Terobsesi oleh bayang setan terorisme


(VOVworld) - Dua tahun lalu, pada 2 Mei 2011, seluruh Amerika Serikat dengan gembira menyambut peristiwa terbasminya benggolan Bin Laden - biang keladi yang dianggap berdiri di belakang serangan teror pada 11 September 2001. Dua tahun setelah serangan mendadak yang mengguncangkan dunia itu, meskipun sarang jaringan Al Qaeda pimpinan benggolan teroris ini di Pakistan telah dibasmi, akan tetapi semua cabang organisasi ini masih tetap eksis di banyak tempat di dunia, langsung mengancam  keamanan negara Amerika Serikat dan seluruh dunia. 

Terobsesi oleh bayang setan terorisme - ảnh 1
Washington DC
(Foto:www.thegioivemaybay.com.vn )

Pada waktu ini, Amerika Serikat sedang memperkuat langkah-langkah keamanan. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menginstruksikan penggelaran segala langkah yang bisa dilakukan untuk membela warga negaranya. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Pakistan juga telah minta kepada  personelnya supaya jangan datang ke semua restaurant atau tempat - tempat ramai di ibu kota Pakistan pada saat ini. Pada Kamis (2 Mei) di Pakistan juga berlangsung aktivitas- aktivitas untuk memperingati ultah ke-2 terbasminya Bin Laden oleh pasukan khusus Amerika Serikat. Tidak bisa diingkari bahwa kasus pasukan khusus Amerika Serikat membasmi benggolan Osama Bin Laden pada dua tahun lalu merupakan kemenangan besar Washington. Yang pertama yalah ia menghapuskan selama-lamanya obsesi yang bernama Osama Bin Laden terhadap Amerika Serikat, ketika teroris ini adalah biang keladi yang mengorganisasi semua serangan terhadap negara Amerika Serikat pada 11 September pada 2001. Yang kedua, ketika mata rantai Bin Laden terpancung, ia telah melemahkan organisasi - organisasi teroris di seluruh dunia.

Orang masih ingat bahwa dua tahun lalu, ketika benggolan Osama Bin Laden dibasmi, warga Amerika Serikat dan seluruh dunia bernafas lega. Pernyataan yang diajukan kalangan pejabat kekuasaan Amerika Serikat bahwa tewas-nya benggolan terorisme ini telah melemahkan jaringan Al Qaeda dan bukan lagi merupakan organisasi teroris yang mampu melakukan serangan-serangan seperti kasus 11 September 2001 lagi telah menenangkan warga Amerika Serikat dan banyak orang percaya bahwa dari sekarang ini, Amerika Serikat akan sepenuhnya bisa hidup dalam ketenteraman.

Akan tetapi, kenyataan bukan demikian. Sejak tewas-nya benggolan Osama Bin Laden, serangan - serangan  rumit dengan skala besar telah  disingkirkan, akan tetapi serangan-serangan tersendiri-sendiri menjadi bahaya yang semakin lebih besar lagi. Meskipun tidak dipimpin langsung dari jaringan Al Qaeda, tetapi serangan- serangan ini masih menjadi tantangan besar terhadap pasukan anti terorisme. Buktinya yalah selama dua tahun ini, Amerika Serikat telah harus menghadapi banyak intrik serangan bom  yang menyasar pada pera pejabat dan badan-badan otak negara ini. Dan yang paling belakangan ini yalah serangan bom terhadap lomba Maraton Internasional di Boston pada 15 April lalu.

Meksipun jumlah korban tidak banyak, akan tetapi bagi warga Amerika Serikat, ledakan bom di satu peristiwa olahraga yang paling lama di Amerika Serikat telah membangkitkan kecemasan serius tentang masalah keamanan. Khususnya, ia terjadi pada waktu yang sensistif, hanya dua pekan lagi, Amerika Serikat memperingati ultah ke-2 pembasmian Osama Bin Laden. Bersamaan itu, negara bagian Massachussett dengan ibu kota propinsi-nya yalah Boston, tanggal 15 April sekaligus merupakan “Patriot's Day”, memperingati  dua pertempuran pertama dalam perang perlawanan merebut kemerdekaan Amerika Serikat  dalam perjuangan melawan kaum Kolonialis Inggris pada akhir abad ke-18. Jelaslah bahwa serangan itu telah menciptakan perhatian besar tidak hanya terhadap negara Amerika Serikat saja, melainkan juga terhadap seluruh dunia.


Ditambah lagi,  meski pasukan Al Qaeda sudah melemah,  tapi selama  2 tahun ini,  gerakan-gerakan teroris lain tidak henti-hentinya memperluas aktivitas di Afghanistan, Pakistan dan  serentetan negara  Afrika. Setelah gejolak-gejolak politik yang kuat di  Timur Tengah dan  Afrika Utara, Al Qaeda juga sedang membentuk satu jaringan yang sambung-menyambung yang mengaitkan Somali  melalui Laut Merah  dengan  Yemen.  Berita-berita tentang serangan-serangan  teror  yang terjadi sehari-hari di tempat-tempat panas ini menunjukkan bahwa tewasnya Bin Laden belum cukup menutup kekhawatiran yang muncul. Hal yang berbahaya ialah  gerakan Al Qaeda bersamaan dengan  ideologi  jihad Islam  dan filsafat Bin Laden  masih tetap hidup di banyak daerah di dunia dan menjadi  benih yang  menyebarkan  ekstrimisme  di satu bagian kalangan muda.  Jika melihat biang keladi  serangan bom di Boston dan cara  melakukan serangan ini, maka bisa kelihatan jelas hal ini.  Dua buah bom yang dipasang di kota Boston  adalah jenis bom yang dibuat dari panci presto yang sama dengan jenis senjata yang biasanya digunakan oleh kaum pembangkang Islam  ekstrimis di Afghanistan, India dan Pakistan. Jenis senjata ini juga pernah digunakan dalam  serangan bom  di lapangan  Time di kota New York  pada tahun 2010.

  Jaringan teroris  Al Qaeda  pada tahun 2012 juga pernah memuat  di Internet satu pengarahan tentang cara membuat bom dengan panci presto, menyerukan dilakukannya  satu  serangan  dengan jenis bom ini.  Meski para yang bertanggung jawab  menegaskan: Bom  buatan  sendiri  di kota Boston punya ukuran-nya cukup kecil dan ini adalah satu serangan domestik yang tidak bersangkutan dengan para anasir  teroris Al Qaeda, tapi jelaslah serangan  yang dilakukan oleh para penyerang  sedikit banyak  telah terpengaruh oleh  ide kaum teroris.     

     Setelah tewas-nya Bin Laden  selama dua tahun ini, tidak bisa diingkari keberhasilan dan tekat pemerintah pimpinan Presiden Amerika serikat Barack Obama  dalam  perang anti terorisme, tapi juga melihat secara realis bahwa  meski  Al Qaeda tetap sedang menjadi satu kekhawatiran besar. Instabilitas politik di negara-negara Timur Tengah,  Afrika  dan intervensi  negara-negara besar dalam mengubah rezim di negara-negara ini akan menciptakan syarat bagi semua organisasi teroris untuk memperluas aksi- aksi-nya.  Perang anti terorisme  pasti masih  akan  merupakan perang  yang berjangka panjang./. 

Komentar

Yang lain