Perdamaian di jalur Gaza tetap merupakan masa depan yang jauh saja

(WOVworld) - Jalur Gaza di Timur Tengah pada hari-hari ini menderita lagi serangan-serangan udara yang dilakukan oleh Israel dan akibatnya yalah ratusan penduduk sipil tewas. Kira-kira 6 tahun setelah bentrokan yang paling besar di kawasan, Israel dan Palestina sekali lagi berdiri di tepian jurang peperangan. Semua  perkembangan di jalur Gaza sekarang memperlihatkan bahwa tanpa memperdulikan semua upaya komunitas internasional, perdamaian di Timur Tengah sulit ditegakkan dan selama-lamanya menjadi masa depan yang jauh saja.


Perdamaian di jalur Gaza tetap merupakan masa depan yang jauh saja - ảnh 1
Warga Palestina melewati pos polisi
yang ditembakkan oleh roket Israsel
(Foto:baomoi.com)

Meskipun gerakan Islam Hamas dan Israel sepakat menghormati satu permufakatan gencatan senjata  selama 5 jam di jalur Gaza setelah 9 hari berlangsung baku hantam  sengit (dari pukul 10.00 pagi sampai 3.00 sore waktu lokal) pada Kamis (17 Juli), namun permufakatan ini dilihat oleh kalangan analis sangat tipis, hanya cukup waktu untuk penduduk di jalur Gaza mencadangkan barang-barang kebutuhan pokok saja. Sebelumnya, permufakatan gencatan senjata  dengan Mesir sebagai mediator  juga telah runtuh.

Sebelumnya, gerakan Islam Hamas telah mengajukan rekomendasi  gencatan senjata dalam masa 10 tahun untuk ditukar dengan syarat-syarat, misalnya membebaskan para tahanan Palestina yang sedang ditahan oleh fihak Israel, membuka semua koridor perbatasan antara jalur Gaza dan Israel sehingga barang - barang dan penduduk bepergian dan ada pengawasan internasional terhadap pelabuhan Gazan, sebagai pengganti pengepungan Israel seperti sekarang ini, mengembalikan  semua wilayah yang diduduki oleh Israel. Namun, rekomendasi ini tidak diterima oleh fihak Israel.


Mengapa dua negara tidak bisa  berkoeksistensi secara damai?

Bentrokan di jalur Gaza meledak sejak setelah terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap tiga pemuda Israel pada bulan Juni lalu dan pembunuhan terhadap seorang pemuda Palestina  di Jerusalam dalam satu tindakan yang dianggap sebagai balas dendam. Segera setelah itu, Israel telah membuka operasi militer terhadap jalur Gaza untuk mencegah semua serangan dengan roket yang dilakukan para Mujahidin Hamas terhadap wilayah Israel, sehingga menewaskan 250 orang dan meluklai 1 570 orang lain.

Namun, kontradiksi antara Hamas dan Israel sudah ada sejak lama dalam masa lampau. Sebagai satu organisasi Mujahidin Islam resmi yang beraktivitas di Tepi Barat dan jalur Gaza, Hamas dibentuk pada 1987 dan dengan nama lengkap ialah Gerakan Islam Sunni Bersenjata Hamas. Piagam aktivitas Hamas ialah bertekat membasmi Negara Israel dan membentuk syarat Islam Allah di seluruh Palestina dengan slogan: Menjunjung tinggi panji-panji  Allah di setiap jengkal bumi Palestina.

Sementara gerakan Fatah  di Palestina dianggap sebagai satu organisasi moderat, mendapat dukungan dari Amerika Serikat, Hamas selalu dianggap sebagai satu organisasi teroris  bagi Amerika Serikat, Israel dan Uni Eropa. Amerika Serikat, Barat dan Israel menimbulkan tekanan terhadap Hamas untuk melepaskan perjuangan bersenjata, mengakui Negara Yahudi dan menghormati semua permufakatan dan perjanjian yang telah ditandatangani dengan Israel, tapi  Hamas  tetap  dengan tegas mempertahankan pendirian yang keras. Jabatan tangan  bersejarah antara Fatah dan Hamas pada akhir tahun 2012 memutuskan menghentikan baku hantam, demi satu tujuan bersama ialah membentuk satu Negara Palestina merdeka, terus menjadi satu pukulan kuat terhadap Amerika Serikat dan sekutu Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada  waktu itu menamakan permufakatan ini sebagai satu kemenangan dari terorisme. Sejak saat itu sampai sekarang, baku hantam terus-menerus terjadi di jalur Gaza ketika satu pihak tidak memperdulikan protes  pembangunan zona-zona pemukiman penduduk Yahudi,sedangkan pihak lain bertekat tidak menerima eksistensinya Negara Israel.


Upaya mengusahakan solusi bagi bentrokan di jalur Gaza.

Bentrokan antara Israel dan Palestina yang meningkat secara mendadak selama beberapa hari ini sedang  membuat seluruh komunitas inrternasinal merasa cemas. Uni Eropa  dan Liga Negara-Negara Arab  telah berseru kepada semua pihak supaya menahan diri dan segera menghentikan gencatan senjata. Dewan Keamanan PBB juga menyatakan kecemasan mendalam terhadap nasib para penduduk dalam bentrokan antara Israel dan Palestina. Sementara itu, Juru bicara Gedung Putih telah memperingatkan  kepada Tel Aviv supaya tidak melancarkan sebarang serangan manapun di darat terhadap jalur Gaza. Ini untuk pertama-kalinya, Gedung Putih terbuka memprotes satu serangan komprehensif yang dilakukan Israel terhadap jalur Gaza. Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas yang sedang melakukan aktivitas diplomatik ulang-alik  di Mesir dan Turki untuk mengusahakan satu solusi sementara  untuk situasi di jalur Gaza.


Darah tetap terus tumpah di jalur Gaza

           Pada saat semua upaya yang dijalankan komunitas internasional sedang dilakukan dengan giat untuk mengusahakan satu solusi sementara, maka darah tetap terus tumpah di jalur Gaza. Tindakan balas-berbalas yang dilakukan kedua fihak pada hari-hari ini sedang memojokkan para penduduk sipil tak berdosa yang tinggal di jalur Gaza mengalami kesengsaraan karena terjebak di tengah-tengah dua jalan peluru. Sekarang, serangan-serangan udara yang dilakukan oleh Israel menimbulkan kerugian amat besar terhadap 560 buah rumah yang hancur sepenuhnya dan ribuan rumah lain rusak, 17 000 orang di jalur Gaza harus meninggalkan rumahnya untuk mencari tempat perlindungan.

Kalagan analis menilai bahwa gerakan Hamas berhubungan erat dengan jaringan  Ikhwanul Muslimin di banyak negara Arab, khususnya dukungan kuat dari Iran, bentrokan di jalur Gaza tidak hanya terbatas dalam skala wilayah pada hari-hari mendatang saja, melainkan juga melanda ke semua kawasan Timur Tengah. Timur Tengah sekarang ini sedang menghadapi perkembangan-perkembangan yang sulit diduga dan perdamaian di kawasan ini  mungkin masih harus memakan banyak waktu  untuk menuju ke tujuan-nya./.

Komentar

Yang lain