Menciptakan tenaga pendorong baru bagi hubungan Vietnam-Filipina

(VOVworld) - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sedang melakukan kunjungan resmi di Vietnam, atas undangan Presiden Vietnam, Tran Dai Quang. Kunjungan ini berlangsung pada latar belakang dua negara baru menandatangani Pernyataan bersama tentang penggalangan hubungan kemitraan strategis pada bulan November 2015. Ini merupakan peristiwa yang punya makna penting, lebih memperdalam hubungan kerjasama antara dua negara di semua bidang, turut mempertahankan perdamaian, kemakmuran dan stabilitas di kawasan. 


Menciptakan tenaga pendorong baru bagi hubungan Vietnam-Filipina - ảnh 1
Perdana Menteri Vietnam, Ngyen Xuan Phuc (kiri) menerima
 Presiden Filipina, Rodrigo Duterter
(Foto:Kantor Berita Vietnam)

Ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Vietnam sejak  dilantik dan sejak Vietnam dan Filipina menggalang hubungan kemitraan strategis.Kunjungan ini semakin lebih mempunyai makna  pada latar belakang dua negara sedang memperingati ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik.

Hubungan persahabatan yang erat, substantif dan efektif.

Pada 40 tahun lalu, tanggal 12 Juli 1976, Vietnam dan Filipina dengan resmi menggalang hubungan diplomatik. Selama masa 40 tahun ini, hubungan kerjasama antara dua negara tidak henti-hentinya dipupuk di atas dasar persahabatan, kesetaraan, saling menguntungkan dan bekerjasama demi kepentingan rakyat dua negeri. Dua pihak telah mengalami perkembangan-perkembangan positif di banyak bidang  dari ekonomi, politik sampai pertahanan, sosial-budaya.

Hal yang patut diperhatikan yalah pada tahun-tahun belakangan ini, nilai perdagangan antara dua negara terus mencapai pertumbuhan kira-kira 3 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2015 dan khususnya selama 7 bulan awal tahun 2016 kira-kira 1,7 miliar dolar Amerika Serikat (naik 17 persen terbanding dengan masa yang sama tahun 2015). Dari tahun 2008, Vietnam setiap tahun mengalami surplus perdagangan sebanyak  kira-kira 1 miliar dolar Amerika Serikat ke Filipina, tarap yang paling tinggi dalam ASEAN, diantaranya beras merupakan komoditas utama. Selain beras, Vietnam juga mengekpor ke Filipina onderdil elektronik, barang hasil pertanian dan mengimpor dari Filipina pada pokoknya  pupuk, mesin, suku cadang, bahan pertambangan, LNG, BBM, bahan farmasi dan bahan pembangunan…Sementara itu, kerjasama pertahanan berkembang secara substantif dan semakin diperluas. Dua fihak mengadakan Dialog ke-2 tentang Kebijakan Tingkat Deputi Menteri Pertahanan pada 4/2016.

 
Dua fihak secara aktif menggelarkan permufakatan - permufakatan yang sudah ditandatangani, misal-nya Permufakatan mengenai pembentukan hubungan hotline antara Markas Komando Polisi Laut Vietnam dan Markas Komando Bela Diri Filipina; Permufakatan tentang penguatan dan pertukaran informasi antara Angkatan Laut Vietnam dan Angkatan Laut Filipina; Status tentang temu pergaulan di pulau Song Tu Tay dan Song Tu Dong (Vietnam) antara Angkatan Laut dua negara. Kerjasama kelautan dan samudera terus menjadi salah satu diantara pilar-pilar dalam hubungan dua negara, diantaranya memprioritaskan masalah keamanan dan kebebasan maritim, mengembangkan ekonomi kelautan, melakukan pertolongan dan penyelamatan korban. Dua fihak mengambil mekanisme tim kerja bersama tentang Kelautan dan Samudera, mengadakan sidang periodik tahunan dan ditingkankan menjadi Komite Gabungan Kelautan dan Samudera tingkat Deputi Menteri Luar Negeri. Bidang-bidang kerjasama lain antara dua negara, misal-nya pertanian, pendidikan, pariwisata dan lain-lain semakin menjadi bersemarak. Pimpinan senior Vietnam dan Filipina juga selalu  saling melakukan kunjungan. Dua negara telah saling melakukan koordinasi erat dan dengan negara-negara ASEAN lainnya, turut membangun dengan sukses satu Komunitas ASEAN yang bersatu dan kuat, mempertahankan sentralitas ASEAN dalam masalah-masalah besar yang bersangkutan dengan keamanan dan kepentingan masing-masing negara dan kawasan.  

Vietnam dan Filipina juga secara permanen melakukan koordinasi dan saling membantu di forum-forum multilateral  internasional dan regional.

Menciptakan tenaga pendorong bagi hubungan kemitraan strategis.

Pada awal bulan ini, di depan pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Vientiane, ibukota Laos, Presiden Rodrigo Duterte telah menegaskan: Filipina menghargai hubungan kemitraan strategis  dengan Vietnam, menganggap Vietnam tidak hanya sebagai “tetangga baik” melainkan juga  sebagai  “saudara akrab”. Di atas semangat itu,  kunjungan Presiden Rodrigo Duterte di Vietnam kali ini merupakan kesempatan kepada kedua pihak untuk mengkongkritkan dan menggelarkan isi kemitraan strategis, terutama politik, keamanan, pertahanan, ekonomi dan perdagangan. Presiden Rodrigo Duterte bersama dengan para pemimpin Vietnam juga berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama.

Kunjungan Presiden Rodrigo Duterte di Vietnam kali ini menambahkan impuls untuk mengembangkan kerjasama komprehensif dalam kerangka hubungan kemitraan strategis Vietnam-Filipina, memberikan kepentingan yang pada tempatnya kepada rakyat dua negeri, memberikan sumbangan pada perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan.


Komentar

Yang lain