Negara Jerman pasca pemilu

(VOVworld) - Kemenangan manis yang dicapai Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pemilu di Jeman pada akhir pekan lalu memperlihatkan akan harapan tinggi pada masa bakti mendatang. Akan tetapi, Kanselir wanitanya tidak punya banyak waktu lagi untuk menikmati kemenangan ini, karena Kanselir Angela Merkel harus mulai mencari sekutu untuk memegang kekuasaan dan terus menangani masalah-masalah yang masih ada di kalangan masyarakat Jerman.      

Negara Jerman pasca pemilu - ảnh 1
Kanselir Jerman, Angela Merkel .
(Foto: tuanvietnam.vietnamnet.vn



      Tantangan pertama yang dihadapi Ibu Angela Merkel yalah mengusahakan tambahan mitra untuk membentuk  satu persekutuan besar yang berkuasa. Hasil penghitungan suara di ke-299 tempat pemungutan suara di Jerman memperlihatkan bahwa Uni Kristen Demokrat /Sosial (CDU/CSU) pimpinan Kanselir infungsi Jerman, Angela Merkel merebut jumlah suara yang paling tinggi dengan prosentasi 41,5 persen. Akan tetapi, dengan hasil ini, CDU/CSU juga baru menduduki 311 diantara total 630 kursi Parlemen Jerman, tidak bisa mencukupi tntutan cukup mayoritas mutlak, maka tetap masih harus mengusahakan  mitra  tambahan sekutu untuk membentuk pemerintah  yang stabil.

Sementara itu, Partai  Liberal Demokrat  (FDP), mitra persekutuan yang berkuasa dari Angela Merkel hanya mencapai 4,8 persen jumlah suara, tidak melampaui  tarap 5 persen menurut undang-undang untuk bisa mencapai kursi Parlemen Jerman. Kegagalan mendadak yang dialami FDP setelah separo abad  merebut kursi Parlemen berarti bahwa Ibu Angela Merkel harus mengusahakan satu mitra sekutu baru. Usaha melakukan perundingan untuk bisa mencapai satu  persekutuan besar  yang berkuasa dianggap akan mengalami kerumitan  dan memakan banyak waktu.

Secara teori, Ibu Angela Merkel cukup kemampuan melakukan perundingan untuk membentuk Pemerintah koalisi dengan Partai Hijau atau dengan Partai  Sosial Demokrat (SDP). Akan tetapi, sekarang, baik Partai Sosial Demokrat (SDP) maupun Partai Hijau, semuanya memanifestasikan ketidakhangatan terhadap kemungkinan ini. Pembentukan persekutuan besar dengan SDP merupakan celah pintu sempit  ketika pemimpin partai ini, Peer Steinbrueck tampak tidak antusias bekerjasama dengan CDU/CSU dan telah pernah terus-terang menyatakan bahwa Angela Merkel harus mengusahakan sendiri dukungan mayoritas. Ketua SDP, Sigmar Gabriel  menyatakan bahwa untuk memulai perundingan, Ibu Angela Merkel harus menjawab pertanyaan apakah Partai pimpinannya ingin bersama dengan negara Jerman menuju ke mana, apa targetnya dan  bersedia menyepakati syarat-syarat perundingan mana. Sekretaris Jenderal SDP Andrea Nahles  menegaskan  bahwa tidak ada  SDP  secara otomatis menerima persekutuan dengan Partai CDU/CSU. Sementara itu, terhadap Partai Hijau, persekutuan juga  mengemukakan tantangan-tantangan yang tidak kecil terhadap Ibu Angela Merkel, ketika garis politik CDU/CSU dan Partai Hijau  mengalami terlalu banyak perbedaan, terutama dalam masalah tarif.

Oleh karena itu, supaya Parlemen angkatan baru bisa melakukan persidangan perdana pada 22 Oktober mendatang, kongsi pimpinan Ibu Angela Merkel tentu harus memanifestasikan kepandaian-nya dalam melakukan perundingan dan harus memeras otak dalam semua perundingan untuk bisa membentuk satu persekutuan yang berkuasa yang tidak berpengaruh besar terhadap politik yang diajukan CDU/CSU dalam program kampanye pemilu .

Tantangan selanjutnya yang dihadapi Ibu Angela Merkel yalah terus menangani  masalah-masalah yang masih ada di kalangan masyarakat Jerman. Yaitu, perbedaan yang semakin besar tentang pendapatan yang sedang meningkatkan ketegangan-ketegangan di kalangan masyarakat Jerman dan menjadi negara dimana ada  jumlah orang penerima gaji rendah yang paling besar di Eropa. Disamping itu, 1/4 jumlah buruh Jerman sedang harus melakukan pekerjaan-pekerjaan sementara yang tidak stabil dan 7 juta orang sedang menerima pendapatan belum sampai Euro 8,50 (11 USD/ per jam). Tampaknya, semua tantangan ini tidak besar, karena dalam waktu memegang kekuasaan yang lalu, Ibu Angela Merkel telah mengendalikan negara Jerman untuk mencapai  prestasi-prestasi yang tidak kecil. Ekonomi Jerman mencapai pertumbuhan 0,7 persen pada triwulan kedua tahun 2013. Prosentasi pengangguran  turun sampai tarap paling rendah 6,8 persen.

Target menyeimbangkan kembali anggaran keuangan negara akan segera selesai. Perekonomian Jerman telah mengatasi krisis tanpa dirugikan. Jerman tetap masih berdiri teguh dengan peringkat kepercayaan pada tingkat AAA. Pengalaman, kapabilitas dan kemenangan yang dicapai Ibu Angela Merkel benar-benar menjadi satu prasyarat yang amat kondusif bagi dia untuk bisa percaya diri dalam menggelarkan semua kebijakan yang sudah dia jalankan.

Kanselir infungsi Jerman, Angela Merkel pernah menyatakan bahwa “kesulitan tidak bisa merintangi kita, sebaliknya malah menyemangati kita”. Mudah-mudahan, semua tantangan yang masih ada akan sekali lagi menjadi tenaga pendorong untuk membantu Kanselir wanita Jerman itu mencapai kemenangan dalam mengendalikan Tanah Air, yang mendesak yalah berhasil mengusahakan satu mitra persekutuan  untuk membentuk Pemerintah yang stabil./.

Komentar

Yang lain