Vietnam aktif ikut serta dalam perundingan Perjanjian TPP

(VOVworld) - Sudah sejak awal tahun 2014 ini, Menteri Perdagangan negara-negara  peserta Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis trans-Pasifik (TPP) telah memulai pertemuan-pertemuan untuk menangani perselisihan-perselisihan guna mengarah ke target pada akhir tahun ini, Perjanjian ini mulai menjadi efektif.   

Perjanjian TPP adalah perjanjian perdagangan bebas dengan patokan tinggi, dianggap sebagai  perjanjian model dari abad ke-21 dengan para anggotanya ialah  Brunei Darussalam Australia, Kanada, Cile, Amerika Serikat, Malaysia, Meksiko, Jepang, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam. Sampai sekarang, Perjanjian TPP telah merampungkan 19 putaran perundingan resmi dan sedang memasuki periode yang menentukan dengan bidang-bidang yang dirundingkan ialah membuka pintu pasar barang, prinsip asal-usulnya, belanja pemerintah, badan-badan usaha milik negara, perdagangan elektronik dll…Sekarang, Vietnam telah selesai melakukan perundingan TPP dengan Jepang dan sedang melakukan perundingan dengan Republik Korea.

Vietnam aktif  ikut serta dalam perundingan Perjanjian TPP - ảnh 1
Para kepala perundingan menghadiri jumpa pers setelah mengakhiri
putaran ke-16 perundingan  TPP di Singapura pada 13 Mei 2013
(Foto: petrotimes.vn)

TPP dan  peluang-peluang bagi pasar Vietnam.

Keikutsertaan dalam TPP akan membantu Vietnam menyeimbangkan hubungan dagang dengan semua pasar titik berat, menghindari ketergantungan yang terlalu banyak  pada satu pasar tertentu. Vu Tien Loc, Ketua Kamar Dagang dan Industri Vietnam mengatakan bahwa untuk menggunakan secara baik keunggulan-keunggulan Perjanjian tersebut, makaharus memberikan penilaian tentang keunggulan-keunggulan perekonomian Vietnam untuk mengarahkan investasi, khususnya arah menyerapkan investasi asing. Dia mengatakan: “TPP adalah perjanjian yang berpengaruh terhadap ruang ekonomi Vietnam, berpengaruh terhadap pasar perekonomian Vietnam, terhadap  perubahan institusi dan reformasi tentang lingkungan bisnis. Semua pengaruh itu akan beresonansi dan menciptakan daya perkembangan baru terhadap perekonomian Vietnam pada masa depan. Kita hanya bisa menggunakan secara baik peluang-peluang itu, jika ada pembaruan kuat di dalam negeri, pembaruan pada tarap makro dan upaya-upaya  badan usaha  untuk meningkatkan  daya saing”.

Sementara itu,  Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Tran Quoc Khanh, Kepala perunding Pemerintah Vietnam urusan ekonomi dan perdagangan internasional  mengatakan bahwa peluang yang paling jelas ketika Vietnam berpartisipasi pada perjanjian TPP ialah bisa mendekati Amerika Serikat-pasar pemasaran barang-barang terbesar  di dunia, dengan tarif sebesar  0%. Selain  kepentingan tentang  ekspor, badan-badan usaha Vietnam yang beraktivitas di bidang jasa layanan yang bermodal asing akan mendapatkan kepentingan dari lingkungan bisnis yang liberal, transparan dan lebih mudah diprediksikan karena Vietnam melaksanakan semua komitmen baru menurut perjanjian TPP. Deputi Menteri Tran Quoc Khanh memberitahukan: “Peluang  terbesar  ialah kita  akan punya syarat  untuk  memperbaiki  struktur pasar  ekspor-impor.  Yang ke-2 ialah membuka lagi  pasar  bagi barang-barang Vietnam jika  tarif dihapuskan dan kembali ke tarif 0%. Ini akan menjadi pemacu yang sangat besar  bagi ekspor Vietnam di beberapa pasar dan beberapa jenis barang akan mendapatkan kepentingan dari pacuan ini. Jika Perjanjian ini  mencapai sukses, maka kita  akan berpeluang  berpartisipasi pada  rantai produksi di kawasan dan di dunia. Proses yang bisa berpartisipasi pada perjanjian TPP ini akan menciptakan kemudahan bagi restrukturisasi  perekonomian  dan pembaruan pola pertumbuhan”.

Beberapa kesulitan dan tantangan yang dihadapi ketika  melaksanakan perjanjian TPP

Di samping segi positif  yang diberikan oleh Perjanjian TPP,  perjanjian ini juga menciptakan tekanan tentang pembukaan pasar, daya saing badan-badan usaha Vietnam terhadap dunia. Beberapa  bidang seperti pertanian, industri, jasa layanan dll…belum memenuhi kebutuhan perkembangan, bersama dengan tantangan-tantangan tentang penyesuaian sistim perundang-undangan dan sumber daya manusia dll …Misalnya, terhadap  tekstil dan produk tekstil, keuntungan  ketika berpartisipasi pada perjanjian TPP tidak kecil  ketika Perjanjian ini ada ikutsertanya banyak mitra besar  dari Vietnam  seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia dll… ini merupakan pasar-pasar  pontensial dari hasil-hasil tekstil dan produk tekstil. 

Menurut hemat  Le Tien Truong, Wakil Direktur Utama Korporasi Tekstil- Produk Tekstil Vietnam, perhatian  dan pagar  yang paling besar terhadap  Tekstil – Produk Tekstil Vietnam yalah tuntutan atas prinsip asal barang maupun perkembangan yang tidak merata dari cabang industri penunjang tekstil – produk tekstil. Dia mengatakan: “Ini merupakan kesempatan dalam memperluas pasart dengan mendekati syarat yang lebih baik terbanding syarat sekarang ini. Bersamaan dengan itu yalah semua tantangan  internal  dalam cabang tekstil- produk tekstil apakah bisa memenuhi tuntutan baru  dari perjanjian ini, memenuhi tuntutan pasar, memperkuat baik kuantitas maupun kualitas dan faktor-faktor non-tarif  lain dalam proses integrasi  atau tidak”.

Ketika berpartisipasi pada TPP, Vietnam memerlukan  langkah- langkah yang tepat dan melakukan reformasi kuat perekonomian dan produksi. Akan tetapi, untuk bisa menjemput bola peristiwa ini, Vietnam sedang harus mengatasi beberapa tantangan dalam proses perundingan untuk menjamin kepentingan Tanah Air. Tran Quoc Khanh, Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam mengatakan: Ada tekanan dalam persaingan, akan tetapi pada aspek perundingan, kita akan berupaya agar tekanan persaingan itu datang perlahan-lahan, sesuai dengan peta jalan dan ada persyaratan tertentu. Pada fihak badan- badan usaha Vietnam, dengan upaya  menggeliat pada waku lalu, semua badan usaha juga akan bisa mengatasi semua tantangan ini”.

Pada akhir tahun ini, perundingan TPP diharapkan akan berakhir dan dilaksanakan. Pada waktu itu, negara-negara peserta perjanjian ini akan menjadi salah satu diantara zona-zona  perdagangan yang paling besar di dunia, memberikan bantuan sebesar 40% total GDP dan kira-kira 1/3 nilai perdagangan global. Kalau bisa memanfaatkan kesempatan ini, Vietnam akan mendapat kepentingan besar dari gelombang investasi baru, membentuk kemampuan produksi baru dan berpartisipasi pada serentetan nilai di kawasan dan di dunia, membawa perekonomian domestik berkembang kuat dan berkesinambungan./.



Komentar

Yang lain