Selama 80 tahun ini, Tentara Rakyat Vietnam selalu menjadi kekuatan poros yang bersama-sama dengan seluruh Partai dan seluruh rakyat menegakkan kemenangan-kemenangan yang cemerlang dalam perjuangan membebaskan bangsa, merebut kemerdekaan dan kebebasan, menyatukan tanah air, membangun dan membela tanah air. Seiring dengan penjagaan dengan mantap tanah air dan garis perbatasan, Tentara Rakyat Vietnam juga melaksanakan banyak kewajiban internasional, turut menjaga dengan mantap lingkungan yang damai dan stabil untuk berkembang dan bersama-sama menegakkan perdamaian.
Upacara peresmian SMA yang dihadiahkan oleh Pasukan Zeni Vietnam di Abeyi (Foto: qdnd.vn) |
Bagian I: Melaksanakan Kewajiban Internasional
Sekolah Menengah Atas (SMA) Abyei berlokasi di dekat dengan tempat kedudukan Pasukan Zeni Vietnam dari Misi Pemeliharaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Abyei, kawasan yang dipersengketakan antara Republik Sudan dan Republik Sudan Selatan. Dulu, para guru dan pelajar SMA ini harus mengajar dan belajar dalam konsisi kekurangan segala hal.
Ketika mengetahui semua kesulitan tersebut, Pasukan Zeni Vietnam nomor 1 telah memanfaatkan kotak-kotak kayu di misi untuk membuat meja dan kursi bagi para pelajar daerah setempat, memberikan tangki air bersih, mengebor sumur, membuka ruang-ruang pembelajaran yang baru. Seorang pelajar perempuan dengan gembira mengatakan:
“Ruangan kelas sangat indah, kami sangat menghargai bantuan Tentara Vietnam ketika mereka telah membangun lagi ruang-ruang belajar untuk kami. Saya sangat gembira ketika dapat belajar di ruang yang baru ini”.
Sudah ada ruang-ruang belajar yang indah tapi di jalan menuju ke sekolah ada terlalu banyak lumpur pasca banjir bersejarah Yagi. Hal ini menginspirasi perwira dan komandan Pasukan Zeni Vietnam untuk membuka jalan bagi para pelajar. Letnan Kepala Nguyen Chi Dung, Pasukan Zeni Vietnam nomor 1 di Abyei dengan bangga mengatakan:
“Sekarang ini, setiap kali melewati zona-zona pemukiman, kami merasa sangat bahagia ketika mendapat sambutan hangat dan senyuman akrab dari masyarakat”.
Abyei hanya merupakan salah satu di antara tempat-tempat di mana para prajurit Tentara Rakyat Vietnam melaksanakan kewajiban perdamaian internasional pada masa damai. Setelah lebih dari 10 tahun berpartisipasi pada kegiatan pemeliharaan perdamaian PBB, hingga sekarang, Vietnam telah mengirim sekitar 1.100 perwira dan tentara profesional untuk bertugas di misi-misi.
Inilah bukti yang menunjukkan komitmen dan tanggung jawab Vietnam terhadap komunitas internasional dalam memelihara perdamaian dan keamanan global dengan semangat “Vietnam ingin menjadi sahabat, mitra yang tepercaya, anggota aktif dan bertanggung jawab dari komunitas internasional”.
Memberikan bingkisan kepada para pelajar di Abeyi (Foto; qdnd.vn) |
Dengan aktif ikut memelihara perdamaian PBB, para prajurit Tentara Vietnam telah menunjukkan hakikat luhur yang membentuk karakter baik dari Tentara Paman Ho dan tradisi cemerlang dari Tentara Rakyat Vietnam ketika bersedia memberikan kontribusi pada kehidupan yang damai dari umat manusia.
Bagian 2: Mendorong kerja sama dan integrasi, bersama-sama menegakkan perdamaian
Mendorong kerja sama dan integrasi untuk bersama-sama menegakkan perdamaian guna melindungi lingkungan damai untuk mengabdi tujuan perkembangan tanah air, Tentara Rakyat Vietnam tidak hanya melakukan dengan baik tugas pembangunan dan pembelaan Tanah Air saja, tapi juga dengan aktif menggelar kegiatan-kegiatan kerja sama dengan Tentara negara-negara.
Jenderal Phan Van Giang dan Jenderal Chansamone Chanyalath dengan para komandan, prajurit di Pos perbatasan di koridor Long Sap (Foto: qdnd.vn) |
Silahturami persahabatan pertahanan perbatasan Vietnam-Laos yang diselenggarakan untuk kali kedua pada akhir bulan Oktober lalu dengan banyak kegiatan seperti: Halo; mewarni tonggak kedaulatan, menanam pohon persahabatan, melakukan patroli bersama, meresmikan bangunan-bangunan persahabatan dan sebagainya. Semua kegiatan ini telah meninggalkan kesan tentang persahabatan dan solidaritas antara Tentara dan rakyat dua negeri. Kolonel Viengxay Soiulivong, Atase Pertahanan Laos di Vietnam menegaskan:
“Silahturami persahabatan pertahanan perbatasan merupakan salah satu kegiatan hubungan luar negeri pertahanan bilateral yang penting papan atas bagi dua negara pada tahun ini, mempunyai makna yang teramat penting untuk terus menyelenggarakan dan menggelar pelaksanaan isi-isi rencana kerja sama antara dua Kementerian Pertahanan. Bersamaan itu terus mengembangkan tradisi persatuan dan kerja sama komprehensif antara dua Partai, dua Tentara Rakyat Vietnam-Laos semakin erat dan berkembang kuat”.
