari yang lalu. Perundingan tersebut berlangsung pada latar belakang Rusia tengah memperhebat aktivitas-aktivitas militer di Ukraina, meliputi serangan terhadap serentetan kota strategis, di antaranya ada Ibukota Kiev. Baku hantam yang sengit dicatat di banyak kawasan dengan jumlah korban yang kian meningkat. Sehari sebelum berlangsungnya dialog, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan kesiapan tempur tingkat tinggi terhadap pasukan deterensi negara ini, di antaranya ada pasukan nuklir strategis.

Merespon operasi militer Rusia tersebut, negara-negara Barat terus-menerus mengenakan sanksi-sanksi yang belum pernah ada terhadap Moskow, termasuk upaya membekukan aset di luar negeri yang dimiliki Presiden Vladimir Putin, menghentikan pengesahan proyek Arus Utara (Nord Stream) 2 yang mentransfer gas dari Rusia ke Jerman dan Eropa, menyingkirkan beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT (Asosiasi Telekomunikasi Keuangan Antar Bank Seluruh Dunia). Uni Eropa juga mengenakan perintah larangan penerbangan ke Rusia, sementara itu Ukraina mengajukan surat gugatan ke Mahkamah Internasional di Den Haag (Belanda). Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus-menerus memperkuat sumber daya manusia dan peralatan tempur ke sisi timur organisasi ini, bersamaan itu memperhebat bantuan senjata kepada pasukan-pasukan Ukraina. Di antaranya, pada 27 Februari lalu, Uni Eropa mengumumkan keputusan untuk membiayai 500 juta USD bagi negara-negara anggota guna membeli dan menyerahkan senjata kepada Ukraina.

Dengan latar belakang yang menegangkan ini, perundingan di Belarus pada 28 Februari meski belum mencapai hasil yang konkret tentang penghentian perang, tetapi tetap dianggap sebagai satu sinyal positif ketika kedua pihak sepakat akan melanjutkan dialog-dialog di waktu mendatang untuk menemukan solusi. Menurut rencana, perundingan berikutnya akan segera diadakan di kawasan perbatasan Belarus-Polandia.

Krisis Rusia-Ukraina: Tekun Berupaya Tegakkan Kembali Kestabilan - ảnh 2Perunding Ukraina tiba di tempat perundingan dengan helikopter (Foto: Tass)

Komunitas Internasional Ingin Hentikan Perang, Berikan Kestabilan kepada Ukraina

Pada hari berlangsungnya perundingan Rusia-Ukraina di Belarus, Majelis Umum PBB mengadakan sidang luar biasa khusus tentang krisis Rusia-Ukraina. Berbicara di depan sidang ini, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengimbau semua pihak supaya segera menghentikan perang, melakukan perundingan, dan menjamin keselamatan warga. Dari Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik di Ukraina supaya mengurangi eskalasi situasi serta menangani krisis secara politik. Sebelumnya, dalam satu pidato khusus pada 27 Februari dari Vatikan, Paus Fransiskus juga mengimbau supaya menghentikan perang dan menegakkan kembali perdamaian di Ukraina. Ia mengimbau warga seluruh dunia supaya bersama-sama berdoa untuk perdamaian pada 2 Maret.

Menghentikan perang dan menciptakan kestabilan untuk Ukraina juga merupakan slogan yang menonjol dalam serangkaian demonstrasi yang berlangsung baik di Amerika Serikat maupun di Eropa selama beberapa hari ini. Banyak politisi dan sarjana yang langsung berpartisipasi dan mendukung demonstrasi-demonstrasi mengeluarkan saranan yang sama bahwa dialog dan perundingan diplomatik tetap merupakan jalan yang tepat dan terbaik untuk menghentikan perang serta memecahkan krisis antara Rusia dan Ukraina./.

Komentar

Yang lain