Pekerjaan diplomatik 2019: Memanifestasikan kapabilitas dan posisi politik Vietnam

(VOVWORLD) - Tahun 2019 menandai banyak event penting dari cabang diplomatik Vietnam. Pada latar belakang situasi regional dan internasional mengalami banyak gejolak, Vietnam telah secara lihai mencapai banyak prestasi yang sangat membanggakan dan memanifestasikan secara lebih jelas kapabilitas dan posisi politik Tanah Air.
Pekerjaan diplomatik  2019: Memanifestasikan kapabilitas dan posisi politik Vietnam - ảnh 1Ilustrasi (Foto: VNA) 

Tidak hanya memperkokoh dan memperluas lagi kerangka hubungan dengan para mitra poros, memperkuat kerjasama dengan negara-negara tetangga dan sahabat tradisional, pekerjaan diplomatik Vietnam tahun 2019 menandai satu titik balik yang besar di forum multilateral ketika terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) masa bakti 2020-2021 dengan jumlah suara tinggi yang mencapai rekor.

Peranan menegakkan  perdamaian

Salah satu di antara event-event diplomatik penting yang menyerap perhatian primer di dunia selama berbulan-bulan awal tahun 2019 ialah Vietnam terpilih menjadi tempat menyelenggarakan pertemuan puncak Amerika Serikat (AS) - Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) ke-2. Ini dianggap sebagai satu bukti yang jelas tentang kepercayaan AS dan RDRK serta komunitas internasional tentang kemampuan memegang penyelenggaraan salah satu di antara event-event internasional yang paling penting pada tahun ini. Yang patut diperhatikan ialah setelah pertemuan puncak AS-RDRK ke-2 berakhir, pemimpin RDRK, Kim Jong-un telah melakukan kunjungan resmi di Vietnam dari 1-2 Maret, event yang punya makna bersejarah dalam hubungan diplomatik antara dua negara dan dilaksanakan setelah hampir 55 tahun kunjungan yang dilaksanakan oleh mantan Pemimpin RDRK, Kim Jong-il di Vietnam.

Dengan jumlah suara rekor yaitu 192/193, pada tanggal 7 Juni, Vietnam resmi menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB masa bakti 2020-2021. Ini untuk kali ke-2 Vietnam memegang jabatan penting ini. Sekali lagi keinginan memberikan sumbangan yang lebih banyak pada masalah-masalah keamanan internasional, perdamaian global diteruskan setelah lebih dari 40 tahun Vietnam menjadi anggota yang positif dan bertanggung jawab bagi forum terbesar di planet ini. Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh menegaskan: “Prioritas Vietnam ialah memperkuat peranan multilateralisme, menghormati hukum internasional. Dengan pengalaman-nya, Vietnam ingin memberikan sumbangan pada masalah-masalah PBB seperti memecahkan masalah purna bentrokan, masalah perempuan dan anak-anak dalam bentrokan, menangani bom dan ranjau purna-bentrokan. Ketika ikut serta pada DK PBB, tujuan Vietnam ialah membangun lingkungan yang stabil di dunia dan di kawasan”.

Pada bulan  Juni 2019, PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc juga menjadi tamu istimewa yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Jepang. Hal itu memanifestasikan pencatatan komunitas internasional terhadap prestise dan posisi Vietnam, satu mitra yang tepercaya dan bertanggung jawab terhadap perdamaian, keamanan dan perkembangan di kawasan.

 Mendorong perdagangan multilateral

Satu selar yang menonjol dalam diplomasi ekonomi tahun 2019 ialah Vietnam dan Uni Eropa resmi menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (EVFTA) dan Perjanjian Proteksi Investasi (EVIPA) setelah melakukan perundingan dalam waktu jangka panjang. EVFTA dan EVIPA membuka peluang-peluang besar kepada dua pihak untuk memanfaatkan secara maksimal potensi dan saling membantu, memperhebat pertukaran perdagangan dan investasi, mendorong perkembangan yang berkelanjutan. Tidak hanya memberikan kepentingan tentang ekonomi, perihal Uni Eropa untuk pertama kalinya menandatangani FTA dengan Vietnam - satu negara sedang berkembang merangkap negara ke-4 di Asia menunjukkan bahwa Uni Eropa menilai tinggi peranan dan posisi Vietnam. Ketika menilai makna penandatanganan EVFTA dan EVIPA, Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh menegaskan: “Penandatanganan EVFTA dan EVIPA memanifestasikan posisi Vietnam telah ditegaskan secara sangat kuat di gelanggang internasional sebagai salah satu di antara negara-negara yang memberikan sumbangan sangat besar dan bertanggung jawab dalam perkembangan globalisasi, menurut arah yang meliberalisasi dan memudahkan perdagangan. EVFTA dan EVIPA juga menciptakan fondasi-fondasi yang sangat penting, membawa hubungan Vietnam-Uni Eropa ke satu ketinggian baru, pantas dengan hubungan kemitraan strategis antara dua pihak”.

Gigih berjuang membela kedaulatan

Pada tahun ini, kedaulatan Vietnam di Laut Timur sekali lagi dilanggar secara serius dengan kegiatan-kegiatan ilegal yang dilaksanakan kapal-kapal Tiongkok. Vietnam telah gigih dengan langkah-langkah melalui diplomatik, menjunjung tinggi ketransparanan dalam proses memecahkan semua sengketa, selalu punya sikap bekerjasama ketika muncul kontradiksi. Pendekatan Vietnam telah terus mendapat dukungan kuat dari komunitas internasional, secara langsung memberikan sumbangan dalam menegakkan satu kawasan yang damai dan stabil, mendorong perdamaian dan perkembangan  di dunia. Profesor, Doktor Pham Quang Minh, Rektor Institut Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Nasional menilai: “Diplomatik dianggap sebagai intrumen yang ampuh agar supaya  dunia  mengerti tentang Vietnam, berbagi nilai-nilai dan pandangan Vietnam yaitu memecahkah sengketa dengan langkah damai, tidak menggunakan kekerasan dan mengancam menggunakan kekerasan. Itu merupakan prinsip-prinsip tak bergerak dan merupakan waktu  di mana kita harus menggunakan instrumen diplomatik dalam masalah membela kedaulatan Tanah Air”.

Pada tahun ini, hubungan persahabatan dan kerjasama dengan para mitra, terutama negara-negara tetangga, negara-negara ASEAN dan semua negara besar terus menjadi intensif. Dengan selar-selar sukses yang jelas dari diplomatik tahun 2019, Vietnam bisa bangga percaya diri melangkah dalam perjalanan berintergrasi dan berkembang bersama dengan komunitas internasional. 

Komentar

Yang lain