Pemilihan umum Majelis Tinggi Jepang – Peluang besar bagi Partai Liberal Demokrat

(VOVworld) - Pada Minggu (21 Juli) ini, para pemilih Jepang akan memberikan suara memilih Majelis Tinggi. Ini merupakan event penting di gelanggang politik Jepang dan merupakan peluang besar bagi Partai Liberal Demokrat (LDP) yang berkuasa untuk bisa memperoleh keunggulan di Majelis Tinggi, sehingga menciptakan kemudahan bagi penggelaran kebijakan-kebijakan yang diajukan oleh Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe setelah berkuasa salama  lebih dari enam bulan.  

Pemilihan umum Majelis Tinggi Jepang – Peluang besar bagi Partai Liberal Demokrat - ảnh 1
PM Jepang Shinzo Abe bertekad merebut kemenangan dalam pemilihan Majelis Tinggi
(Foto: hanoimoi.com.vn)

Menurut ketentuan Undang-Undang Dasar (UUD), masa bakti Majelis Tinggi Jepang memakan waktu enam tahun dan setiap tiga tahun harus memilih lagi separo kursi senator. Yang berpartisipasi pada kompetisi yang seru pada tahun ini, ada kira-kira 430 calon untuk memilih 121 kursi. Sekarang, LDP yang berkuasa dan mitra dalam persekutuan yaitu Partai Komeito Baru (NKP) mempunyai 59 kursi yang tidak usah dipilih lagi. Namun, LDP harus memperoleh tambahan kursi dalam pemilihan untuk mencapai mayoritas minimal. Sebabnya ialah, berbeda dengan Majelis Rendah- tempat dimana Partai Liberal Demokrat yang berkuasa  menguasai kursi secara mutlak, LDP tidak bisa mengontrol Majelis Tinggi. Hal ini membuat pemerintah  pimpinan PM Shinzo Abe menjumpai tidak sedikit kesulitan dalam melaksanakan agenda di Parlemen. Pada tahun 2007, kegagalan LDP dalam pemilihan Majelis Tinggi  pada tahun 2007 telah membuat Shinzo Abe harus meninggalkan kursi sebagai Perdana Menteri.

Oleh karena itu, tekat memperoleh kemenangan di Majelis Tinggi yang dikongkritkan oleh LDP dengan banyak tindakan. Pertama-tama LDP mengajukan program politik kompetisi yang jelas dengan target-target kongkrit, memenuhi sentimen para pemilih. LDP yang berkuasa berkomitmen akan mencapai laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 2% dan meningkatkan dua kali lipat pendapatan  kaum tani dalam masa 10 tahun mendatang. LDP juga berkomitmen mendorong semua rekomendasi tentang amandemen UUD, diantaranya meninjau kembali Pasal 96 untuk melonggarkan ketentuan-ketentuan tentang revisi UUD serta berusaha sekuat tenaga untuk merebut dukungan massa rakyat mengoperasikan kembali pabrik-pabrik listrik tenaga nuklir setelah ditegaskan keselamatannya. Pada saat menetapkan target mengaktifkan satu UU untuk memperkuat daya saing industri Jepang, Partai Politik pimpinan PM Shinzo Abe tersebut juga berkomitmen memangkas pajak investasi badan usaha, menegaskan akan konsisten dengan target mencapai surplus dalam penyeimbangan keuangan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah dari sekarang sampai 2020. Tentang hubungan luar negeri, LDP memberitahukan akan mendorong rencana memindahkan Pangkalan Angkatan Udara Futenma pasukan marinir Amerika Serikat ke daerah yang penduduknya lebih sedikit. LDP juga berkomitmen akan menekuni semua yang perlu dibela dalam perundingan perdagangan bebas Perjanjian Kemitraan Lintas Pasifik (TPP).

Satu faktor lain yang dianggap sebagai keunggulan LDP dalam kompetisi masuk Majelis Tinggi ialah hasil penyelenggaraan Tanah Air yang dilakukan PM yang berkuasa Shinzo Abe selama 7 bulan. Yaitu gejolak-gejolak positif di pasar bursa efek Tokyo, nilai mata uang Yen turun setelah serentetan gerak-gerik pelonggaran moneter dari Bank Jepang (BOJ) serta pengeluaran-pengeluaran raksasa bagi bidang publik.

Semua keunggulan ini jelaslah bisa mendatangkan jumlah suara dukungan dari para pemilih pendukung LDP, tanpa memperdulikan lawan-lawannya yang berusaha menyerang kebijakan ekonomi dengan sebutan “Abenomics” dari PM Shinzo Abe yang bisa berpengaruh terhadap kehidupan rakyat. Jajak pendapat yang dilakukan kantor berita Kyodo via telepon di seluruh negeri pada akhir Juni lalu menunjukkan: LDP menjadi lokomotif diantara partai-partai tentang jumlah pemilih dengan 31,1% responden yang mendukung partai ini. Sementara itu menurut hasil tiga kali jajak pendapat yang dilakukan secara tersendiri oleh beberapa koran yaitu “Yomiuri”, “Asahi” dan “Mainichi”, LDP sedang mendapatkan prosentase pendukung yang tinggi dari 42-45%, pada saat Partai Demokrat Jepang (DPJ) yang beroposisi  hanya memperoleh 7-9%. Bersama dengan itu 54% jumlah pemilih menyatakan akan mendukung kebijakan “Abenomics” yang diajukan oleh PM Shinzo Abe terbanding dengan 31% jumlah pemilih yang menentang-nya.

Latar belakang Majelis Tinggi dan Pemerintah yang tidak dominasi oleh satu Partai di Jepang  berlangsung di Jepang dari 2006. Hal ini telah menimbulkan tidak sedikit kesulitan terhadap Pemerintah dalam menggelarkan kebijakan. Oleh karena itu dengan keunggulan LDP dalam kampanye kompetisi ke Majelis Tinggi pada Minggu (21 Juli) mendatang, ada banyak kemungkinan situasi ini akan diatasi, LDP sedang menghadapi peluang besar dalam sejarah untuk memeriksa baik Majelis Rendah maupun Majelis Tinggi./. 

Komentar

Yang lain