1-Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mengeluarkan Pernyataan Da Nang untuk membangun komunitas APEC berkembang secara mencakup dan mandiri

Pernyataan Da Nang diesahkan oleh para pemimpin 21 perekonomian anggota APEC pada Pekan Tingkat Tinggi APEC yang berlangsung di Kota Da Nang, Vietnam dari 6-11 November 2017. APEC bertekad menggelarkan kerjasama jangka panjang di beberapa bidang seperti pengembangan badan-badan usaha mikro, kecil dan menengah mendorong start-up kreatif, mengembangkan pertanian yang berkesinambungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, mengembangkan pariwisata yang berkesinambungan, menegaskan kembali komitmen menyelesaikan pelaksanaan berbagai Target Bogor tentang liberalisasi perdagangan dan investasi, menciptakan syarat yang kondusif kepada E.commers lintas perbatasan.

2-Mencapai permufakatan tentang Perjanjian Kemitraan Progresif dan Komprehensif Trans Pasifik (CPTPP) sebagai pengganti Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP)

Permufakatan telah meregenerasikan kecenderungan kerjasama dan konektivitas ekonomi di kawasan Pasifik tanpa  Amerika Serikat (AS). Dengan peranan konektivitas yang penting dari Jepang, para menteri negara-negara sepakat mempertahankan isi-isi Perjanjian TPP lama, tapi mengizinkan negara-negara anggota untuk sementara menunda beberapa butir untuk menjamin kepentingan bersama dan memperhitungkan taraf perkembangan setiap negara. Negara-negara akan meninjau dan menangani masalah-masalah yang belum sesuai untuk menuju ke penandanganan resmi CPTPP.

3-Kongres Nasional ke XIX Partai Komunis Tiongkok dan “Impian Tiongkok”

Pada kongres ini, Xi Jinping terpilih kembali menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Tiongkok. Kongres ini juga sepakat mengesahkan Fikiran Xi Jinping tentang sosialisme khas Tiongkok pada zaman baru, bersamaan itu memasukkannya ke dalam Konstitusi Partai amandemen. Isi fikiran  ini ialah memakmurkan Tiongkok di banyak aspek, sampai tahun 2050 membawa Tiongkok menjadi negara adi kuasa sosialis modern dengan pengaruh pelopor di dunia.

4-AS melaksanakan pedoman “Negara AS di atas segala-galanya”

Dengan serentetan kebijakan ekonomi yang cukup baru yang dilakukan oleh pemerintah pimpinan Presiden AS, Donald Trump, maka ekonomi AS menjadi bersemarak, pertumbuhan GDP meningkat dua kali lipat terbanding dengan waktu berlangsung pilpres pada tahun 2016, prosentase pengangguran turun sampai taraf yang paling rendah selama 17 tahun ini (4,1% pada akhir Oktober). Tentang hubungan luar negeri, AS berkomitmen berangsur-angsur mengurangi komitmen dengan sekutunya, menarik diri dari Perjanjian TPP, Perjanjian Paris tentang beradaptasi dengan perubahan iklim, menarik diri dari UNESCO, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tegas mengontrol masalah imigrasi. AS juga lebih keras terhadap masalah senjata nuklir Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), meningkatkan ketegangan dengan Rusia, Suriah, Kuba dan Venezuela. Konsep “India-Pasifik” yang diajukan dalam Strategi keamanan nasional baru menunjukkan visi strategis AS tentang geo-politik pada latar belakang baru.

5-Semenanjung Korea terus merupakan tempat panas utama di dunia

RDRK meningkatkan uji coba peluncuran rudal balistik dan senjata nuklir tanpa memperdulikan tentangan dari komunitas internasional. Jumlah totalnya, RDRK telah melakukan peluncuran sedikitnya 20 buah rudal, di antaranya ada tiga kali melakukan uji coba peluncuran rudal balistik interkontinental. Puncaknya ialah peluncuran rudal balistik interkontinental pada akhir November dengan pernyataan bahwa Pyong Yang mampu melakukan serangan nuklir sampai ke AS. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memberlakukan banyak sanksi terhadap negara ini. AS juga memasukkan kembali  RDRK ke dalam daftar nama yang dinamakan AS sebagai “negara-negara sponsor terorisme”.

