Setahun Setelah Musibah Gempa Bumi di Turki

(VOVWORLD) - Setahun setelah gempa bumi mengerikan yang terjadi pada tgl 6 Februari 2023 sehingga menewaskan lebih dari 53.000 orang di Turki, upaya warga untuk mengatasi akibat dan membangun kembali kehidupan masih dilanda banyak kesulitan karena kejutan psikologi, sementara itu ratusan ribu orang masih sedang sementara tinggal di tenda dan kontainer. 
 

Pada tgl 6 Februari 2023, dua gempa bumi yang bermagnitudo 7,8 dan 7,5 terjadi di provinsi-provinsi di Turki Selatan dan kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah. Ini merupakan berbagai gempa bumi yang paling kuat di Turki dalam waktu hampir satu dekade ini, menghancurkan ratusan ribu rumah dan menewaskan 53.537 orang, menurut data-data resmi yang diumumkan pemerintahan, meskipun masih ada banyak orang yang hilang.

Setahun Setelah Musibah Gempa Bumi di Turki - ảnh 1Bapak Mesut Hancer memegang tangan anak perempuannya yang terjebak di bawah reruntuhan setelah gempa bumi. Foto: AFP

Memori yang Menyedihkan

Setahun setelah gempa bumi tersebut terjadi, puluhan ribu keluarga di Turki masih belum mengatasi rasa sakit dan kehilangan. Tidak hanya kehilangan rumah dan sanak keluarga, banyak orang sekarang juga harus selalu hidup dalam kekhawatiran yang permanen. Di Kota Narlica, Provinsi Hatay (Turki Selatan), ribuan keluarga memilih hidup dalam kontainer atau tenda di sepanjang jalan-jalan, jadi tidak mau kembali ke rumahnya yang lama, meski banyak rumah yang kondisinya bisa digunakan. Ibu Fatma Kirici, seorang penyintas dalam gempa bumi tahun lalu, memberitahukan telah kehilangan seorang anak dalam gempa bumi:

“Saya telah kehilangan anak perempuan dalam gempa bumi. Anak saya berusia 20 tahun dan baru menikah 45 hari. Sejak kehilangan anak, saya tidak bisa kembali ke rumah. Saya takut, meskipun rumah saya hanya mengalami kerusakan ringan”.

Untuk mengenangkan para korban dan membangkitkan semangat para penyintas, sangat banyak kegiatan mengheningkan cipta telah diselenggarakan selama beberapa hari ini di Turki. Pada tgl 5 Februari, di Provinsi Hatay, salah satu daerah yang mengalami dampak gempa bumi yang paling parah, ribuan orang menyelenggarakan upacara yang bernama: “Hari indah yang terakhir dari Hatay”, mengenangkan citra-citra indah dari provinsi dan ibu kota Antakya dari provinsi ini pada saat sebelum dirusak gempa bumi.

Pemerintah Turki juga telah merencanakan penyelenggaraan serentetan peristiwa-peristiwa pengenangan di seluruh negeri pada tgl 6 Februari. Presiden Turki, Recep Tayp Erdogan sendiri berada di Kota Kahramanmaras, episentrum gempa bumi, untuk memeriksa laju pembangunan zona-zona pemukiman baru dari warga, bersamaan itu memimpin upacara pengenangan. Faksi-faksi partai oposisi di Turki juga untuk sementara mengesampingkan perselisihan-perselisihan dengan pemerintah yang berkuasa untuk menghadiri kegiatan-kegiatan pengenangan di Hatay, Gaziantep, dan Kahramanmaras.

Setahun Setelah Musibah Gempa Bumi di Turki - ảnh 2Gedung-gedung baru sedang dibangun untuk para tunawisma setelah gempa bumi di Provinsi Hatay, Türki, 2 Februari 2024. Foto: Reuters/ Umit Bektas

Mempercepat Laju Pembangunan

Di samping kegiatan-kegiatan mengenangkan korban gempa bumi, informasi yang paling diperhatikan di Turki sekarang ini ialah laju pembangunan rumah-rumah pemukiman kembali bagi para warga yang terkena dampak gempa bumi. Menurut data-data yang diumumkan Kementerian Lingkungan dan Perkotaan Turki pada tgl 2 Februari, ada total 680.000 rumah yang mengalami kehancuran dan kerusakan parah akibat gempa bumi tahun lalu sehingga ratusan ribu orang kekurangan tempat tinggal. Data lain yang diumumkan Badan Pertolongan Darurat Turki (ADAF) memberitahukan bahwa sekarang ada 689.000 orang yang masih harus tinggal untuk sementara di kontainer dan tenda.

Laju pembangunan zona-zona rumah baru sekarang sedang mengalami banyak tantangan tentang keuangan dan standar teknik, setelah Pemerintah Turki memperketat ketentuan-ketentuan tentang keselamatan pembangunan pasca gempa bumi. Namun, pada tgl 3 Februari pada acara penyampaian lebih dari 7.200 rumah baru kepada warga di Provinsi Hatay, Presiden Turki, Erdogan menyatakan bahwa Pemerintah akan menjamin pelaksanaan dengan tepat komitmen-komitmen yang telah dikeluarkan pasca gempa bumi tahun lalu yaitu membangun 319.00 rumah baru hingga bulan Februari 2024 dan 680.000 rumah pada awal tahun 2025.

“Kami akan menyelesaikan penyerahan 75.000 rumah dalam waktu dua bulan mendatang di zona-zona terjadinya gempa bumi. Di tahap selanjutnya, kami menargetkan menyerahkan 15.000-20.000 rumah dan apartemen kepada warga setiap bulan, dan hingga akhir tahun ini akan menyerahkan total 200.000 rumah pada tahun ini”.

Kalangan pengamat menilai bahwa pembangunan rumah baru bagi keluarga-keluarga korban gempa bumi di Turki bisa akan diakselerasi dalam waktu berbulan-bulan mendatang, dalam konteks pemerintahan daerah-daerah negeri ini menghadapi beberapa tekanan yang tertentu menjelang pemilihan daerah yang berlangsung pada tgl 31 Maret. Selain itu, penuntutan terhadap para kontraktor konstruksi dan perusahaan-perusahaan real estate atau para pejabat pengurus perkotaan di banyak tempat juga akan diperhebat karena Turki menetapkan bahwa salah satu sebab utama yang membuat gempa bumi tahun lalu menimbulkan kerugian jiwa besar ialah kualitas pembangunan gedung-gedung terlalu lemah, tidak bisa memenuhi standar-standar teknik yang sudah ditentukan./.

Komentar

Yang lain