(VOVworld) - Informasi dari Sidang Periodik Pemerintah Vietnam bulan Maret 2015 menunjukkan bahwa selama tiga bulan awal tahun 2015, GDP Vietnam mencapai 6,03 persen, tarap yang paling tinggi terbanding dengan masa yang sama pada 5 tahun belakangan ini. Masalah menstabilkan secara berkersinambungan ekonomi makro merupakan target yang diusahakan oleh Vietnam ke depan ini.
Panorama sidang periodik Pemerintah untuk bulan Maret 2015
(Foto: vietnamplus.vn)
Laju pertumbuhan GDP mencapai 6,03 persen karena tercapai-nya laju pertumbuhan yang meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2014 di bidang pertanian dan pembangunan. Bersama dengan itu, inflasi bulan Maret tahun ini meningkat 0,15 persen, perkreditan terhadap perkonomian juga meningkat 1,25 persen, total modal investasi sosial juga meningkat 9,1 persen terbanding dengan masa yang sama tahun lalu, menduduki lebih dari 30 persen GDP dan lain-lain…Landasan suku bunga, kurs, pasar valuta asing pada pokok-nya stabil, cadangan valuta asing meningkat. Pendapatan dan pengeluaran angaran keuangan negara mencapai prestasi yang positif. Modal investasi asing langsung (FDI) mencapai lebih dari 3 miliar dolar Amerika Serikat, pengucuran modal ODA meningkat 10 persen dan lain-lain….
Menargetkan akan mencapai GDP sebanyak 6,2 persen
Akan tetapi, pada tahapan sekarang, perekonomian Vietnam tetap masih menjumpai beberapa tantangan, diantaranya yang menonjol yalah produksi dan bisnis dari badan-badan usaha sedang menjumpai kesulitan, pertumbuhan di berbagai sektor jasa, pertanian, kehutanan dan perikanan masih rendah terbanding dengan masa yang sama tahun lalu, cuaca panas, bencana kekeringan di beberapa propinsi daerah pantai di daerah Trung Bo Selatan dan daeah Nam Bo Timur berpengaruh terhadap produksi pertanian, ekspor turun terbanding dengan masa yang sama dan lain-lain
Tugas yang dilimpahkan kepada berbagai kementerian, instansi dan daerah yalah secara berinisiatif menangani tepat waktu munculnya masalah-masalah muncul untuk mencapai dan melampui jatah-jatah perkembangan sosial-ekonomi yang sudah ditetapkan, berusaha mencapai GDP sebanyak 6,2 persen dan lebih tinggi.
Pada fihak-nya, Pemerintah Vietnam menaruh perhatian khusus dan memberi bimbingan untuk melaksanakan solusi-solusi menstabilkan ekonomi makro secara mantap, khususnya dalam mengontrol inflasi, defisit anggaran keuangan, defisit perdagangan pada tarap 5 persen, ekspor mengusahakan peningkatan 10 persen yang dikaitkan dengan prosentasi kurs dan suku bunga… Pekerjaan mengatasi kesulitan dalam produksi dan bisnis, khususnya bagi cabang pertanian merupakan faktor yang menentukan perkembangan. Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung menunjukkan: “Kita bersama-sama turut mengatasi kesulitan yang dihadapi pertanian. Ekspor sekarang ini turun drastis, bagaimana bagaimana bisa membantu-nya? Saya meminta supaya semua kementerian berfokus membantu badan-badan usaha dan turut mengatasi kesulitan yang dialami pertanian. Pemerintah juga akan memimpin sidang untuk menyepakati solusi yang bersifat segera
Perdana Menteri Nguyen Tan Dung juga meminta supaya pada tahun 2015 ini, melakukan peseronisasi terhadap 289 badan usaha milik Negara, tidak hanya melakukan peseronisasi terhadap badan-badan usaha saja, melainkan memeriksa kembali untuk terus menjual bagian modal milik Negara di badan-badan usaha yang tidak perludipertahankannya yang hasil-guna-nya rendah, bersamaan itu memperkuat pengembalian modal investasi di luar bidang-nya. Masalah melakukan restrukturisasi perbankan sedang dilakukan sesuai dengan peta jalan, dengan bimbingan dan pengawasan erat Pemerintah, menjamin restrukturisasi berada dalam jengkauan pengawasan dan selamat.
Menjamin rencana ekspor tahun 2015
Pemerintah Vietnam secara dengan khusus menekankan solusi-siousi untuk mencorong produksi berbagai jenis barang pokok, misalnya beras, kopi, karet ,bahan bakar dan mineral… Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh mengatakan: “Serentetan Perjanjian Perdagangan Bebas dalam usaha integrasi dari Vietnam sedang digelarkan dengan aktif. Kita mempunyai Komunitas Ekonomi ASEAN pada akhir tahun 2015, semua perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Trans-Pasifik dan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Uni Eropa, Persekutuan Bea Cukai dengan Rusia, Belarus, Kazaskstan, semua-nya sedang digelarkan dengan aktif. Semua Perjanjian Perdagangan Bebas lain dengan Republik Korea dan Cile yang digelarkan dan menjadi efektif sedang membuka kesempatan-kesempatan bagi kita untuk mendorong pertumbuhan ekspor”.
Bersama dengan langkah-langkah mengatasi kesulitan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Vietnam juga meminta kepada Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisara untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi cabang pariwisata, Kementerian Keuangan merevisi berbagai jenis pajak supaya sesuai dengan semua komitmen Vietnam terhadap internasional, bersamaan itu tidak mengurangi sumber pendapatan anggaran keuangan. Semua kementerian dan instansi juga melakukan koordinasi erat, membangun sistem patokan tekniksuntuk semua jenis komoditas impor, berfokus mengucurkan semua sumber modal investasi, melaksanakan dengan serirus pekerjaan revisi undang-undang, peraturan negara dan peraturan pelaksanaan undang-undang, menaruh perhatian untuk memikirkan kehidupan orang-orang yang berjasa terhadap Tanah Air, warga etnis minoritas dan menjamin target-target jaring pengaman sosial./.