Presiden Ho Chi Minh: sumber ilham yang tidak pernah habis tentang Revolusi dan kebudayaan dari umat manusia

(VOVWORLD) - “Presiden Ho Chi Minh : sumber ilham yang tidak pernah  habis” tentang Revolusi dan Kebudayaan dari umat manusia adalah tema artikel  tulisan Profesor Muda, Doktor Nguyen The Ky, Anggota Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Direktur Jenderal (Dirjen) Radio Suara Vietnam (VOV), Ketua Dewan Teori dan Kritik Seni-Sastra KS PKV sehubungan dengan peringatan HUT ke-130 Hari lahirnya Presiden Ho Chi Minh (19/5/1890-19/5/2020) – pemimpin jenial dari Partai Komunis, Negara dan rakyat Vietnam. 

Dalam artikel-nya, ketika mengutip kata-kata seorang penulis Cile, Dirjen Nguyen The Ky menegaskan: “Presiden Ho Chi Minh telah mengorbankan seumur hidupnya bagi  bangsa. Oleh karena itu, bagi bangsa Vietnam, Presiden Ho Chi Minh telah menjadi agung dan tercinta. Bagi bangsa-bangsa di dunia, Beliau menjadi seorang yang sangat dihormati dan dikagumi”.

Presiden Ho Chi Minh: sumber ilham yang tidak pernah habis tentang Revolusi dan kebudayaan dari umat manusia - ảnh 1 Ilustrasi (Foto dokumenter)

Presiden Ho Chi Minh adalah Pahlawan yang membebaskan bangsa Vietnam, Cendekiawan yang terkemuka di Vietnam dan di dunia. Beliau mengumpulkan, mengaitkan dan mengembangkan semaksimal dan paling sempurna kebudayaan bangsa dan zaman, baik kebudayaan dunia Timur maupun kebudayaan dunia Barat, masa dulu  dan masa dini, rohani dan sifat kemanusiaan, agung tapi sederhana. Presiden Ho Chi Minh selalu menjadi ilham yang tidak pernah habis bagi perjuangan pembebasan bangsa, pembebasan masyarakat, pembebasan kelas, pembebasan manusia  sekaligus menjadi sumber ilham yang tidak pernah habis kepada para pengarang, penyair, jurnalis dan seniman-seniwati di banyak ragam  pers dan kesenian yang lain.

 

Sumber ilham yang tidak pernah  habis tentang Revolusi dan perjuangan pembebasan bangsa, pembebasan masyarakat, pembebasan kelas dan pembebasan manusia

Profesor Muda, Doktor Nguyen The Ky menegaskan semangat persatuan besar, manusiawi, toleran dan kemanusiaan dari Presiden Ho Chi Minh telah menggoyahkan hati banyak negara, bangsa, kelas dan agama. Nama yang tercinta “Ho Chi Minh” atau “Paman Ho” disebut di banyak negara. Presiden Kuba, Fidel Castro memuliakan Presiden Ho Chi Minh : “Jayalah selama-lamanya Presiden Ho Chi Minh. Teladan yang paling besar dari seorang revolusioner benar  yang semakin dikagumi, dihormati dan selalu dicintai  baik  oleh rakyat Vietnam maupun oleh rakyat di semua bangsa yang lain di dunia”. Sedangkan, Presiden Aljazair, Abdelaziz  Bouteflika menegaskan : “Presiden Ho Chi Minh merupakan sumber harapan dan obor bagi semua bangsa  yang sedang berjuang demi satu dunia yang damai, adil, bebas, maju dan makmur”. Presiden India, Ramaswamy Venkataraman menunjukkan: “Ho Chi Minh tidak hanya adalah pejuang tipikal dalam usaha pembebasan bangsa. Dengan kapabilitas  dan talenta-nya, Beliau telah memimpin rakyat Vietnam membebaskan diri dari belenggu imperialis, menegakkan citra yang kekal-abadi dalam hati dan otak  para patriot Vietnam. Beliau adalah seorang yang bersemangat internasionalis yang luar biasa, berupaya sekuat tenaga  hidup demi kepercayaan pada kehidupan dari semua bangsa yang lain, demi tujuan yang luhur dari umat manusia di seluruh kelima benua.  Beliau adalah dorongan semangat dan hasrat terhadap  semua pencinta perdamaian di seluruh dunia di semua jaman”. Raja  Kamboja, Norodom Sihanouk menulis: “Presiden Ho Chi Minh telah masuk ke dalam sejarah bangsa-bangsa Indocina dan bangsa-bangsa yang lain di Asia, Afrika dan Amerika Latin sebagai simbol dari perjuangan patriotisme merebut kemerdekaan nasional”.

