Permufakatan perdagangan tahap I AS-Tiongkok membongkar sumbu ledak bentrokan

(VOVWORLD) - Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok baru saja menandatangani permufakatan perdagangan tahap I di Washington, menandai  berhentinya perang setelah masa 18 bulan balas-membalas. Permufakatan ini, meskipun dinilai tidak memasuki titik berat pemecahan semua problematik, tapi hanya membebaskan sebagian kecemasan dua pihak, tapi bagaimanapun, permufakatan ini juga mendatangkan indikasi-indikasi positif terhadap pasar keuangan global pada bulan pertama tahun 2020.
Permufakatan perdagangan tahap I AS-Tiongkok membongkar  sumbu ledak bentrokan - ảnh 1Presiden AS, Donald Trump dan Deputi PM Tiongkok, Liu He dalam acara penandantangan permufakatn  (Foto: Xinhua-VNA) 

Menurut penilaian, permufakatan ini lebih sederhana dibandingkan dengan berbagai komitmen sejenis sebelumnya, tapi merupakan pencatatan terhadap upaya mempersempit perselisihan antara dua negara adi kuasa ekonomi di banyak bidang. Banyak pakar perdagangan menilai bahwa permufakatan ini akan memudahkan perundingan-perundingan selanjutnya antara AS dan Tiongkok.

 

Banyak hal besar tetap belum bisa dipecahkan

Menurut permufakatan ini, Tiongkok berkomitmen membeli barang dagangan AS senilai 200 miliar USD untuk waktu dua tahun mendatang, alih-alih Washington akan tidak mengenakan tarif terhadap barang dagangan Tiongkok senilai 160 miliar USD, pada permulaan direncanakan akan mulai menjadi efektif pada tanggal 15 Desember 2019, bersamaan itu membatasi beberapa  tarif yang sudah dikenakan terhadap barang dagangan Tiongkok.

Penandatanganan permufakatan dagang tahap I antara dua negara menandai langkah permulaan  bagi dua perekonomian yang terbesar di dunia ini memecahkan perang dagang yang memakan waktu dua tahun ini. Akan tetapi, menurut para pakar, hasil yang dicapai oleh permufakatan ini sangat tidak seberapa.

Pertama-tama, permufakatan ini tidak mengungkapkan masalah-masalah titik berat yang dikemukakan oleh AS ketika melakukan perang dagang, di antaranya meliputi subsidi terhadap industri dan prioritas untuk perusahaan-perusahaan milik negara di Tiongkok. Hal yang paling besar dalam perang dagang AS-Tiongkok ialah AS selalu memprotes Tiongkok yang memproteksi cabang-cabang industri utama untuk mencapai keuntungan persaingan. Akan tetapi, masalah ini tidak pernah diungkapkan dalam permufakatan ini. Kedua, permufakatan ini tidak berhasil memecahkan masalah-masalah ekonomi poros yang mendatangkan bentrokan, tidak menyingkirkan sepenuhnya tarif yang telah melambatkan perekonomian global. Sementara itu, tiongkok juga menunjukkan kewaspadaannya terhadap perkembangan selanjutnya setelah menandatangani permufakatan dengan AS. Kotan “Global Times” dari Tiongkok memuat editorial setelah penandatanganan permufakatan ini yang isinya mengakui bahwa masalah-masalah utama masih belum dipecahkan dan upaya membawa perdagangan antara dua negara kembali ke poros aktivitas normal akan menjadi satu tantangan besar. Koran ini menyatakan Tiongkok  curiga tentang masalah Washington akan menggunakan  kembali “kedok” lama kalau dua negara terus mengalami sengketa pada masa depan.

Menurut hampir semua analis, penandatanganan permufakatan tahap I merupakan deeskalasi tidak begitu banyak  dalam aktivitas-aktivitas perdagangan konfrontatif antara AS dan Tiongkok dan menyatakan bahwa permufakatan ini sulit untuk bisamemecahkan secara tuntas semua ketegangan perdagangan dan ekonomi antara dua negara, bahkan ketegangan-ketegangan ini mungkin terus menjadi lebih buruk.

Walaupun begitu, penandatanganan permufakatan tahap I antara AS dan Tiongkok telah segera menimbulkan dampak terhadap pasar keuangan global. Di pasar emas, harga emas dunia turun karena kepercayaan terhadap pasar menjadi baik. Tiga indeks utama dari Street Wall mencapai puncak baru pada sesi transaksi tanggal 15 Januari. Permufakatan ini juga menjanjikan akan menimbulkan dampak positif terhadap kepercayaan kalangan badan usaha dan pertumbuhan ekonomi di banyak negara di dunia.

 

Masih ada banyak masalah yang sulit

Jelaslah, pelaksanaan permufakatan perdagangan tahap I akan sangat penting dalam membangun kepercayaan antara dua negara, menciptakan dasar bagi suksesnya semua perundingan. Permufakatan ini telah sebagian menurunkan suhu ketegangan antara dua negara, tapi tetap ada banyak “tantangan yang signifikan”. Hal-hal kunci yang menimbulkan perselisihan antara Washington dan Beijing selama ini meliputi perdagangan digitalisasi, keamanan siber dan kebijakan subsidi dari Pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan-perusahaan milik negara. Selain itu, masalah Hong Kong (Tiongkok) dan masalah komunitas Muslim di Tiongkok dianggap tetap mempengaruhi hubungan AS-Tiongkok kapan saja.

Meski permufakatan perdagangan tahap I tidak bisa memecahkan semua masalah perdagangan dua pihak, tapi menurut penilaian para pengamat, ini merupakan satu langkah yang positif untuk menghindari satu perang dagang “sengit” yang bisa menimbulkan kerugian terhadap dua perekonomian papan atas di dunia. Masalah yang lebih sulit seperti yang direncanakan akan diungkapkan dalam perundingan-perundingan pada masa depan.  

Komentar

Yang lain