Menhan Phan Van Giang dan Menhan Tiongkok, Dong Jun di tonggak perbatasan di koridor internasional Lao Cai (Foto: qdnd.vn) |
Sebelumnya, pada bulan April, Program silahturami persahabatan pertahanan perbatasan Vietnam-Tiongkok ke-8 yang dilangsungkan di Koridor internasional Ha Khau, Provinsi Yunan (Tiongkok) dan Koridor internasional Lao Cai (Vietnam) telah memberikan kegembiraan dan keinginan bagi rakyat di daerah perbatasan dua negara.
“Saya sangat berterima kasih kepada dua Partai, negara dan tentara rakyat dua negara. Pastilah bahwa hubungan persatuan Vietnam-Tiongkok akan semakin dipererat, khususnya dua kecamatan perbatasan di Tiongkok dan Vietnam”.
“Seluruh warga dusun dan kecamatan ini merasa sangat gembira. Lebih gembira dibandingkan dengan partisipasinya pada Festival, wisma budaya ini untuk menyelenggarakan silahturami kebudayaan, kesenian dan olahraga. Kami sangat gembira”.
Kegiatan silahturami persahabatan perbatasan yang diselenggarakan secara rutin telah menjadi pola kerja sama yang efektif antara Vietnam dengan negara-negara tetangga seperti yang ditegaskan Letnan Jenderal Hoang Xuan Chien, Deputi Menteri Pertahanan Vietnam:
“Kesuksesan dari semua gelombang kegiatan silahturami ini telah memanifestasikan tekad politik dari Komisi Militer Pusat dan Kementerian Pertahanan Vietnam, berbagai daerah, terutama rakyat dan pasukan penjaga perbatasan Vietnam dengan negara-negara yang mempunyai garis perbatasan bersama di darat dalam memperkuat persatuan persahabatan, mendorong kerja sama yang substansial, bersama-sama membangun garis perbatasan yang damai, bersahabat, bekerja sama dan berkembang”.
Dengan pesan “Perdamaian – Kerja sama – Pembangunan”, pada hari-hari terakhir tahun 2024, Pameran Pertahanan Internasional Vietnam berlangsung di Kota Hanoi. Pameran ini bertujuan untuk memperkuat dan memperluas kerja sama internasional, diplomasi pertahanan, dan memperkokoh kepercayaan antara Vietnam dan negara-negara lain; berbagi kebijakan dan garis politik diplomasi pertahanan untuk bersama-sama membangun dunia yang damai.
Latihan untuk Pameran Pertahanan Internasional Vietnam tahun 2024 (Foto: VOV) |
Di ruang seluas lebih dari 10.000 meter persegi, hampir 500 senjata, peralatan militer, dan solusi teknologi “Made in Vietnam” yang hadir bersama dengan senjata, peralatan militer, dan produk industri pertahanan dari sekitar 40 negara dipamerkan.
Ini untuk kedua kalinya Vietnam menyelenggarakan pameran sejak pertama kalinya pada tahun 2022, dengan skala yang lebih besar dan jumlah mitra yang berpartisipasi lebih besar, termasuk partisipasi banyak negara dengan industri pertahanan yang maju, seperti: Rusia, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang, Republik Korea, Inggris, Prancis, Jerman, dan lain-lain.
“Ini untuk kedua kalinya kami menghadiri pameran. Saya sungguh-sungguh terkesan atas besarnya dan ada partisipasi banyak perusahaan dari banyak negara. Kami telah memiliki banyak pengunjung yang merupakan mitra potensial dan tertarik dengan produk”.
“Saya sangat tertarik dengan apa yang dipamerkan. Menurut saya pameran militer ini sungguh mengesankan.”
Pameran Pertahanan Internasional merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk terus memperkokoh kerja sama dengan tentara negara-negara lain. Menurut Kementerian Pertahanan, Vietnam saat ini mempunyai hubungan kerja sama pertahanan dengan lebih dari 100 mitra. Vietnam juga telah membentuk badan-badan pertahanan langsung di 33 negara, badan-badan pertahanan merangkap di 41 negara dan PBB. Sebagian besar kerja sama tersebut terkait dengan peningkatan kepercayaan politik dan penciptaan mekanisme bersama untuk mengatasi tantangan keamanan bersama.
