Nigeria: Krisis kembar

        Nigeria sedang mengalami periode yang benar-benar sulit ketika bentrokan etnis dan agama sedang  menjadi semakin mendalam, pada saat semua demonstrasi untuk memprotes secara gigih pemerintah tentang kenaikan harga BBM juga  sedang melanda luas. Instabilitas  sosial  dan bahaya perang saudara menjadi kata-kata yang diungkapkan pers tentang Nigeria selama hari-hari ini. 

Nigeria: Krisis kembar - ảnh 1
Demonstrasi memprotes pembatalan subsidi
(foto: worldbulletin.net)

      Semua demonstrasi meledak setelah badan pengendalian harga  produk petro kimia Pemerintah Nigeria pada tanggal 1 January 2012 mengumumkan keputusan untuk menghentikan subsidi BBM, sehingga membuat  BBM melonjak tinggi dari 65 niara per liter menjadi sampai 140 niara per liter (sama dengan  0,96 USD). Meskipun sebagai negara eksportir  minyak yang paling besar – anggota OPEC dan negara yang punya banyak minyak kasar untuk dieksport, tetapi Nigeria tetap mengeluarkan banyak valuta asing untuk mengimpor bahan bakar. Menurut para pejabat pemerintah, pada tahun 2011 lalu, negara ini  telah mengeluarkan kira-kira 8 miliar USD untuk subsidi BBM. Penghapusan subsidi BBM bertujuan untuk  mempunyai modal investasi pada infrastruktur di negara ini yang sekarang berada dalam keadaan yang sangat buruk, bersamaan itu membantu mengurangi tekanan terhadap terhadap cadangan valuta asing. Tetapi, bagi rakyat negara ini yang diantaranya maoyritasnya sedang hidup dengan pendapatan di bawah dua USD per hari, penghapusan subsidi BBM telah memutus sumber keuntungan satu-satunya yang mereka dapatkan dari pemerintah. Oleh karena itu, semua demonstrasi untuk memprotes keputusan pemerintah  tentang penghapusan subsidi BBM telah berkepanjangan sampai sekarang yaitu 10 hari dan belum ada indikasi berhenti.

Nigeria: Krisis kembar - ảnh 2
Demonstrasi memprotes pembatalan subsidi
foto: bee.net.vn)

         Para demonstran beranggapan bahwa keputusan pemerintah hanya menguntungkan lapisan menengah dan lapisan atas pada saat lonjakan tinggi biaya lalu lintas membuat kehidupan mayoritas rakyat menjadi sulit. Pada tanggal 9 January, bentrokan antara para demonstran dan polisi telah terjadi di beberapa kota sehingga membuat puluhan orang tewas dan menderita luka-luka, diantaranya situasi yang paling serius ialah kota Kano – kota terbesar di Nigeria Utara. Khususnya, pemogokan umum selama dua hari dari tanggal 9 sampai tanggal 10 January telah membuat negara Afrika Barat ini “hampir-hampir lumpuh” karena semua bandara domestik, gardu penjualan BBM dan semuanya tutup, jalan-jalan di kota-kota  menjadi sunyi sepi dan hanya ada  teriakan-teriakan dari para demonstran saja.

Nigeria: Krisis kembar - ảnh 3
Demonstrasi memprotes pembatalan subsidi
(foto: csmonitor.com)

          Sementara itu, bentrokan etnis dan agama juga sedang terjadi secara serius di Nigeria, negara yang punya paling banyak penduduk di Afrika ini. Hampir semua Muslim tinggal di bagian Utara, sedangkan para umat Kristiani tinggal di bagian selatan. Kekuatan Islam ekstrimis Boko Haram – pelaku kekerasan-kekerasan yang berlumuran darah terhadap para umat Katolik di Nigeria Utara pada waktu lalu telah mengeluarkan ultimatum yang isinya memaksa umat kristiani di bagian utara supaya berpindah tempat tinggal ke bagian selatan.


Nigeria: Krisis kembar - ảnh 4
Bentrokan antara Muslim dan umat Katolik di Nigeria
(foto: tin180.com)

        Kekuatan ini telah melakukan serentetan serangan bom bunuh diri di seluruh Nigeria pada hari Natal lalu, sehingga menewaskan 37 orang dan membuat 57 orang lain terluka. Tanggal 4 Januari malam, Nigeria Utara mengguncang kembali akibat tiga serangan bom terus menerus tanpa memperdulikan situasi darurat yang telah diberlakukan Presiden Goodluck Jonathan.

Nigeria: Krisis kembar - ảnh 5
Bentrokan memakan banyak korban di Nigeria
(foto: chaobuoisang.net)

Dengan susah payah menghadapi serentetan serangan berlumuran darah yang dilakukan pembangkang Muslim Boko Haram tanpa ada hasil, sekarang harus berusaha mencari cara menangani demonstransi-demonstrasi dan pemogokan, sehingga Pemerintah pimpinan Presiden Goodluck Jonathan hampir-hampir terperangkap ke dalam krisis. Nigeria sedang mengalami masa yang sungguh-sungguh sulit. Kita masih ingat, di negara Afrika Utara yaitu Tunisia, pedagang asongan Mohamed el-Bouzazi membakar diri pada tanggal 17 Desember 2010 untuk memprotes penganiayaan dari para pejabat lokal telah membubung gerakan-gerakan turun ke jalan untuk memprotes pemerintah, meminta perbaikan hidup, kemudian melanda negara-negara lain untuk menjadi gerakan “Musim Semi Arab” yang menuntut demokrasi dan perubahan rezim di serentetan negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Nigeria: Krisis kembar - ảnh 6
Tempat dimana Mohamed el-Bouzazi membakar diri
(foto: time.com)

Satu percikan api kecil “demonstrasi untuk menolak pembatalan subsidi BBM” bisa membubung naik menjadi satu kebakaran yang besar di Nigeria, khususnya pada saat percikan api tersebut bertemu dengan angin “bentrokan etnis dan agama” yang ditimbulkan kekuatan Islam Ekstrimis Boko Haram. Kekuatan ini pernah menyatakan akan terus mencanangkan perang anti pemerintah Nigeria sampai saat dimana bisa menghapuskan sistim sekuler dan membentuk satu negara Islam di sini. Kelompok Boko Haram juga ingin menerapkan hukum Islam Syariat di seluruh wilayah Nigeria./.

Doan Trung

Komentar

Yang lain