Doktor Modagat Ahmed, Direktur UNESCO urusan kawasan  Asia – Pasifik pernah menegaskan: “Sedikitnya ada tokoh dalam sejarah yang telah menjadi simbol  sejak masih hidup dan jelaslah bahwa Presiden Ho Chi Minh adalah seorang di antara orang-orang tersebut”.

 

Sumber ilham yang tidak pernah  habis bagi para pengarang, penyair, jurnalis dan seniman-seniwati

Setelah Kemenangan Dien Bien Phu “yang termasyhur di lima benua dan mengguncangkan seluruh dunia”, komponis Inggris, Ewan Maccoll telah menciptakan lagu dengan judul : “The ballad of  Ho Chi Minh” (atau “Balada untuk Ho Chi Minh”). Lagu tersebut telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan banyak dikenal para pendengar di banyak negara. Buku “Catatan harian di penjara” ciptaan Presiden Ho Chi Minh telah diterjemahkan dalam 35 bahasa  yang lain di dunia, di antaranya ada negara yang berulang kali melakukan penerjemahan  dan penerbitan. Presiden Ho Chi Minh juga merupakan tema penciptaan bagi banyak pengarang dan penyair yang terkenal di dunia. Penyair Kuba, Felix Pita Rodriguez menilai: “Dalam karya-karya ciptaan Presiden Ho Chi Minh, petani di Vietnam, Aljazair, Tunusia, Konggo atau orang yang tertindas di Kepulauan Antiless atau di “Daerah Selatan yang paling tua” di Amerika Serikat, semuanya mendapat dukungan Beliau”. Penyair Rodriguez juga menciptakan banyak karya puisi tentang Presiden Ho Chi Minh, yang tipikal ialah dua karya puisi dengan judul : “Ho Chi Minh, nama Beliau adalah sumber ilham bagi puisi” dan “Ibukota Ha Noi mengingatkan Paman Ho”.

Di Vietnam, sejak tahun 1945 sampai sekarang, sudah dilahirkan dan disebarkan puluhan ribu karya pers, sastra, puisi, teori, musik, seni panggung, film, seni-rupa, fotografi, tarian, artsitektur, kesenian rakyat, kesenian etnis-etnis minoritas dan sebagainya tentang Presiden Ho Chi Minh, imajinasi Palam Ho, tentang karya-karya pers, kebudayaan dan kesenian ciptaan Beliau. Belajar dan bertindak sesuai dengan ajaran Paman Ho, dalam kehidupan pers dan kesenian telah terbentuk generasi-generasi jurnalis, pengarang dan seniman-seniwati yang berani memelopori perjuangan “membela yang adil meelawan yang tidak adil”.

Mengakhiri artikel tersebut, Doktor Nguyen The Ky menekankan, masih ada banyak kisah-kisah di dalam dan di luar negeri di mana Presiden Ho Chi Minh menjadi ilham, kepercayaan, sinar api, sumber kekuatan besar bagi semua bangsa dan manusia untuk mengatasi kesulitan, belenggu, bom dan peluru untuk membebaskan bangsanya, membebaskan sosial, membebaskan manusia dan menuju ke kehidupan yang bebas, demokrat, adil, cukup sandang cukup pangan, berbahagi serta menjadi sebuah negara yang merdeka, menjadi seorang yang sederhana, berkemanusiaan dan sejati.

Komentar

Yang lain