6-ASEAN dan Tiongkok mencapai kemajuan penting tentang masalah Laut Timur

Rancangan kerangka Kode Etik perilaku semua pihak di Laut Timur (COC) diesahkan oleh ASEAN dan Tiongkok setelah mengalami perbahasan dalam waktu panjang  hampir 4 tahun melakukan perundingan resmi. Rancangan kerangka COC ini dianggap sebagai satu “draff” yang bersifat substantif, mengemukakan secara terinci dasar hukum serta cara berperilaku dari semua negara di kawasan terhadap masalah Laut Timur. Untuk mencapai satu COC yang sempurna dan efektif masih ada penggalan jalan yang panjang, tapi tercapainya rancangan kerangka COC ini punya arti penting karena hal itu tidak hanya menunjukkan musyawarah dan mufakat dari ASEAN pada tahun memperingati ulang tahun ke-50 berdirinya, tapi yang lebih penting ialah memanifestasikan komitmen kuat dari ASEAN dan Tiongkok yang ingin menggerakan kembali masalah yang telah ditunda selama ini.

7-Eropa menghadapi perkembangan-perkembangan politik dan keamanan yang rumit

Tahun 2017 menyaksikan banyak pemilihan di Eropa, di antaranya ada pemilihan-pemilihan yang menimbulkan pengaruh besar terhadap masa depan Uni Eropa. Pemimpin muda Emmanuel Macron mencapai kemenangan menjadi Presiden Perancis dan ibu Angela Merkel terpilih kembali untuk kali ke-4 menjadi Kanselir Republik Federasi Jerman telah membantu situasi politik Eropa sementara stabil, turut memperkokoh persatuan intra Uni Eropa setelah peristiwa Brexit untuk memecahkan krisis utang publik atau hubungan yang tersentak dengan AS. Walaupun kecenderungan populis dan ekstrim kanan dimundurkan, tapi kecenderungan separatis di Eropa pasca Brexit menjadi panas kembali. Kawasan Katalonia (Spanyol) menyatakan kemerdekaan, selanjutnya ialah kawasan Venice dan Lombardy di Italia mengadakan referendum untuk menuntut lagi hak otonomi. Negara-negara Eropa telah menghitungkan banyak solusi kuat untuk membatasi benih separatis yang melanda luas dan mengancam penyatuan dan kedaulatan nasional.

8-Organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) terpental dari Suriah dan Irak

Dengan bantuan dari Rusia, setelah perang  sengit yang sudah memakan waktu 6 tahun, tentara Suriah telah mengalahkan IS, membebaskan dan menyampaikan hak kontrol seluruh wilayah Tanah Air kepada pemerintah yang sah. Irak juga menyatakan mengakhiri perang yang memakan waktu 3 tahun yang mengusir sepenuhnya IS dari negeri ini. Akan tetapi, sistim ideologi “mujahiddin” esktrimis dari IS masih belum dihapuskan secara tuntas. Kecenderungan terorisme dan serangan-serangan model “serigala sendirian” semakin meningkat, pada pokoknya di Eropa. Kecemasan tentang masalah IS dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil di banyak kawasan di dunia, di antaranya ada Asia Tenggara sedang berangsur-angsur menjadi kenyataan.

9-Tantangan tentang perubahan iklim semakin jelas

Tahun 2017 menyaksikan menrajalelanya bencana alam di semua kawasan di dunia: taupan-taupan besar yang merusak kawasan Karibia dan AS, banjir bandang dan kelongsoran tanah di Peru, Siera Leone, Kolombia, Sri Lanka, gempa bumi di Meksiko dan Iran yang berbatasan dengan Irak, gunung api di Indonesia semprot kembali setelah 5 dekade dan lain-lain. Diprakirakan, bencana alam di dunia telah menimbulkan kerugian sebanyak sampai 300 miliar USD.

10-Mengumumkan dokumen Paradise

Sebagai lanjutan dari Dokumen Panama pada tahun lalu, dunia terus terguncangkan keteika para wartawan investigator internasional mengumumkan Dokumen Paradise dengan lebih dari 13 juta dokumen, membocorkan cara menghindari pajak dari lebih dari 120 politisi dan kapitalisfinans di dunia dan menyebutkan nama beberapa perusahaan multinasional seperti Apple, Nike dan Uber tentang aktivitas-aktivitas menghindari pajak.