Pemilu presiden Amerika Serikat: Kejar –mengejar yang dramatis

(VOVworld) - Hanya tinggal empat bulan lagi, pemilu presiden Amerika Serikat (AS)  akan resmi berlangsung dan pada waktu ini, orang sedang menyaksikan perlombaan yang spektakular dari dua calong presiden (capres) yalah Presiden infungsi Barack Obama (Partai Demokrat) dan lawannya (Partai Republik), mantan Gubernur Mitt Romney. Sekarang ini,  belum ada capres yang mencapai keunggulan menonjol.  Opini umum AS sedang berdebar-debar dengan pertanyaan bahwa siapa yang akan mencapai kemenangan? Dan tentunya, perlombaan perebutan kursi tuan rumah Gedung Putih pasti akan menjadi  lebih panas lagi pada waktu mendatang. 

Pemilu  presiden Amerika Serikat: Kejar –mengejar yang dramatis - ảnh 1
 Dua capres :Presiden infungsi Barack Obama (kanan) Partai Demokrat
dan mantan Gubernur Mitt Romney, Partai Republik
(Foto: http://www.fixya.com)

Sampai sekarang ini, melalui 13 jajak pendapat, semuanya memperlihatkan satu hasil yang hampir sama yalah belum ada capres manapun yang lebih unggul, sementara itu tidak sedikit pemilih  sedang terus mengubah sikapnya. Menurut Koran “The Washington Post /ABC News” pada 10 Juli ini, dua capres sedang mendapat dukungan yang sama (47%). Jajak pendapat dari Quinnipiac University Polling  Institute  yang diumumkan pada 11 Juli ini memperlihatkan bahwa Barack Obama  tetap mendahului  M. Romney dengan prosentasi 43%- 40%, tepat pada perbandingan selisih 3% dalam hasil jajak pendapat. Sedangkan menurut Institut Gallup dan Huffpost, kejar-mengejar yang lebih dekat antara dua calon, sama dengan prosentasi 47%- 45% dan 45,9%- 44,1%. Oleh karena itu, semua pakar memprakirakan bahwa perebutan suara pemilih dalam waktu yang menyisa dalam kampanye pemilu Presiden AS tahun 2012 akan berlangsung cukup seru.

Dalam satu gerak- gerik bertujuan merendahkan prestise lawasanya di media massa pada  14 Juli ini, ketika berpidato dalam kampanye pemilu di Virginia, Barack Obama  telah berfokus menyerang dan menuduh mantan Gubernur 65 tahun ini   pernah menjadi majikan badan usaha yang hanya ingin melakukan  ekspor  lapangan kerja  warga AS  ke luar  negeri dan mengusir pekerja bawahan  tanpa nengenal sayang. Tambahan lagi, tuan runah Gedung Putih  menitikberatkan politik hubungan luar negeri  yang  diajukan M. Romney bahwa “ tidak punya haluan  untuk mengajukan satu peta jalan  untuk menarik pasukan AS dari medan perang Afghanistan”. Menurut statistik, harta benda dari capres  M. Romney mencapai kira-kira  USD 250 juta, telah menjadi masalah besar ketika komite kampanye pemilu Barack Obama berupaya melukiskan  capres Partai Republik sebagai capres yang jauh dari masyarakat. Menitikberatkan masalah ini, dalam kampanyenya, Barack Obama telah berseru kepada Kongres supaya  membebaskan  pajak  untuk  kaum yang kaya yang digelarkan  Presiden Republik George W Bush, sebaiknya disudahi  lebih awal, sementara itu perlu memperpanjang  pembebasan pajak untuk kaum  yang mempunyai  pendapatan rendah dibawah USD 250.000 per tahun. Hal inilah  yang telah mendapat simpati pemilih yang sangat konservatif di Virginia. Degan  serangan balas  itu  di  negara bagian Vigirnia, capres  Partai Demokrat berharap  negara bagian ini akan  mendukungnya seperti pada  tahun 2008. Setelah Virginia, Barack Obama akan  ke  “medan-medan perang”  yang bersifat kunci lainnya, misalnya Ohio, Pennsylvania dan Iowa.

Sebaliknya, lawan dari Presiden infungsi juga tidak menunjukkan posisi lemah. Faksi Republik  memberikan balasan dengan celaan-celaan terhadap Barack Obama yang telah otomatis menurunkan anggaran keuangan militer yang  sebenarnya hanya bermanfaat pada awal tahun 2013, setelah Kongres  tidak bisa mengajukan  solusi tunggal manapun untuk membantu menurunkan  kemerosotan pada musim gugur tahun lalu. Kegagalan  yang dialami pemerintah pimpinan Barack Obama  dalam memulihkan perekonomian telah dan sedang menjadi  keunggulan faksi Republik. Dalam upaya melampaui lawan-nya, capres M. Romney telah  menjalankan  langkah yang berani untuk mengumpulkan  suara kelompok pemilu yang pernah mendukung lawannya. Menurut itu, pada 11 Juli ini, ketika berbidato di depan Asosiasi Nasional demi kemajuan kaum negro (NAAP)- organisasi pembelaan  hak sipil paling besar di AS,  M. Romney telah membela kehidupan kaum pekerja. Pidato ini dianggap sebagai  upaya mengubah M. Romney – seorang milioner  dan terkenal karena jauh dengan pemilih menjadi lebih dekat  dengan kaum negro. Setelah itu, semua pendukung M. Romney telah  memuji dia di Twitter  bahwa tokoh ini telah berani  menjelaskan pandangan politiknya  di depan khalayak rami pendukung Barack Obama. Mantan Gubernur Massachussets beranggapan bahwa masa bakti Presiden  Barack Obama  meskipun  bersifat sejarah, tetapi belum cukup  untuk membantu rakyat AS  lepas  dari kelaparan dan kemiskinan dan membuat banyak  keluarga negro ketinggalan di belakangan. Capres Partai Republik ini berharap bahwa pemilih negro telah mendukung  kuat Barack Obama menghadapi John Mc Cain dalam pemilu 2008, tetapi dengan  perihal prosentasi  pengangguran di AS telah  meningkat lebih dari 8% selama 41 bulan teus-menrus dan akhir-akhir ini, prosentasi pengangguran  dalam kelompok negro meningkat 14,4%, maka dia akan mendapat dukungan  pemilih  yang tidak  puas diri. Justru Presiden Barack Obama pada 12 Juli ini telah menyatakan kesayangan karena tidak memperkuat solidaritas nasional, tekat dan lebih optimis dalam masa bakti pertama di Gedung Putih. Ini jelaslah merupakan satu  hal yang sangat  tidak menguntungkan terhadap faksi Demokrat dalam perlombaan mendatang.

Sekarang ini, perlombaan merebut kursi Presiden  AS sedang sampai ke babakan  yang sengit. Memanfaatkan semua keunggulan, mengecam lawannya untuk melebihi merebut posisi yang berinisiatif dalam perlombaan sedang diusahakan kedua fihak. Tanpa orang yang bisa memprakirakan faksi mana yang akan mencapai dukungan mayoritas pemilih. Justru perlombaan  itu telah dan sedang menciptakan daya serap bagi pemilu  presiden AS. Tetapi siapapun yang menang, hal yang diinginkan kaum pemilih AS yalah capres itu haruslah orang yang bisa mengajukan  pengarahan kongkrit dan  membantu memperbaiki kehidupan rakyat AS yang sudah  dan sedang terjerumus ke  resesi ekonomi./.


Komentar

Yang lain