Mendorong hubungan kerjasama bilateral Vietnam-Vanuatu

(VOVworld) – Atas undangan Perdana Menteri Pemerintah Vietnam, Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri Republik Vanuatu, Joe Natuman, istri dan delegasi tingkat tinggi Republik Vanuatu melakukan kunjungan resmi di Vietnam dari tanggal 5 sampai tanggal 9 Oktober tahun 2014. Ini untuk pertama kalinya Perdana Menteri Joe Natuman melakukan kunjungan di Vietnam dan adalah kunjungan tingkat Perdana Menteri Vanuatu yang kedua di Vietnam. Melalui kunjungan Perdana Menteri Vanuatu, Vietnam menegaskan garis politik hubungan luar negeri yang konsekuen yaitu ingin memperluas hubungan dengan semua negara di dunia demi kepentingan masing-masing negara, bersamaan itu memberikan sumbangan dalam mempertahankan perdamaian dan kestabilan umum di dunia. 


Mendorong hubungan kerjasama bilateral Vietnam-Vanuatu - ảnh 1

Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman
(Foto: vietbao.vn)

Terletak di kawasan Pasifik  Barat Daya, Vanuatu adalah negara kepulauan, dekat dengan Australia di sebelah Timur, dekat dengan Fiji di sebelah Barat, dekat dengan kepulauan Solomon di sebelah Selatan dan dekat dengan pulau New Caledonia di sebelah Utara. Vanuatu punya keluasan hampir 12.000 kilometer per segi, terdiri dari 83 pulau baik besar maupun kecil. Vanuatu mempunyai perekonomian yang banyak bergantung pada pertanian yang berskala kecil untuk kebutuhan kehidupan 2/3 jumlah penduduk. Perikanan, jasa layanan keuangan asing, pembangunan dan pariwisata adalah cabang-cabang ekonomi pokok lain di Vanuatu.


Negara kepulauan sedang melakukan reformasi  perekonomian secara kuat

Vanuatu mempunyai perekonomian yang pada pokoknya berdasar pada pertanian, industrinya masih belum seberapa. Selain itu juga ada beberapa cabang lain seperti penangkapan hasil ikan, eksploitasi mineral dan pariwisata. Laju pertumbuhan GDP Vanuatu mencapai rata-rata 2,9%. Vanuatu mengimpor banyak mesin, alat transportasi, bahan makanan, minyak tambang dan bahan kimia, dalam pada itu, ekspornya tidak seberapa, pada pokoknya ialah kopra, kakao, daging sapi dan kayu. Mitra dagang yang sekaligus adalah negara pensuplai pokok yaitu Australia, Inggris, Perancis, Uni Eropa (EU), Jepang dan New Zealand.

Dari pertengahan tahun 2002, Pemerintah Vanuatu telah menetapkan dua tenaga pendorong pokok untuk pertumbuhan perekonomian ialah mengekspor raja kaya hidup dan mendorong pariwisata melalui konektivitas dengan penerbangan asing, mengembangkan zona-zona peristirahatan bermutu tinggi dan memperkuat peralatan kapal pesiar. Vanuatu sedang melakukan reformasi ekonomi secara komprehensif dengan harapan mendatangkan satu perekonomian yang berkembang  lebih kuat.

Tentang garis politik hubungan luar negeri, Vanuatu melaksanakan garis politik yang damai, non blok dan anti senjata nuklir. Hingga sekarang ini, Vanuatu menggalang hubungan diplomatik dengan hampir 80 negara. Vanuatu menggalang hubungan kerjasama ekonomi dan kebudayaan secara erat dengan Australia, New Zealand, Uni Eropa dan kawasan Pasifik Selatan. Sekarang ini, Vanuatu juga sedang memperhatikan pengembangan hubungan dengan banyak negara lain, khususnya negara-negara pensuplai bantuan yang besar seperti Tiongkok, Amerika Serikat dan negara-negara tetangga di kawasan. Vanuatu menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1981, menjadi anggota Blok Persemakmuran (Common Wealth) dan Gerakan Non Blok pada tahun 1983, menjadi anggota Francophonie (ACCT) , Bank Dunia (WB), Dana Moneter Internasional (IMF), Forum Negara-Negara Pasifik Selatan dan lain-lain.


Ingin mendorong hubungan dengan Vietnam

Vietnam dan Vanuatu mempunyai hubungan tradisional, dua negara menggalang hubungan diplomatik pada tanggal 3 Maret tahun 1982. Vanuatu selalu mementingkan penguatan hubungan kerjasama dengan Vietnam. Dua negara telah tukar-menukar beberapa delegasi. Pada tahun 1997, Perdana Menteri Vanuatu, Serge Vohor melakukan kunjungan di Vietnam untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Francophonie di kota Hanoi, turut mensukseskan konferensi ini. Pada bulan April tahun 2007, rombongan kerja antar-instansi urusan orang Vietnam di luar negeri yang dikepalai oleh Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Phu Binh telah melakukan kunjungan kerja di Vanuatu. Juga pada tahun 2007, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri Vanuatu, George Andre Wells telah melakukan kunjungan resmi di Vietnam. Pada bulan April tahun 2014, Toara Daniel Kala, Wakil Ketua Partai Hijau (Partai yang berkuasa di Vanuatu) telah datang ke Vietnam untuk menghadiri forum regional tentang kerjasama ekonomi Francophonie.

Karena jauhnya jarak geografi dan ekonomi Vanuatu masih kecil, maka kerjasama antara dua negara tentang ekonomi, perdagangan dan investasi belum berkembang. Nilai perdagangan bilateral mencapai lebih dari 2 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2011, diantaranya, Vietnam mengekspor daging, padi-padian, hasil perikanan dan produk keramik ke Vanuatu sebesar hampir 1,9 juta dollar Amerika Serikat. Dua negara mempunyai banyak kesamaan yaitu mempunyai ekonomi pertanian, penangkapan ikan maka Vanuatu ingin memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama dengan Vietnam. Komunitas orang Vietnam di Vanuatu sekarang ini mencapai kira-kira 500 orang, diantara total jumlah penduduk Vanuatu sebesar 267.000 jiwa dan adalah komunitas orang asing yang besarnya nomor kedua di Vanuatu. Banyak orang Vietnam di sini telah sukses dalam usaha, punya prestise dan telah memberikan sumbangan-sumbangan penting bagi pengembangan Vanuatu. Mereka juga mempertahankan persatuan, melestarikan kebudayaan tradisional dan selalu berkiblat ke kampung halaman dan Tanah Air. Selain melakukan kerjasama dalam Francophonie, Vietnam dan Vanuatu juga melakukan kerjasama di forum-forum internasional lain seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada bulan Juni lalu, Vanuatu mengakui Vietnam yang punya perekonomian pasar.

Di atas dasar fundasi hubungan yang baik itu, kunjungan Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman di Vietnam kali ini bermaksud mendorong hubungan kerjasama bilateral di bidang-bidang yang menjadi potensi masing-masing negara dan berbahas tentang beberapa masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama. Pada latar belakang globalisasi, masalah mendorong hubungan yang saling menguntungkan menjadi hal yang diinginkan dan dituju oleh Vietnam dan Vanuatu./.  

Komentar

Yang lain