Secara multilateral, Vietnam secara aktif berpartisipasi dalam mekanisme dan forum kerja sama militer dan pertahanan regional dan global. Kepala Direktorat Luar Negeri, Kementerian Pertahanan Vietnam, Brigadir Jenderal Vu Thanh Van menegaskan:
“Pada forum-forum ini, Vietnam menyampaikan pesan dan keinginan tentang satu dunia yang berkembang dan damai, menegaskan peranan dan tanggung jawab Vietnam dalam isu-isu regional dan internasional. Vietnam juga menyatakan iktikat baik dan keinginannya untuk mendorong hubungan persahabatan dan kerja sama dengan negara-negara lain, berkontribusi pada penjagaan keamanan regional dan global.”
Diplomasi pertahanan bilateral dan multilateral yang dilakukan Tentara Rakyat Vietnam selama ini telah turut menggambarkan citra Vietnam sebagai negara yang cinta damai dan anggota komunitas internasional yang aktif dan bertanggung jawab.
Bagian 3: Kebijakan pertahanan demi tujuan damai
Melaksanakan kewajiban internasional yang luhur, memperkuat dialog, memperluas interaksi dan kerja sama dengan tentara negara-negara lain adalah wujud nyata dari kebijakan pertahanan yang damai dan jaga diri dari tentara rakyat Vietnam.
Dengan kebijakan yang tepat dan langkah-langkah yang sesuai, diplomasi pertahanan telah menciptakan mekanisme-mekanisme bagi tentara rakyat Vietnam dan negara-negara terkait untuk menyelesaikan tantangan dan mempersempit perbedaan di atas semangat menyelesaikan masalah-masalah dengan cara damai, melalui negosiasi, dan dengan saling pengertian. Menteri Pertahanan Vietnam, Jenderal Phan Van Giang, menegaskan bahwa Tentara Rakyat Vietnam ingin mendorong integrasi internasional dan kerja sama pertahanan dengan Kementerian Pertahanan dan tentara negara-negara di kawasan dan dunia, demi tujuan damai.
“Vietnam melaksanakan kebijakan pertahanan “4-tidak”: tidak membentuk aliansi militer, tidak bersama dengan negara ini untuk melawan negara lain, tidak menyelesaikan masalah dengan langkah militer, dan juga tidak boleh membiarkan organisasi militer negara-negara lain berdiri di negeri Vietnam. Inilah garis politik yang tepat bagi kita untuk menjaga kemerdekaan, kedaulatan, dan keutuhan wilayah Tanah Air.”
Ketika berbicara di Pusat Studi Strategis dan Internasional AS pada tahun 2022, Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh juga menunjukkan:
“Antara negosiasi dan konfrontasi, kami memilih negosiasi. Antara dialog dan konflik, kita memilih dialog. Antara perdamaian dan perang, kita memilih perdamaian. Antara kerja sama dan kompetisi, kita memilih kerja sama dan kompetisi harus sehat, setara, dan menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain. Di tengah dunia yang penuh gejolak, persaingan strategis dan banyaknya pilihan, Vietnam tidak memihak tetapi memilih kesetaraan, keadilan dan kebenaran, berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional.”
Pandangan Vietnam mendapat dukungan dan apresiasi oleh negara-negara lain. Kolonel Thomas Stevenson, mantan Atase Pertahanan AS di Vietnam, mengatakan:
“Dengan melaksanakan diplomasi pertahanan “4-tidak” telah membantu Vietnam berkembang dengan kuat. Sampai saat ini, Vietnam telah menjalin hubungan kemitraan strategis yang komprehensif dengan sebagian besar negara-negara besar, mempunyai hubungan baik dengan negara-negara besar, dan perekonomiannya tumbuh dengan laju yang dikagumi oleh banyak negara. Oleh karena itu, menurut saya, kebijakan-kebijakan Vietnam berjalan dengan sangat efektif dan berkembang dengan baik. Hal ini juga berarti hubungan antara AS dan Vietnam akan terus berkembang.”
Melaksanakan kewajiban internasional yang luhur, memperkuat dialog, memperluas interaksi dan kerja sama dengan tentara negara-negara lain adalah wujud nyata dari kebijakan pertahanan yang damai dan jaga diri dari tentara rakyat Vietnam. (Ilustrasi - VOV) |
Sepanjang sejarah, bangsa Vietnam harus mengalami peperangan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Vietnam memahami nilai-nilai perdamaian, ingin memelihara dan bertekad memelihara perdamaian tanah air, serta bertekad untuk membela kemerdekaan, kebebasan, kedaulatan, keutuhan wilayah, serta kepentingan negara dan bangsa. Vietnam juga menginginkan agar dunia, kawasan, dan semua negara dan bangsa menikmati perdamaian, kebebasan, kemakmuran dan kebahagiaan.
Para pendengar, bersama dengan dunia menciptakan perdamaian adalah kebijakan yang konsisten dari tentara rakyat Vietnam. Upaya-upaya untuk menjamin lingkungan damai di dalam negeri, melakukan kewajiban-kewajiban internasional, dan berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian PBB telah menjadi fondasi bagi Vietnam untuk terus melaksanakan kebijakan pertahanan yang damai, bela diri, ikut mendorong kerja sama persahabatan dengan negara-negara lain demi satu dunia yang damai./.