Pulihkan Kesepakatan Nuklir: Masih Ada Banyak Kesulitan

(VOVWORLD) - Dengan tekad mengadakan kembali pelaksanaan Kesepakatan Nuklir Iran atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatanganai Iran dan 6 negara adi kuasa, semua pihak terkait melaksanakan beberapa putaran perundingan secara maraton di Wina (Austria).

Di antaranya, putaran perundingan terkini yang baru saja diadakan merupakan putaran perundingan ke-9 yang dipromosikan semua pihak selama kurang dari setahun lalu. Beberapa kemajuan berarti telah dicatat. Namun semua pihak juga secara terus-terang menilai bahwa masih harus menghadapi beberapa rintangan dan tantangan.

Dalam beberapa penilaian terkini, baik Iran maupun negara-negara adikuasa dalam kelompok P5+1 (yang meliputi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Tiongkok, Rusia plus Jerman) juga menyatakan bahwa proses tersebut telah mendekati tahapan menentukan dan tercapainya kesepakat terakhir yang “kian dekat”.

Pulihkan Kesepakatan Nuklir: Masih Ada Banyak Kesulitan - ảnh 1Jubir Kemenlu AS, Ned Price (Foto: AFP/VNA)
 
 

Perundingan Mencapai Kemajuan Berarti

 

Dalam pesan di Twitter pada 3 Maret, Juru bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Saeed Khatibzadeh memberitahukan bahwa perundingan-perundingan di Wina tetap berlanjut. Dua hari sebelumnya, pejabat ini juga menegaskan bahwa perundingan-perundingan telah mencapai kemajuan berarti. Semua pihak telah mencapai kebulatan pendapat tentang hampir semua masalah dan kemungkinan tercapainya kesepakatan sudah “berada dalam jangkauan tangan”.

Menyatakan pandangan bersama, kepala delegasi perunding nuklir Rusia, Mikhail Ulyanov menilai bahwa proses perundingan untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran dan menghapuskan semua sanksi akan segera berakhir. Menurutnya, semua problematik yang belum ditangani “sangat kecil”. Dengan pandangan serupa, Kepala Perwakilan Tetap Tiongkok di Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa (Swiss), Wang Qun juga mendekrepsikan bahwa proses perundingan sudah berada dalam tahap akhir dan semua pihak juga melihat harapan dalam pemulihan kesepakatan.         

Sementara di pihak AS, meskipun memberikan penilaian yang lebih berhati-hati, namun Jubir Kemenlu AS, Ned Price juga menyatakan bahwa perundingan pemulihan kesepakatan nuklir Iran sedang dalam tahap menentukan. Sebelumnya, ketika semua pihak mulai memasuki putaran perundingan terkini, beberapa pejabat AS juga menilai bahwa hanya ada “kesenjangan pendek” untuk menuju ke kesepakatan.

Tetapi pada praktiknya, semua perselisihan utama belum ditangani, mayoritasnya antara AS dan Iran, perjalanan ke depan masih memerlukan kebulatan pendapat semua pihak terkait.

 

Masih Menghadapi Berbagai Kesulitan dan Memerlukan Beberapa Upaya

 

Menurut Jubir Kemenlu Iran, Saeed Khatibzadeh, ada 3 masalah dalam perundingan, yaitu taraf penghapusan sanksi-sanksi terhadap Iran, AS yakin tidak akan lagi menarik diri dari kesepakatan, dan masalah Iran dalam melaksanakan komitmen nuklirnya. Beberapa analis memberikan penilaian bersama bahwa ini juga merupakan masalah-masalah utama dari kesepakatan terakhir dan justru merupakan rintangan paling besar yang membuat semua pihak belum mencapai kebulatan pendapat sepenuhnya meskipun 9 putaran perundingan telah diadakan sejak April 2021. Di antaranya yang patut dikhawatirkan bahwa semua pihak belum membina kepercayaan dan hal ini tampaknya membuat Barat kehilangan kesabaran.

Dalam satu pernyataan pada 1 Maret, Jubir Kemenlu AS, Ned Price menegaskan  bahwa Washington dan para sekutu telah menyiapkan rencana B apabila perundingan tidak mencapai hasil. Ini dianggap sebagai pesan yang memperingatkan bahwa kesabaran Barat terbatas  dan Washington tidak berminat menjalankan negosiasi yang kurang efektif. Sementara itu Jubir Kemenlu Perancis juga menyatakan bahwa semua pihak dalam perundingan perlu mencapai kesepakatan “dalam sepekan”. Di lain pihak, jubir Iran, Saeed Khatibzadeh menunjukkan Iran tidak akan menerima batasan waktu yang ditentukan Barat terkait pemulihan kesepakatan nuklir.

Bisa dilihat bahwa meskipun perundingan telah mencapai kemajuan tertentu, namun perbedaan pandangan mendasar antarpihak masih mengalami kesenjangan. Di Twitternya, Koordinator Uni Eropa, Enrique Mora pada 3 Maret menyatakan bahwa perundingan pemulihan  JCPOA sudah berada pada tahap akhir, namun dipastikan “belum terakhir”. Ini merupakan perundingan yang kompleks dan tidak ada apa pun yang menjamin kesuksesannya. Oleh karena itu, semua pihak masih harus berupaya keras untuk mencapai kesepakatan akhir.

Komentar

Yang lain