Memperkokoh hubungan tradisional istimewa Vietnam – Kuba

(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung memulai kunjungan resmi di Republik Kuba dari 26 sampai 28 Maret ini. Kunjungan ini merupakan aktivitas hubungan luar negeri yang penting bagi kedua negara pada tahun 2014, merupakan kesempatan untuk memperkokoh hubungan sahabat tradisional istimewa Vietnam – Kuba; meningkatkan hasil-guna hubungan ekonomi dan perdagangan; mendorong dan memperluas kerjasama investasi bilateral dan berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minad bersama. 

Memperkokoh hubungan tradisional istimewa Vietnam – Kuba - ảnh 1
Pemimpin dua negara tidak henti-hentinya memperkokoh hubungan bilateral
(Foto: baodientu.chinhphu.vn)

Dalam hubungan dengan Vietnam, Kuba selalu memberikan perasaan-perasaan yang baik dan mendalam kepada Vietnam, mengagumi Vietnam dalam perjuangan membebaskan bangsa dan dalam usaha pembaruan dan perkembangan Tanah Air. Pada 54 tahun yang lalu (2 Desember 1960), Kuba adalah negara pertama di belahan bumi barat yang resmi menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam. Sejak saat itu, hubungan Vietnam – Kuba selalu dipertahankan dan dikembangkan.

Fundasi hubungan politik yang baik

Pada waktu lalu, hubungan persahabatan tradisional dan kerjasama yang komprehensif Vietnam – Kuba terus berkembang secara intensif. Dua pihak secara permanen melakukan banyak kunjungan tingkat tinggi dan pertemuan bilateral. Pada 2012, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong melakukan kunjungan di Kuba dan Ketua Dewan Negara Kuba, Raul Castro Ruz juga melakukan kunjungan di Vietnam. Pada 2013, Wakil Pertama Ketua Dewan Negara dan Dewan Menteri Kuba, Diaz Canel mengunjungi Vietnam.

Dua pihak mempertahankan mekanisme aktivitas tahunan dari Komite Antar-Pemerintah, memperkuat pertukaran delegasi berbagai tingkat dan instansi untuk memperkuat hubungan kerjasama yang komprehensif antara Partai, Negara dan rakyat dua negeri. Persidangan ke-30 Komite Antar Pemerintah Vietnam – Kuba di La Habana pada September 2012 dan persidangan ke-31 di kota Hanoi pada September 2013 telah berfokus membahas isi-isi kerjasama di bidang pertanian, pemasokan beras, pendidikan, kesehatan, pembangunan, bio-teknologi, dll, menegaskan kebulatan pendapat yang tinggi untuk terus membawa hubungan kerjasama ini berkembang secara lebih substantif dan efektif, sesuai dengan situasi kongkrit di masing-masing negara. Dua pihak telah menyepakati isi agenda ekonomi jangka menengah antara dua Pemerintah untuk ditanda-tangani pada waktu mendatang.

Menciptakan ancang-ancang bagi perkembangan hubungan ekonomi perdagangan

Bisa ditegaskan bahwa hubungan politik yang baik antara Vietnam dan Kuba sedang berangsur-angsur berganti ke kerjasama ekonomi, menciptakan perangsangan besar kepada badan-badan usaha Vietnam untuk melakukan investasi di Kuba dan Kuba sedang menjadi destinasi baru bagi badan-badan usaha Vietnam. Sekarang, Vietnam adalah mitra dagang yang besarnya nomor 2 bagi Kuba di Asia. Secara umum, nilai perdagangan antara dua negara mencapai USD 274 juta pada 2011; USD 175 juta pada tahun 2012 dan kira-kira USD 200 juta pada tahun 2013. Walaupun mencapai kenaikan merata saban tahun, tapi menurut penilaian, perdagangan Vietnam – Kuba mencapai laju pertumbuhan yang lambat dan pada pokoknya bergantung pada beras. Selain beras, Vietnam mengekspor beberapa jenis barang lain seperti batu bara, kimia, tekstil dan produk tekstil, komputer, dll. Sebaliknya, barang ekspor Kuba ke Vietnam pada pokoknya ialah farmasi. Para konsumen Kuba sangat menggemari barang Vietnam karena kualitasnya bagus dan harganya sedang. Beberapa jenis barang bahan makanan Vietnam merupakan pilihan nomor 1 bagi para konsumen Kuba.

Selain perdagangan, sekarang banyak badan usaha Vietnam sangat memperhatikan investasi di Kuba. Diantaranya beberapa proyek yang mendapat penilaian tinggi dari Kuba misalnya proyek pembangunan hotel dan lapangan golf 18 lubang yang dilakukan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Hanoi (HUD), proyek eksplorasi dan eksploitasi migas dari Grup Permigasan Vietnam (Petrovietnam), proyek produksi mesin pertanian, dll. Dalam pertanian, proyek penanaman padi di provinsi Pinar del Rio sedang benar-benar mengembangkan hasil gunanya dengan yang produktivitasnya dari 5 sampai 6 ton per hektar untuk satu musim panenan. Banyak permufakatan dan naskah kerjasama dari berbagai kementerian dan instansi antara dua negara juga telah ditanda-tangani misalnya permufakatan antara Komite Partai Kota Hanoi dengan Komite Partai kota La Habana; antara Kementerian Keuangan dua negara, MoU investasi pembangunan hotel berbintang 5 di La Habana dengan modal investasi USD 250 juta, dll. Baru-baru ini, Menteri Industri Ringan Kuba, Damar Maceo Cruz mengimbau kepada badan-badan usaha Vietnam supaya memperkuat investasi pada proyek-proyek kerjasama antara Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam dengan Kementerian Industri Ringan Kuba, khususnya di bidang-bidang tekstil dan produk tekstil, alas kaki, barang dari kayu dan barang plastik. Bidang-bidang yang potensial tentang kerjasama antara dua pihak ialah kesehatan dan produksi farmasi, eksploitasi dan pengolahan nikel, dll yang sedang diperhatikan banyak dan didorong kuat oleh badan usaha dua negara pada waktu mendatang.

Memperkokoh hubungan tradisional istimewa Vietnam – Kuba

Pada latar belakang itu, kunjungan resmi di Kuba yang dilakukan PM Nguyen Tan Dung tidak hanya mempererat hubungan kawan, melainkan juga menciptakan fundasi untuk membuka peta jalan kerjasama ekonomi antara Vietnam dan Kuba. Pengalaman dalam mengembangkan ekonomi dan meningkatkan perdagangan, investasi pada perbahasan antara Kuba dengan Vietnam merupakan isi-isi penting yang diharapan Kuba dalam kunjungan PM Nguyen Tan Dung kali ini. Pada latar belakang Vietnam sedang menggelarkan Resolusi Kongres Nasional ke-11 Partai Komunis Vietnam dan Kuba sedang melakukan reformasi secara kuat, maka kunjungan resmi yang dilakukan PM Nguyen Tan Dung di Kuba kali ini merupakan kesempatan bagi kedua pihak untuk mendorong solusi-solusi kerjasama ekonomi-perdagangan, dengan tujuan meningkatkan hasil guna dan kesinambungan, sesuai dengan syarat baru dan kepentingan masing-masing negara. Kunjungan ini juga merupakan kesempatan bagi kedua pihak untuk bertukar pandangan tentang jalan menuju ke sosialisme, turut membangun secara sukses usaha revolusi di masing-masing negara./. 

Komentar

Yang lain